Monday, May 16, 2005

Paris I'm In Love




Paris memang cantik, dan banyak sekali tempat-tempat menarik untuk
dikunjungi. Lantaran itu lah mungkin jadi banyak orang bilang, belum ke Eropa
namanya kalau belum ke Paris. Saya yang dulu nggak demen sama pelajaran
sejarah, sekarang malah jadi penasaran dan ingin tahu lebih jauh
tentang sejarah. Apalagi di Paris ini bangunan-bangunan tua yang megah
bertebaran dan semua bercerita tentang sejarah Prancis seperti
Napoleon, Raja Louis, revolusi Prancis dan lain-lain. Anak-anak pun
saya coba jelaskan tentang hal ini, biar mereka nantinya nggak alergi
sama pelajaran sejarah. Seminggu di Paris benar-benar tak cukup
ternyata, masih banyak sekali tempat-tempat indah yang belum sempat
dikunjungi. Rasanya jadi jatuh cinta sama Paris dan pingin balik lagi
someday. Tapi cuma buat liburan ya, kalau untuk tinggal sih lebih
tenang di Groningen, dan tentu aja lebih betah lagi tinggal di Bandung
.



Dan, karena kami demen banget foto-fotoan, akhirnya anak-anak jadi
korban hehe. Untuk bisa berfoto didepan monumen revolusi (Arc de
Triomphe) di ujung Champ
Elysee--yang kata buku petunjuk guide Paris merupakan 'the most world's
famous avenue'-- anak-anak kami tinggalkan di pinggir jalan sambil
kerubutan sarung  (sayang fotonya agak kabur). Soalnya kalau mau
dapat foto bagus, mau tak mau harus berada di tengah jalan kan. Waktu
itu kami saltum alias salah kostum juga. Saat menengok ramalan cuaca,
katanya Paris sudah lebih hangat di musim semi begini. Ternyata kalau
malam tetep aja duingin. Alhasil karena tak bawa selimut, jadilah
sarung buat sholat punya ayahnya dipakai. Hehe lucu juga, mereka jadi
tontonan orang-orang dengan kostum yang seperti itu. Untung nggak ada
polisi lewat, bisa dimarahi kami karena meninggalkan anak dipinggir
jalan. Tapi kan masih eye catching kan, jadi ya sekali-kali boleh lah
anak berkorban demi kesenangan ortu nya .



Oh ya, anak-anak saya yang suka tidur malam ternyata membawa keuntungan
juga. Untuk bisa melihat Eiffel di tengah malam kami harus menunggu
pukul 10 malam, karena hari baru gelap lewat jam itu. Akhirnya demi
melihat Eiffel di malam hari, kami tega aja bawa mereka jalan dari jam
9 pagi berkeliling sampai jam 12 malam. Dan karena mereka belum tidur,
jadinya kami tak perlu repot mengangkut mereka turun naik tangga metro.
Mereka pun dengan senang hati mau difoto di tengah malam. Alhamdulillah
mereka pun baik-baik saja dan nggak sakit. Cuma emak bapaknya aja
nih  pulang-pulang teler berat karena berhari-hari selalu jalan
dari pagi sampai menjelang tengah malam, plus naik turun tangga metro
bawah tanah pula. Aneh juga sebetulnya, kota dengan nama sebesar Paris,
tapi hanya di beberapa stasiun metro besar saja yang disediakan lift,
sisanya tangga menjulang, gempor kan jadinya .



Capek memang, tapi rasanya kalo urusan jalan nggak pernah kapok ya 
Karena menurut kami manfaatnya cukup banyak. Salah satunya menurut
suami saya, travelling itu membuat terjadinya lompatan berpikir, dan
mudah-mudahan bisa memperbanyak sambungan sel-sel syaraf di otak
anak-anak. Memperkenalkan sesuatu yang baru pada anak kabarnya akan
semakin menstimulus otak anak kan. Apalagi kalau diselingi
pelajaran-pelajaran tentang kebesaran Allah dibalik semua kemegahan
itu, semoga akan membuat spiritualitas mereka juga terasah. Jadi, mana
ada kapok, cuma duitnya aja nih yang kapok .



Berminat ke Paris atau menambah info tentang jalan-jalan di Paris?
Siapa tahu catatan perjalanan ini bermanfaat. Silahkan klik di sini.













7 comments:

  1. Saya siriiiikkkkk! Bener deh! Makanya kok nggak pernah muncul, ternyata honeysun...(kalau honeymoon cuman berdua Mbak :)).

    ReplyDelete
  2. whaaa..terang ngilang nes..ternyataaa..dikau berliburrrr...ntar sommer liburan lagi pulak...:)..sun buat lala dan aik yaaa

    ReplyDelete
  3. Wah... asyikknya yg baru liburan...
    n Paris emang indah ya...
    Kapan ya aku ke sana??? *>&%$#^&* (bayangin Paris nih... habis bisanya cuman liat photo n gbrnya aja...)

    ReplyDelete
  4. Ya nih mba Agnes, kalau mau jalan jalan di Paris harus siap siap jadi gempor, naik turun tangga, mana ada lift.......heheheh
    Tapi kan yg penting enjoy ya.
    Kalau Verin anak saya, setiap ke Paris pasti dia mau nya cuma ke eiffel tower. Betah tuh berjam jam, ga mau pergi......

    ReplyDelete
  5. Ntar kalo jadi sekolah di jerman or Austria pasti bisa ke Paris deh mbak Uci, bisa keliling Eropa deh pokoknya. Soalnya biayanya masih jauh lebih murah dp buat ongkos pulang ke Indo. Buat ongkos sekali PP Belanda-Indo kami berempat aja bisa dipake bolak balik ke Paris 3 or 4 kali berikut penginapan, dll selama di Paris :-). Maka itu aku niat nggak pulang sampe suamiku beres sekolah. Duitnya mending dipake jalan2 liat dunia lain hehe.

    ReplyDelete
  6. Mbak Agnes, jalan-jalannya nggak bilang-bilang sih. Evi mau ikut. Terutama yang di Paris itu:)

    ReplyDelete
  7. Yo wis kalo gitu gantian mbak Evi, kalo mbak Evi yang mau pergi kesana bilang2 aku ya, pasti sueneng aku, soale kemaren masih kurang. Apalagi kalo ongkosnya disuply lebih sueneng lagi aku huhehe

    ReplyDelete