Monday, April 30, 2007

Demi Lego, jadi Still Stand




"Ik, besok pas Koningen Dag mau jadi still stand ga biar uang tabungan aik nambah? Nanti aik bisa cepet beli lego yang aik mau itu," tanyaku ke Aik malam tadi. "Iya Bun aik mau!" Kata Aik semangat. Still stand itu jadi patung yang berdiri ga bergerak seperti di pusat-pusat kota di Eropa itu loh. Biasanya orang-orang yang jadi still stand itu pake kostum aneh-aneh, trus diem ga bergerak berjam-jam. Penonton pun akan melirik, menatap,foto-foto dan ngasih uang biasanya. Aik memang sudah lama punya satu inceran lego mobil pengangkut sampah (kalo ga salah). Sejak koleksi lego bob nya udah ada semua, Aik kalo ke toko mainan sibuk pilih lego yang mau dia beli.Dan pilihannya jatuh pada lego mobil pengangkut sampah seharga 26 euro.

Naa berhubung aku dan suamiku dah sepakat mereka harus beli sendiri mainan yang mereka mau dengan uang saku masing-masing, jadi lah aik harus bersabar ngumpulin 26 euro. Sejak beberapa bulan lalu, Aik dan lala memang kami kasih uang saku. Berdasarkan hasil diskusi di milis WRM, kata para ahlinya ngasih uang saku ke anak itu banyak manfaatnya. Salah satunya supaya anak anak bisa belajar memanage uang, belajar bertanggungjawab, belajar memilih, belajar sabar, dan satu lagi yang kami terapkan supaya mereka belajar bayar zakat juga.

Beberapa minggu lalu uang Aik sudah hampir mencapai 20 euro. Tapi pas pergi ke toko buku Aik naksir buku magnet Thomas en Train. Akhirnya uangnya berkurang lagi deh. "Aik sabar Bun," katanya meyakinkan aku. Waktu itu aku beritahu bahwa kalau Aik pilih beli buku konsekuensinya beli legonya jadi tertunda lagi. Tapi ternyata Aik betul-betul mau sabar.

Kebetulan tiap tanggal 30 April negeri Belanda merayakan hari ratu alias Koningen Dag. Di hari ini semua orang boleh berjualan apa saja di pusat kota. Biasanya barang yang dijual adalah barang bekas. Karena kami malas mengorek-ngorek barang bekas di gudang, akhirnya suamiku memilih berjualan minuman kaleng dan botol. Tadinya suamiku udah males berangkat, tapi Lala keukeuh mau pergi. Lala juga ingin tabungannya bertambah dari hasil menjual minuman. Jadi sehari sebelumnya, lala, malik dan suamiku sudah sibuk berbelanja berkaleng-kaleng dan beberapa botol minuman. Malamnya Lala dan ayahnya juga sibuk mengisi air ke plastik dan memasukannya ke freezer. "Biar minuman kita tetep dingin, lumayan kan nilai tambah dibanding pedagang yang lain," kata suamiku. Pokoknya sebelum hari H kami sudah mempersiapkan barang dagangan kami. Lala juga aku tawari untuk jadi still stand. Karena Lala juga ingin beli perlengkapan boneka winx dari uang sakunya. Tapi Lala jaim, ditawarin jadi still stand beberapa kali keukeuh ga mau. Lala cukup berharap dari jualan minuman aja.

Dan besoknya, bangun tidur...Taraaa! Setelah bangun dan cuci muka, ternyata aik langsung pake baju citah! "Lho Aik jadi, mau jadi still stand citah?" tanyaku ragu. Aik mengangguk kuat. Waah beneran serius nih anak hehe. "Nanti mukanya di corat-coret pake apa dong Yah?" Aku sama sekali nggak persiapan beli alat melukis wajah karena kupikir Aik nggak serius mau jadi still stand. "Udah pake yang ada aja, lipstik Ma..lipstik...," kata suamiku. Haa lipstik hehe, ya udah deh gimana nanti aja, paling-paling Aik juga nanti ga mau, pikirku tetep ga yakin. Tapi walaupun ga yakin, kami tetap siapkan bangku, alas dan wadah buat nampung uang.

Alhamdulillah sesampainya disana kami masih kebagian tempat. Padahal kami dateng agak siang, sekitar jam 10 pagi. Orang-orang udah numplek kaya di gasibu hehe. Setelah memajang jualan minuman kami, suamiku pun bertanya ke Aik,"Mau jadi still stand ga ik?" Aik masih mengangguk juga. Suamiku pun menyiapkan peralatan yang sudah kami bawa dari rumah. Corat-coret wajahnya gimana? Lipstik! Mau pake apa lagi kalau bukan lipstik. Akhirnya beneran wajah Aik di doreng-doreng pakai lipstik sama suamiku hehe. Dan ajaibnya tuh anak mauu ajah! Ya sudah, Aik pun langsung naik ke singgasananya. Awalnya wajahnya selalu menunduk, senyumnya pun antara mau nangis dan malu-malu hehe. Tapi ternyata orang-orang mulai memperhatikan Aik. Satu persatu mulai ngasih duit. "Aik ndak mau!" Katanya hampir turun dari dingklik kecil tempatnya beraksi. "Ik, katanya mau beli lego. Ayo Ik liat tuh, Aik udah dikasih uang sama orang-orang," kataku menyemangati. Melihat orang-orang mulai memberinya uang dan berkumpul melihat aksinya, lama-lama Aik makin pede. Yang tadinya tangannya melungker ke belakang, sekarang mulai ke depan sambil ambil posisi mencakar. "Ik bilang dank u well (thanks) Ik sama yang kasih uang." Kataku mengingatkan."Udah!"jawabnya singkat. "Ik diem ik, diem jangan gerak-gerak," kata ayahnya mengingatkan. Aik pun jadi patung sejenak dengan posisi citah, walopun hanya dalam hitungan detik hehe.

Tapi herannya walaupun begitu, reaksi penonton ajaib bener. Mereka pasti menoleh dan tersenyum melihat Aik yang lagi beraksi. Malah ada yang ngeshoot segala, kayanya sih kameramen TV ciee geer nih bundanya hehe. Trus ada juga yang niat banget mau foto Aik, nongkrongin AIk pake kamera besar gitu. Ada nenek-nenek yang senyuum aja liat Aik sambil ngoceh nggak jelas ngomong apa. Ada juga anak-anak yang bengoong aja ga beranjak ngliatin aik."Kijk cheetah..!" kata mama anak itu ke anaknya. Diperhatiin anak bule bengong itu, Aik main gaya. Kedua tangan AIk maju ke depan dengan posisi mencakar. Suara Aik pun terdengar menggeram,"Ggrhmm...!" Dan Aik memamerkan taringnya yang nggak tajem hehe. Wah pokoknya seru deh ngeliat reaksi orang-orang ke Aik. "Eksploitasi children nih hehe," kata temen-temen sesama orang Indonesia. Hihi..lah kan ini demi lego, ga masuk katagori eksploitasi lah ya hehe emaknya ngeles mode on :-).

Wuih! Ternyata duit yang didapet Aik lumayan jek! Nggak sampe satu jam Aik berdiri udah dapet 10 euro! Ngalahin pendapatanku yang 7 euro/jam kalo jadi overblijv juf nih hehe. Tapi karena kuatir Aik bener-bener tereksploitasi hehe, trus nggak lama setelah dia capek langsung aku suruh minum dan aku belikan Aik satu wadah patat (kentang goreng). "Waah aik dapet uang banyak ya Ik, tapi masih kurang Ik buat beli lego, nanti jadi still stand sekali lagi ya." Aik mengangguk.

Setelah makan patat rupanya Aik capek dan ngantuk. Aku menyuruh Aik bobo di atas tikar. Tapi ternyata AIk nggak bisa bobo. "Ik, mau jadi still stand lagi ga, uang aik belum cukup buat beli lego," kataku. "Masih berapa lagi Bun?" tanyanya." Lima euro lagi Ik," jawabku. Dan ternyata Aik mau lagi!

Jreng..jreng..aik pun beraksi lagi setelah pindah posisi ke tempat yang lebih adem. Duuh kesiannya ya anakku demi sekotak lego, kulit sampe gosong-gosong begitu, tega nian yak emaknya hehe. Tapi demi ngajarin anak mau susah, ditega-tegain aja deh ya. Dan reaksi penonton kali ini ga jauh beda sama sebelumnya. Malah uang yang didapet aik cepet banget nambahnya, karena orang-orang yang dateng pun makin banyak. Kali ini nggak sampe setengah jam Aik dapet hampir 13 euro! Waah hebat..Aik dah bisa beli lego ni kalo ditambah uang tabungan aik sebelulmnya.

"Wah kita bisa dapet 100 euro nih Ma seharian kalo Aik mau jadi still stand terus hehe," kata suamiku. Hehe iya kalo bener-bener eksploitasi anak begitu dah caranya hehe. "Ik, mau jadi still stand lagi ga, biar Aik bisa beli mainan lain yang aik suka?" tanyaku setelah Aik berhenti. Naa ternyata anak-anak memang kaga matre kaya emak bapaknya hihi. Dengan sangat yakin aik menjawab,"Nggak!" Ditanya bolak-balik dan dibujuk bolak-balik juga tetep aja jawabannya enggak! Begitulah anak-anak...polos..lugu dan nggak neko-neko. Pokoknya setelah uangnya cukup buat beli lego ya sudah. Hmm...pelajaran berharga buat yang dewasa nih :-)

Akhirnya jam tiga sore, setelah pembeli menipis kami pun pulang. Hitung punya hitung, keuntungan jualan minuman 12,5 euro, padahal itu hampir seharian. Waah kalah jauh dengan hasil still standnya aik yang ga sampe dua jam dapat 23 euro hehe. Alhamdulillah...semoga selain uang tabungan bertambah, hari ini anak-anak juga bisa belajar jualan dan belajar berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Karena hidup itu kelak tak mudah Jendral! Bukan begitu? :-)

Sunday, April 1, 2007

Buat yang di Belanda "WORKSHOP Kiat Berkomunikasi Sehat" Bersama ibu Elly Risman

Start:     Jun 1, '07 10:00a
End:     Jun 3, '07
Mudahkah menjadi orangtua? Koq Nggak Pede ya saat Bicara Seks dengan anak? Kenapa bingung ya membuat anak senang beribadah? Bagaimana sebetulnya kiat berkomunikasi yang sehat itu? Kenapa orangtua harus pede bicara seks dengan anak, apa pentingnya? Mengapa pula pembelajaran dan pengasuhan keimanan perlu dilakukan dengan menyenangkan?

Temukan jawabannya dalam :

WORKSHOP KOMUNIKASI SEHAT

Menjadi Orang tua yang Pede Bicara Seks dan Mampu Membantu Anak Taat Beribadah dengan Menyenangkan

Bersama Ibu Elly Risman Musa Psi.

1-3 Juni 2007, Wijkcentrum "De Hofstee" Delft

Info lebih lanjut sila klik: http://workshopsalamaa.wordpress. com

Pendaftaran online dapat dilakukan dengan mengirim form pendaftaran yang kami attach/copy pada email ini ke workshop_salamaa200 7@yahoo.com dan biaya workshop dapat dikirim ke

ABN AMRO 517550997

T.N.V. ET Meidiati

Delft

Biaya Workshop

€ 50 (Lima Puluh Euro)/peserta

Biaya Penitipan Anak (Optional)

€ 1 (Satu Euro)/anak/hari, penitipan tanpa makan atau
€2,5 (Dua Setengah Euro)/anak/hari, penitipan dengan makan

Keterangan lebih lanjut hub. Jesty 03654-99761 & 0645-492 980, Agnes 0649 315 763, Dessy 0610 740 106
Form Pendaftaran:


Lembar isian ini digunakan untuk pendaftaran peserta, yang harus diserahkan ke panitia selambatnya tanggal 25 Mei 2007 melalui email: workshop_salamaa2007@yahoo.com atau ke panitia langsung.


Nama : __________________________________ Usia: ___________

Nama Suami : _____________________________ Usia ___________

Nama Anak : ____,____,_____,______,____ Usia __,____,___,___,__

Alamat : __________________________________________________

Kode Pos: _____________ Kota : ______________________________

Email : _________________

Telepon : __________________



Khusus Anak-anak

□ Dititip dengan makan □ Dititip tanpa makan

□ Alergi Makanan & lainnya: _________________________________