Saturday, November 29, 2008

Tumpeng barbie anniversary




Sebetulnya anniversarynya sudah lewat, tanggal 17 November lalu, syukurannya juga sudah lewat, tanggal 22 November lalu. tapi berhubung diriku mengalami multiply blues berkepanjangan (halaah istilah apa pulak tuh), jadinya baru beredar sekarang deh :-) Sayang disayang berhubung bikinnya serba mefet, jadinya ga sempet difoto bagus hiks, semua foto ala kadarnya deh :(

Baru kali ini anniversary aku rayakan dengan ngundang temen-temen. Berhubung 10 tahun sudah terlewati, rasanya angka yang cukup banyak buat disyukuri. Terlebih lagi banyak hal yang terjadi di bulan ini, baik suka dan duka yang semuanya sungguh mesti kami syukuri.

Sudah lama sekali aku kepengen banget bikin tumpeng barbie. Dan akhirnya seneng banget waktu berhasil bikin di acara syukuran ini, kaya bucat bisul deh senengnya duilee segitunye hehe. Tumpengnya aku bikin dari nasi uduk. Temen lauk pauknya: ayam goreng, tempe bacem, urap, telur rawis, teri kentang balado, dan rempeyek bikinan suamiku. Aku juga bikin taart anniversary. Tadinya mau bikin bentuk love dengan perpaduan warna ungu dan bunga putih pake royal icing. Tapi wah semua berantakan berhubung aku lagi ga enak body saat itu, antara niat dan engga bikinnya. Alhasil kue baru dihias 1,5 jam sebelum acara. Wah hasilnya ga keruan, yang tadinya mau kasih warna kuning koq jadi oranye merah ya hiks, kacau deh. Tapi biar gitu yang penting rasanya deh. Aku bikin cakenya black forest, fillingnya juga persis isi black forest aja pake cherry dan cakenya diguyur cherry dan slagroom. Rasanya lumayan lah walaupun jauh lebih enak kalau pake black cherry. Sayang black cherrynya lagi ga musim sepertinya.

Berikut resep tumpeng dan kawan-kawannya, yang aku ambil dari NCC. Aku copas disini smua biar gampang kalo mau nyontek.

Nasi Uduk

Bahan :
500 gr beras
600 ml santan
1 sdm garam
daun salam dan sereh
ketumbar halus dan bawang putih ulek (optional)
Cara membuat:
Kukus beras hingga panas.
Masak santan, garam, daun salam dan sereh hingga mendidih (jangan lupa selalu diaduk agar santan tidak pecah), angkat.
Masukkan beras panas ke dalam santan panas, aduk rata biarkan hingga santan terserap habis dan beras menjadi aron. (Ini tidak dimasak diatas api ya!)
Kukus lagi 20 menit hingga matang, angkat. Sajikan dengan ayam goreng dan sambel kacangnya

Bumbu Sambal kacang:
Cabe merah (bisa dicampur rawit merah)
Garam
Bawang putih
Kacang tanah goreng, tumbuk halus
Cuka
Gula pasir
Air panas secukupnya.
Cara Membuat:
Tumbuk halus, cabe merah, bawang putih, dan kacang tanah.
Kadar kehalusan sesuai selera. Lalu seduh dengan air panas, masukan cuka, garam, dan gula.
Koreksi rasa sesuai selera. Bumbu kacang pun siap disajikan.
Catatan :
Kalau malas repot, bisa pakai rice cooker membuatnya, dan sukses ko, kayanya rasanya sama aja.
Caranya : Cuci beras hingga bersih, masukkan bumbu-bumbu (sesuai resep), aduk rata dengan beras, masukkan santan seukuran memasak nasi biasa (bukan seukuran resep diatas), aduk rata masak hingga matang

Ayam Goreng Ungkep

Bahan :

1 ekor ayam, potong 8

Bumbu, haluskan :

5 bh bawang putih
1 ruas kunyit
1 sdm ketumbar
1 btg lengkuas
1 ruas jahe
3 btr kemiri
1 sdt garam

Cara Membuat :
Baluri ayam dengan bumbu halus, masak dalam panci atau wajan tertutup sampai ayam keluar air dan matang. Angkat.
Goreng dalam minyak banyak bersama bumbunya.
Tips:
Bila suka bisa ditambahkan lengkuas parut jumlah banyak, sehingga didapat bumbu kremes seperti serundeng.

Urap Sayuran

Bahan :

1 ikat kangkung
1 ikat bayam
1 ikat kacang panjang
250 gr kol putih
100 gr tauge

Bumbu Urap :

1 btr kelapa, kupas, parut kasar (aku pake 250 gr kelapa kering direndem pake santan kara kental 125 ml + tambahin air dikit)
3 bh cabe besar
3 bh bawang merah
1 bh bawang putih
1 sdt terasi
1 ruas kencur
2 bh daun jeruk, buang tulang
1 sdt garam
1 sdm gula merah sisir
penyedap bila suka.

Cara Membuat :
Bumbu : ulek cabe merah, bawang merah, bawang putih dan garam hingga halus, masukkan terasi, gula merah dan kencur, haluskan pula.
Campur bumbu halus dengan kela parut, aduk rata, beri daun jeruk. Kukus hingga matang, angkat.
Siangi sayur mayur, rebus dalam air mendidih masing-masing secara terpisah. Tiriskan.
Taruh sayuran rebus dalam wadah, taburi bumbu urap, aduk rata.

Tahu tempe bacem

Sumber: Tabloid Nova
Bahan:
10 bh tahu putih ukuran kecil
500 gr tempe, potong sesuai ukuran tahu
200 gr gula merah, iris halus
3 lbr daun salam
1 sdt asam
700 ml air kelapa
Haluskan:
1 sdt ketumbar sangrai
5 bh bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm lengkuas
1 sdm garam

Cara membuat:
1. Taruh dalam wajan bumbu halus, tahu, tempe, gula merah, daun salam asam, dan air kelapa.
2. Jerangkan di atas kompor, masak sampai mendidih lalu kecilkan api.
Masak sambil sekali-sekali diaduk agar bumbu tercampur rata dan air habis, angkat dan sisihkan.
3. Goreng tahu dan tempe dalam minyak panas sebentar saja, angkat dan tiriskan.
air kelapa bisa diganti dengan air biasa dicampur cuka sedikit dan gula pasir sedikit (untuk 1 gelas air, kurang lebih 250 cc, tambahkan 1/2 sdt cuka dan 2sdt gula pasir.

Wednesday, November 5, 2008

RUU Pornografi? Buat Apa sih?


Anak-anak adalah asset bangsa, lagu lama ya? Tapi kenyataannya, kita tak bisa sangkal, masa depan bangsa kita (yang sedang carut marut ini) memang ada di tangan anak-anak ,  iya kan? Bayangkan kondisi ini. Ketika anak lelaki kita berusia 12 tahun, kelas 6 SD. Kita sudah berusaha membentenginya dengan menyekolahkan ia di sebuah SD Islam ternama misalnya ( Walaupun mungkin, alasan kita menyekolahkannya disana karena kita orangtuanya  terlalu sibuk bekerja dan tak sempat mengajarkan pendidikan agama dan pendidikan seks sejak kecil di rumah). Lalu tiba-tiba, suatu hari, masuk laporan dari guru sekolahnya bahwa anak kita tertangkap basah sedang menonton video porno lewat handphone, hardcore porn pula! (video porno yang isinya aduhai menjijikan sekali buatku). Dan parahnya ia tertangkap basah menonton video itu bersama 12 orang temannya. Bayangkan! Kita, ibu yang melahirkannya, dan ayah yang sama bertanggungjawabnya terhadap anak itu (karena bikinnya sama-sama kan ;-)). Bagaimana perasaan kita?

Belum cukup sampai disitu. Ketika seseorang yang memergoki bertanya pada anak kita.

“Apa yang kamu rasakan dengan menonton video itu?”               

“Senang.”Jawab anak kita.

“Terus kamu mau melakukan itu?”

“Mau, saya senang koq.”

“Kalau mau, sama siapa kamu mau melakukannya?”

“Sama siapa aja yang mau.” Jawabnya cool tanpa dosa.

“Lha nanti kalau perempuan itu hamil gimana?” penasaran si penanya.

“Kalau punya uang ya tinggal gugurin aja.” Jawab anak kita enteng.

Astaghfirullaah! Bayangkan! Anak kita bicara seperti itu! Berkeping-keping. Hancur kan perasaan kita? Lalu kemana selama ini hukum-hukum tentang zina dan ajaran moral yang sudah berusaha kita ajarkan padanya? Kemana perginya? Oke, selama ini soal pengajaran moral kita angkat tangan dan menyerahkannya saja kepada guru di sekolah. Lalu kenapa ajaran guru itu tidak ada yang menempel di kepalanya? Kenapa?

Contoh di atas bukan khayalan. Tapi nyata diceritakan oleh bapak anggota DPR Hilman Rosyid Lc yang kebetulan diundang bicara tentang RUU pornografi di Groningen semalam. Dan itu baru satu kasus, di satu sekolah. Aku jadi ingat cerita ibu Elly Risman Psi. dari yayasan kita dan buah hati yang sangat concern soal ini. Seminarnya tentang ‘Bicara seks pada Anak’ selalu menginspirasi sekaligus membelalakkan mata kita tentang betapa ngerinya kondisi penyerangan ideologi pornografi di Indonesia terhadap anak-anak kita, terutama di kota besar.

Ketika beliau menjelaskan tentang bagaimana proses kehamilan terjadi dengan mengumpamakan rahim dari buah pir, dan organ lain dengan buah lain, anak-anak SD kelas 5 dan 6 asuhannya menertawakannya.”Ha haha..itu sih kuno Bu!” kata mereka. Ya tentu saja, karena mereka sudah terbiasa melihat aslinya langsung dari gambar-gambar dan situs porno. Aku dan teman-teman peserta seminar waktu itu terkaget-kaget ketika beliau menceritakan temuannya melihat sekumpulan  anak wanita SMP yang saling mempotret kemaluannya dengan telepon genggamnya dan memperlihatkan hasil jepretan mereka ke teman-teman laki-lalkinya dengan bangga.Duh!

Ah..banyak sekali contoh-contoh mengerikan yang pernah aku dengar dari beliau yang membuatku miris. Kita memang tidak akan tahu inti permasalahan kalau kita tidak mencari tahu kondisi yang sebenarnya. Dari bu Elly, aku juga baru tahu bahwa kasus pornografi ternyata bukan sekedar pornografi. Kasusnya tidak sesederhana itu. Ada agenda besar dari penyebar ideologi pornografi untuk menghancurkan moral masyarakat. Mereka bekerja dengan cerdas, sistematis dan berusaha masuk dari berbagai celah. Mereka sengaja mentarget anak-anak, karena anak-anak adalah pasar masa depan bagi mereka. “Ada temanya, incest misalnya,” kata pak Hilman. “Nanti tentang incest ini lalu ada filmnya (produksi hollywood), lalu muncul di film Indonesia, sinetron, komik, manga, game dan lain-lain.” Lanjut pak Hilman. Bu Elly juga pernah mengatakan yang sama. Parahnya komik-komik tersebut dijual sangat murah dengan akses yang sangat gampang pula di sekitar sekolah. Bahkan karena keaktifannya menyuarakan tentang pendidikan seks sejak dini dan melaporkan hasil-hasil temuannya tentang pornografi pada anak-anak, ibu Elly pernah meminta perlindungan khusus dari pemerintah. Ya, beliau mendapatkan ancaman dari pihak-pihak yang dirugikan tentu. Artinya, musuh itu ada bukan?

Oke, jadi apa hubungannya dengan Undang-undang pornografi dan apa perlunya?” Kalau kasusnya seperti di atas, itu sih cukup orangtuanya saja di rumah mengajarkan pendidikan seks, atau pihak sekolah, kenapa harus pake Undang-undang segala? Begitu kan pertanyaan sebagian orang.

Hmm…kenyataannya apakah segampang itu mengajarkan pendidikan seks pada anak di rumah dan di sekolah? Dan berapa banyak sih orangtua yang concern untuk mengajarkan soal pendidikan seks sejak dini? Di sekolah-sekolah di Indonesia? Rasanya masih menjadi wacana. Bukankah soal ini masih dianggap tabu dan saru?

Aku sering mengompori temanku untuk mulai bicara seks pada anak sejak kecil. Tapi apa tanggapannya?”Iih ga tega deh Nes. Gimana ngomongnya? Enggak Ah!” Dan ketika aku ajak untuk ikut seminar bagaimana bicara seks sejak dini ke anak, banyak yang tidak melihat pentingnya. Mungkin kejauhan, tidak perlu ikut seminar, membaca artikelnya saja, atau membaca bukunya. Tapi apakah dipraktekkan? Padahal pendidikan seks tidak bisa dilakukan borongan dan instant, harus dicicil pelan-pelan. Bukannya hendak membanggakan diri, tapi aku saja yang sudah mendapat pencerahan dari ibu Elly, sering mencari info-info seputar bagaimana mengajarkan seks sejak dini pada anak, dan mencoba untuk mempraktekkannya pada anak-anakku, kadang masih tergagap-gagap dan cemas dengan hasilnya. Bagaimana dengan yang sama sekali tidak concern dengan hal ini. Dan jumlah orangtua yang concern? jangan ditanya, hanya segelintir dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia!

Sejak anak-anakku mulai bisa bicara, aku mengajarkan pada mereka untuk menyebut kemaluan dengan nama aslinya, vagina dan penis. Awalnya aneh, tapi lama-lama terbiasa. Ketika anakku batita dan aku sering memandikannya, sambil mandi, aku sebutkan nama-nama organ tubuh mereka. Aku katakan bahwa nanti suatu saat akan tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan mereka. Ketika anak lelakiku sering memegang-megang penisnya aku katakan padanya.”Say, enak ya, geli ya. Iya bunda tau pasti enak dan geli kalau penisnya dipegang-pegang, tapi ga usah dipegang ya sayang, nanti lecet.” Ketika mereka balita dan melihat cicak kawin, aku katakan pada mereka,”Cicaknya menikah, nanti mereka punya anak. Titik.”  Semua itu contoh pendidikan seks sejak dini pada anak yang pernah aku dapatkan dan coba aku terapkan.  Gampang? Phfh…perlu perjuangan tentunya untuk melenturkan lidah yang kelu dan otak yang beku ketika hendak mengatakannya.

Dan kini selepas masa balita, aku sering tergagap dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. “Bunda, apa ini?” Tanya anakku ketika melihat sebuah kondom. “Itu kondom Sayang.” Buat apa?” Itu alat KB. KB itu apa? Dstnya. “Bunda, gimana bisa ada bayi di perut?” Ketika aku menjelaskannya lewat buku dan menceritakan tentang sel telur dan sperma, pertanyaan berlanjut. Gimana masuknya?” Haa?! OMG! Bagaimana aku harus menjawabnya? Meski aku punya senjata ‘KISS’ (Keep information short and simple), tapi tetap saja jantungku berdegup kencang dan cemas menanti pertanyaan apa yang selanjutnya bakal keluar dari mulutnya? Untungnya sampai sejauh ini semua berjalan lancar karena ternyata anak-anak adalah anak-anak yang akan berhenti bertanya ketika keingintahuannya sudah terpuaskan. Dan keingintahuan mereka betul-betul sejalan dengan usia. Kini, makin besar mereka, peer ku makin banyak. “Apa itu penyakit kelamin, apa itu AIDS?” tanya mereka. Saat ini aku hanya menjawab dengan sederhana. Namun suatu saat aku harus menjelaskan pada mereka apa bahayanya zina. Aku ingat pesan bu Elly,” Dengan menunjukkan gambar-gambar penyakit akibat seks bebas, mereka biasanya sadar sendiri dan ga berani macem-macem. “  Aku harap begitu adanya sambil dalam hati aku cemas, apakah benteng yang kuberikan sudah cukup kuat untuk menghalau serbuan yang luar biasa?

Ya! Serbuan pornografi pada anak-anak di Indonesia, di kota besar terutama, kini sangat luar biasa. Berapa banyak orangtua yang concern? Hanya segelintir! Berapa banyak lembaga yang peduli untuk mengedukasi orangtua soal pendidikan seks sejak dini? Segelintir. Sementara serangan ideologi pornografi setiap hari menggurita. Anak-anak diserang dari berbagai penjuru. Film, sinetron, iklan TV, internet, game, komik, majalah, handphone..agrh…mereka sungguh seperti diteror. Diantara segelintir anak yang terbentengi, berapa yang bebas lepas merajalela? Diantara orangtua yang peduli, berapa yang berpikir ‘emang gw pikirin, yang penting kerja dapat duit?’ Sementara raksasa penyerang bergembira terus melancarkan aksinya disana.

Bila lalu pemerintah mensahkan Undang-undang pornografi dengan tujuan utama untuk menjerat raksasa industri pornografi ini, apakah lantas kita masih tidak setuju? Bayangkan kalau kita sudah membentengi anak kita sedemikian rupa tapi kemudian dia diperkosa dan disodomi karena lingkungan yang kacau balau. Hii..amit-amit, naudzubillah. Ah..masa urusannya hanya karena anak-anak lantas dibuatkan undang-undang! Menyepelekan masalah anak-anak? Jangan lupa, target raksasa industri pornografi itu memang utamanya anak-anak! Bayangkan kalau sebagian besar anak-anak dan remaja Indonesia telah memiliki mental model porno akibat keseringan mengakses hal-hal porno sebelum matang usianya. Menurut penelitian Judith A. Reisman, candu pornografi bisa mengakibatkan kerusakan otak permanen! Meski penelitian tentang kerusakan otak permanen ini oleh sebagian orang dibantah dan dianggap hanya kampanye anti pornografi, tapi secara common sense saja, jelas anak-anak yang sudah addict terhadap pornografi, tentu akan dipertanyakan kualitasnya kelak. Bagaimana akibatnya terhadap cara berpikir dan perilaku mereka nanti? Bayangkan dampaknya 5 atau 10 tahun lagi ketika mereka sudah beranjak dewasa. Dan jumlah mereka memenuhi sebagian besar rakyat Indonesia, bayangkan! Kualitas manusia seperti apa yang akan tumbuh di Indonesia?

Begitulah akibatnya kalau sang raksasa dibiarkan merajalela, sementara sungguh sedikit anak-anak yang terbentengi. Terlalu berlebihan? Silahkan ulik sendiri. Aku sendiri malu, sempat mempertanyakan tentang pentingnya RUU ini dan protes sana sini padahal aku tak tahu dasarnya, tujuan utamanya, dan apa yang terjadi di kalangan atas sana. Ternyata ada masalah besar disana. Jadi buat apa UU pornografi? Bertanyalah pada hati nurani! Dan yang lebih penting lagi, akankah kita berdiam diri?

Saturday, November 1, 2008

Autumn Morning, ikutan HFP#4: 'Konsep'


Tadinya aku agak-agak ga niat mau ikutan Home Food Photography#4 yang dimotori oleh DIta ini, soalnya topiknya cukup susah euy. Tapi tergelitik dengan kata-kata Dita,"Katanya mau belajar. Ini bukan sekedar event lucu-lucuan, tapi buat belajar." Wah jadi niat deh mau ikutan. Berhubung aku masih gelagepan soal konsep dalam food photography (karena biasanya asal ikutin feeling main jepret aja), jadinya kali ini aku bener-bener nginget-nginget pelajaran ibu Dita  soal konsep dalam food photography. Teorinya emang cukup ribet dan mungkin kita bakal mikir, duh apa-apaan sih nyusahin diri amat. Tapi begitulah namanya proses belajar ya, ga ada yang gampang memang :-).


Dalam event kali ini aku ambil tema 'autumn morning'. Ga tau kenapa aku suka banget sama suasana autumn saat daun-daun mulai menguning dan belum gugur. Kalo udah gugur sih enggak, tambah dingin soalnya hehe. Jadi akhirnya kupikir kenapa ga ambil tema autumn aja. Suasana saat dimana-mana kuning itu, cantik banget dan sering bikin suasana hati jadi gimana gitu, kasuat-suat. Dan untuk sesie pemotretan, autumn selalu bakal menghasilkan foto yang keren (meski tergantung yang motret, modelnya dan tempatnya juga tentu).

Komponen dalam food photography yang harus diperhatikan itu katanya mencakup: konsep, komunikasi, komposisi, styling,  dan lighting. Jadi dengan tema autumn morning ini aku ingin  menggambarkan suasana pagi di saat musim gugur yang dingin tapi juga bikin hati hangat karena suasana autumn di sekitar yang cantik itu. Karena itu aku sengaja ambil dedaunan kuning yang berguguran di dekat rumahku untuk mengatakan tentang autumnnya. Intinya dengan tema  ini aku ingin menggambarkan suasana autumn di pagi hari dengan minum secangkir teh ditemani cookies, biar pun dingin tapi tetap membuat hati hangat. Lalu background sengaja aku pakai warna hitam untuk mengesankan dingin. Dan aku senang banget karena hari itu pas matahari bersinar cerah, jadi aku bisa dapat cahaya backlight di pagi hari (duh baru kali ini deh dapetin cahaya backlight kaya gitu). Dengan cahaya backlight itu mudah-mudahan bisa menggambarkan kehangatan hati di pagi hari musim gugur.



Soal komposisi dan styling, duh aku mati ide deh. Kalo soal yang satu ini aku masih bener-bener tergagap-gagap. Jadi, properties yang aku pake ya cuma si gelas dan dedaunan aja. Di salah satu foto aku coba juga tambahin syal untuk menunjukkan autumn yang mulai dingin, tapi hmm ga tau deh pantes apa engga. Moga-moga para ibu guru bisa kasih masukan nih soal ini.

Ini dia dia hasil jepretan yang pake tambahan syal :




Begitulah hasil belajar soal 'konsep' dalam food photography yang aku lakukan hari Jumat lalu. Bener-bener niat pilih hari Jumat setelah melihat ramalan cuaca bahwa hari itu cerah :-). Tadinya aku mau bikin brownies cookies, tapi berhubung bentrok sama males jadi pake cookies beli jadi ajah. Lagipula kali ini aku memang ingin belajar soal konsep, dalam food photography, jadi ga masalah kalo objeknya ga buatan sendiri kan :-).

Lebih lengkapnya soal HFP#4 sila klik link berikut. Pokoknya event ini bagus banget buat belajar food photography deh. Thanks ya Dit dah mau bikin event seperti ini :-).



FF#4 'Accesoris'


Ketagihan nih ikutan Foto Fun. Sebenernya nyali dah ciut euy ngeliat karya-karya peserta kali ini, para pakar turun gunung, keren-keren semua. Tapi yaa sekalian latihan deh, jadi pede ajah lagi, namanya juga seru-seruan sambil belajar :-). Berhubung diriku ga suka pake pernak-pernik, pas kebeneran liat gelang anakku yang dikasih temennya, ya sud jepret itu aja lah.

Yang mau ikutan klik aja link ini.

Friday, October 31, 2008

Cihuy, nomer 3!


Cihuuy...hasil iseng berbuah menang euy, nomer 3 seh dari 40 an peserta, tapi lumayan lah buat pemula :-), jadi memotivasi diri buat makin getol belajar. Ternyata jepret menjepret emang nagih oi.

Pengumumannya ada di link ini.


Sunday, October 26, 2008

Terbang




Masih dalam rangka gandrung sama oldig, jadinya kali ini bikin versi terbang neh :-). Kebetulan weekend kemaren kami jalan ke Delfzijl tempatnya Wak Asiah, biasa deh acara makan enak :-). Seperti biasa jalan-jalan lah kami ke pantai. Tapi yang seru kali ini semua rombongan pada mau gaya ngapung di pantai euy. Jadinya di oldig dikit aja dah kaya terbang di awan deh. Apalagi kebeneran suamiku bawa layang-layang, wah makin mantep. Cuma kalau posisi loncatnya kurang tinggi ya ga dapet gaya terbang di awan, naseeb hehe.

Dino Cake




Anak-anak umumnya suka karakter Dino, termasuk Malik dan sobatnya, Ramon. Sabtu kemaren, Ramon ngerayain ultahnya yang ke-8. Karena Orangtuanya Ramon baik banget sama kami, jadinya aku pengen bikin taart spesial buat Ramon. Malik kasih kado Ramon play mobil Dino, jadi sekalian deh cakenya juga temanya aku buatkan Dino. Idenya seperti biasa, nyontek. Kali ini nyontek dari blognya mba Dewi Anwar. Cuma tentu aja warna dan gambar Dinonya beda, dan hasilnya tentu aja bagusan punya mba Dewi donks. Lagian nulis huruf R nya kedeketan sama leher dino nya euy, jadi kurang maksimal lah gitu si cakenya.

Berhubung ini cake buru-buru, bikinnya juga jam 12 malem, yang tadinya mau aku alasin pake steamed butter cream, ga jadi deeh. Trus ini cake pake sponge cake coklat biasa dan fillingnya cuma diisi butter cream doang, soalnya udah malem tea. Biar banyak kurangnya, tapi untungnya Ramon suka. Malik dan Lala juga. Sehabis bangun tidur, waktu pertama kali ngeliat kue ini, Aik bilang,"Wow mooi Bun! Bunda kan heel goed een taart maken. (Wow keren Bun, bunda bisa bikin taart bagus banget), ehm..jadi geer deh si bunda. Malah waktu malem mau tidur, ucapan trimakasih ke Allah Malik gini,"Trimakasih karena tadi ke feestje (pesta) Ramon dan trimakasih karena bunda udah bikin kue buat Ramon." Trus jadinya nanti kalo Malik ulang tahun, Malik udah pesen,"Malik mau taart yang gambarnya triceratops Bun." Oke deeh...

Oiya..untung Intan punya spuit rumput baru, jadi langsung aku pinjem deh untuk menghiasi kueku, ternyata spuit rumput emang keren euy, wajib punya neeh. Tx ya tan :-).

Koleksi Header




Friday, October 24, 2008

Buku '365'

"Terimakasih ya Allah, karena Aik dapet buku itu (365)." kata Aik
"Terimakasih ya Allah karena mba Lala dapat buku 365 dan karena tadi mba Lala ketemu Azka sama Nadia (Anaknya tante Intan dan Om Guntur yang umurnya masih 1,5 dan 3 tahun)." Lala ga mau kalah.

Sebelum tidur dan membaca doa mau tidur, anak-anak memang aku biasakan untuk 'say thanks to Allah'. Terimakasihnya boleh tentang apa saja. Kalau lagi ngga mau berterimakasih juga boleh. Kalau sudah sangat mengantuk, Lala cuma bilang gini,"Terimakasih karena mba lala mau tidur." Kalo Malik lagi bete dan sedang tidak ingin berterimakasih ke Allah, Malik sering ngomong gini,"Nggak terima kasih soalnya mba Lala cubit Aik."

Tapi seringnya mereka ya berterimakasih terhadap hal-hal yang paling berkesan yang mereka alami seharian. "Terimakasih karena Aik dapet kadotje. Terimakasih karena bunda lief (baik). Terimakasih karena Aik tadi voorsteling (pertunjukan) Operet. Terimakasih karena mba Lala dapet buku. Terimakasih karena mba lala punya ayah dan bunda yang baik (ehm..senangnya bunda dengernya :-))." Begitu contoh ucapan terimakasihnya mba lala dan Aik. Bahkan hal sederhana yang membuat mereka senang pun ( seperti ketemu Azka dan Nadia misalnya), bisa mereka jadikan ucapan terimakasih :-).

Naa beberapa hari lalu, setelah kiriman buku '365' dari mba Ary Nilandari datang. Aku memerhatikan polah mereka dan berusaha mencatat dalam kepala, bagaimana kesan mereka terhadap buku itu, tanpa aku ikut campur didalamnya. Ternyata, mereka suka banget! Ga heran kalau akhirnya dalam ucapan terimakasih ke Allah sebelum tidur, keluarlah kalimat-kalimat diatas.

Dengan semangat, mereka langsung berebutan ingin melihat buku itu. Malik langsung ingin tahu ada cerita apa di hari ulang tahunnya tanggal 4 Januari. Lala juga ga mau kalah, mau tahu cerita di tanggal 16 Desember, hari ulang tahunnya. Setiap malam, sekarang Malik maunya dibacakan buku '365'. Kemarin waktu Malik ketiduran belum sempat dibacakan buku, esoknya Aik tetep nagih."Sekarang baca yang tanggal 22 oktober dan 23 Oktober Bun, kan kemaren Aik bobo." Sementara Lala, sudah ga sabar ingin menamatkan semua buku itu. Walaupun belum selesai membaca semua, tapi waktu aku tanya komentar Lala tentang buku itu, Lala bilang gini:

"Heel mooi, (bagus sekali), dan gambar-gambarnya lucu, ceritanya juga lucu. Mba lala bisa belajar itu kalo satu Januari bisa bikin daftar keinginan, itu yang paling mba lala suka.Dat was het (itu aja)."

Dan ternyata anak-anak ga nurut baca buku setiap hari satu. Selalu aja mereka minta tambah terus,"Nog een Bun (satu lagi Bun)." Setelah ditambah satu bacaan, eeh masih minta lagi,"Yang ini laaste..laaste Bun (yang ini terakhir..terakhir Bun)." Walah ga tidur-tidur nih kalau begini caranya. Tapi berhubung diriku pun penasaran, ya akhirnya dibacain juga deh :-).

"Menurut Aik buku 365 gimana Ik?" tanyaku ke Aik.
"Leuk verhaal, grapig verhaal en de plaatjes zijn grapig. Dat was het. (Ceritanya bagus, ceritanya lucu, gambarnya bagus. Udah itu aja."
"Terus cerita yang paling Aik suka yang mana?"
Aik memang belum membaca semua ceritanya, tapi Aik ketawa ngikik waktu dibacakan cerita yang berjudul 'Kapan mainnya'. "Aik paling suka yang Dino," katanya setelah cerita itu dibacakan. Malah hampir tiap malam Aik mau dibacakan cerita ituuu terus. Malam lalu Aik minta 2 kali dibacakan. Malam berikutnya malah sampai 4 kali! Bunda sampe ketawa ngakak dan membuat Aik nangis dulu. Ceritanya bunda udah  membacakan cerita itu yang kedua kali untuk Aik. Lalu Aik minta lagi, tapi bunda minta dipijitin dulu. Setelah selesai dipijitin sama Aik lalu bunda tanya,"Mau dibacain cerita yang mana Ik?" Aik langsung jawab,"Yang itu lagi Bun. Boleh?" Tanyanya. Ya boleh dong Say. Tapi baru dua baris bunda baca, bunda langsung ketawa ngakak. Soalnya ga kuat, lucu aja, duuh Aik segitunya sampe minta dibacain cerita itu terus hehe. Tapi habis itu Aik nangis ngambek karena Aik kira bunda ngetawain Aik. Setelah beres minta maaf sama Aik, terus Aik mau dibacakan satu kali lagi, lagi,  tapi Aik yang membacakan buat bunda. Duh pokoknya bunda surprise deh segitu cintanya Aik sama ceriita itu.

Cerita 'Kapan mainnya' memang menceritakan seekor Dino bernama Reka yang tidak punya waktu bermain karena makannya lama. Lucu memang ceritanya. Makanya Aik langsung menobatkan cerita itu jadi cerita yang paling Aik suka. Mba lala malah ikut bantu Aik dengan mengambilkan buku Dino, dan mencocokkan bentuk mana si Hemi Iguanodon, dan teman-temannya yang lain.

Menurutku cerita dalam buku-buku itu sangat kreatif! Bayangkan, menulis 365 cerita (dalam bentuk cerpen, puisi dan cerbung)  berbeda yang sarat muatan yang dituturkan dengan cara menyenangkan dan tidak menggurui pula. Wuih, hebat banget! Bravo deh buat mba Ari. Trimakasih sekali Mba buat kiriman bukunya :-). Betul-betul menambah ceria hari-hari anakku Mba, seperti pesan dari Mba yang tertulis di halaman pertama buku itu. Yup! Anak-anakku juga senang lho membaca pesan dan tanda tangan dari Tante Ary. Sering-sering buat buku ya Mba, aku pasti antri dibarisan pertama mau beli :-)

Thursday, October 23, 2008

FF#3 'Akar'

Tadinya aku ga ngerti,  Foto Fun tuh apaan sih, gimana cara ikutnya? Trus kemaren Intan tiba-tiba cerita soal tema 'akar' di FF, "ikutin aja yang foto akar pas di Warffum' kata Intan. Akar yang nempel di sebuah rumah di Warffum itu memang unik sih. Wah penasaran juga jadinya. Trus berhubung aku lagi demen sama oldig, aku cobalah utak atik dikit. Ternyata hasilnya not bad kali ya. Ikutan aaah....


Yang mau ikutan bisa liat link ini.


Wednesday, October 22, 2008

Autumn, Belajar Olah Digital




Musim gugur tlah tiba, kesempatan hunting foto neh, soalnya suasana autumn selalu bikin hati gimanaa gitu, kasuat-suat.. meski kadang bikin depresi juga hehe, apalagi kalo difoto pas daun-daun kuning berguguran, hasilnya suka keren banget. Kemaren pas ada acara ke ultah temen di Warffum, semua peserta dengan pasangannya masing-masing pada difoto ala prewed, kami juga ga ketinggalan tentunya. Tapi edisi yang temen-temen ntar bagian suamiku aja ya, diposting di MP dia :-). Trus besoknya anak-anak minta liburan ke kebon binatang Emmen, jadilah kami niat bener jalan sambil fofotoan.

Lalu karena penasaran juga liat hasil foto-foto editan suamiku, akhirnya aku minta diajarin olah digital ala dia. Ternyata belajar oldig ga susah-susah amat sih asal mau melongin kompi berjam-jam, naa itu dia yang susah, apalagi klo kompinya lemot kaya kompiku wuaduuh mana tahaan. Tapi berhubung lagi demen ya dijabanin juga deeh..moga-moga abis ini kapok ga ketagihan sebab kata yang udah-udah maen fotografi dan oldig bikin addict. Wah klo addict gawat, kerjaan laen bisa terbengkalai.

Nyate




Asyiknya punya anak kos, selain bisa nambah sodara, bisa 'ngerjain' juga hehe.Anak kos ku kali ini salah satunya orang Madura dan jago bikin sate madura. Ya sud kami todong lah supaya mau masak sate madura. Kebetulan beliau juga mau mempererat hubungan dengan teman-teman di grupnya, jadi diundang sekalian ke rumah. Mohon maaf buat teman-teman yang tidak terundang karena ini memang acaranya beliau. Dan satenya enaak! Ditambah dengan menu pelengkap, gulai kambing buatanku (yang ga sempet difoto hiks), acar timun jeng Ari, cireng Intan dan bala-bala Nisa, makin kumplit deh menunya. Acaranya juga seru sampe jam 12 malem karena kang nandang yang lagi heppy dah submit tesis dah siap-siap bawa kartu dan kawan-kawannya. Alhasil setelah sebagian peserta pulang, masing-masing bikin kelompok. Ada yang maen kartu, maen domino, ada juga yang sibuk ngomongin menu :-). Pulang-pulang keliatan deh siapa yang suka kalah melulu maen kartunya, yg paling banyak coreng moreng di wajahnya tentu!

Kalo ga salah ingat ini dia resep satenya:

Sate ayam :
- Jangan pake ayam fillet.
- Dipotong-potong selang-seling dengan kulitnya biar gurih
- Lumuri kecap lalu panggang setengah mateng, kalo ayam kambing, lumuri dengan kecap dan mentega.
- Beri bumbu kacang, panggang lagi.
- Tips memanggang harus sering di bolak-balik.

Resep bumbu kacang:
- Kacang digoreng dengan sedikit minyak, lalu blender.
- Tumis bawang putih, bawang merah, cabe merah dan kemiri, blender, campur dengan kacang
- Tumis kacang dan bumbu hingga keluar minyak, beri kecap, garam, gula dan penyedap secukupnya.

Wednesday, October 15, 2008

Nonton Kyai Kanjeng di Leeuwarden




Berhubung aku ngefands sama mas Emha, jadi 2 hari lalu aku bela-belain nonton penampilan Kyai Kanjeng di Leeuwarden. Meski dingin, musti naik kereta malem-malem, berikut yang nonton ga banyak, tapi performancenya menurutku spektakuler! Kyai Kanjeng bisa banget bawain berbagai lagu mulai dari suku-suku di Indo sampe berbagai bangsa dengan perpaduan musik yang khas antara gamelan dan alat musik modern. Pesan moralnya,'muziek maak je samen." Dengan perbedaan musik dari berbagai negeri mestinya dengan hati kita tetap bisa bersatu, kira-kira begitu intinya.

Ga rugi deh bela-belain nonton. Justru dengan sepinya penonton aku bisa dapat kesempatan ngobrol lumayan banyak sama mas Emha dan mba Novia. Malah ngobrol juga sama Noe-Letto, anaknya Emha. Noe menurutku suaranya standard ga kaya Novia dan Emha yang suaranya mantep banget, tapi orangnya ramah dan rendah hati sekali, salut deh. Dan mungkin karena udah keseringan terbengong-bengong liat orang cakep dan cantik, yang cantiknya bangeet gitu disini, aku jadi biasa aja tuh ngeliat para artis Indo, walaupun tetep sih acung jempol buat talentanya. Cuma ga kaya waktu dulu, kayanya kalo ketemu artis tuh gimana gitu..norak banget, sekarang kadar noraknya berkurang deh xixixi.

Saturday, October 11, 2008

Operet Anak 'Peace Butterfly'




Link videonya ada di sini

Operet 'Peace Butterfly' (Halal bi Halal dG 2008)





---
Entah berawal darimana, dua tahun lalu aku semangat banget bikin acara operet anak ‘filosofi semut’ untuk acara halal bihalal deGromiest 2006. Mungkin karena ‘ngiri’ liat foto-foto anak-anak di komunitas lain kaya di Amerika, Jerman dan lain-lain yang anak-anaknya suka manggung pas ada acara besar. Aku pikir banyak pelajaran yang di dapat anak-anak kalau mereka bisa ‘manggung’ dalam suatu pertunjukan. Selain memupuk rasa percaya diri, dari cerita dan peran-peran yang mereka mainkan, mesti ada pesan moral yang bisa mereka tangkap dengan cepat. Bukankah anak belajar cepat dan banyak dalam kondisi menyenangkan?

Dibantu ide cerita dari Nunu waktu itu, aku kembangkan ceritanya dan aku buatkan script lengkap, aku cari lagu-lagu yang pas, akhirnya terciptalah operet ‘Filosofi semut’. Tentu aja operet ini ga akan bisa dibuat kalo ga ada bantuan music directur, siapa lagi kalo bukan suamiku tercinta, pan aku mah gaptek tea :-). Aku suka nulis cerita, cari lagu-lagunya dan bikin konsep operetnya, suamiku suka ngoprek-ngoprek suara dan musiknya. Klop, jadi deh. Meski sederhana dan kurang apresiasi dari penonton waktu itu, tapi aku ga peduli. Yang penting anak-anak senang dan bisa belajar sesuatu. Walo jujur aja, sempet bete juga sih waktu itu,”koq orang-orang pinter, student di LN ga bisa sih kasih apresiasi ke anak-anak. Anak-anak kan masa depan bangsa gitu loh.” Aku sempet ngomel-ngomel ke suamiku, padahal mah sebenernya ga anak-anak ga dewasa, performer waktu itu memang kurang diperhatikan oleh penonton karena pengkondisian yang kurang pas. Untung suamiku terus ngingetin, “apapun yang terjadi di luar sana, ga usah dipeduliin, yang paling penting, liat anak-anak, mereka belajar banyak hal sejak dari proses awal sampe manggung.” Bener juga ya, kalo ngeliat ke luar diri terus capee deh. Pas banget sama quote yang ada di flyer operet kali ini, “Peace can only be found in your heart bo!.” Ceilee…

Rupanya setelah tampil di operet pertama ‘filosofi semut’, anak-anakku terus ketagihan. Setelah pulang dari halal bihalal kemarin aja mereka udah nagih minta tampil lagi di acara taun depan , haduuh emaknya yang pusing hehe. Tahun lalu waktu aku males banget bikinin acara anak di HBH 2007 mereka tetep maksa. Alhasil ya udah baca puisi ajah. Tahun ini berhubung ada ibu-ibu lain yang mau anaknya tampil juga, aku cukup semangat untuk bikin acara anak-anak lagi. Di tengah jalan sempet kepikir ga jadi aja deh, semangat mendadak hilang. Tapi terus ngeliat anak-anak yang terus nagih dan di tengah malam pas puasa tiba-tiba aku dapat ide cerita, akhirnya terciptalah Operet ‘Peace Butterfly’ ini.

Alhamdulillah karena acara halal bi halal kali ini di koordinir dengan baik, waktu acara operet berlangsung, penonton tampaknya lumayan menyimak, ga ngobrol masing-masing. (Thanks buat panitia).

Berikut resume singkat Operet ‘Peace Butterfly’.

Pemain:
Malik: sebagai kupu-kupu buta
Lala, Sevita, Nanan, Aan, dan Juliet : sebagai kupu-kupu indah
Melati: sebagai peri
Suara Narator : Agnes
Thanks to para orangtua: Pa Miming-Mba Popi, Mba ros-Meneer Jan, Evi-Ramon, Mas Chalid-Mba Nona.

Directed by: Bunda Agnes
Music Directur: Om Ismail

Operet ini berkisah tentang sekelompok kupu-kupu indah nan cantik, yang menghina dan mengucilkan satu temannya. Si kupu ini dihina dan dikucilkan karena ia buta dan jelek sehingga tidak dapat terbang dengan baik. Tapi walaupun buta dan jelek kupukupu ini baik sekali. Dia tidak pendendam, mau memaafkan dan tidak suka mengeluh. Karena diusir dari desanya, lalu ia berdoa mohon kesembuhan kepada Allah dan bertekad akan mencari obat supaya matanya bisa melihat.

Lalu dalam pencariannya, akhirnya si kupu-kupu buta tiba di sebuah negeri kupu-kupu Belanda dimana tinggal seorang peri. Peri itu telah bermimpi tentang si kupu buta dan dalam mimpinya peri harus memberikan obat kepada si kupu buta. Kata si peri, karena ia adalah kupu-kupu yang baik, maka Allah mengabulkan doanya. Lalu si kupu buta pun bisa melihat kembali.

Si kupu pun kembali ke desanya bersama si peri. Ketika telah sampai di desanya, ternyata teman-teman yang dulu telah menghinanya sedang menangis karena sayap mereka patah! Rupanya karena suka mengeluh mereka diberi peringatan oleh Allah. Ketika sedang asik bermain dan angin kencang bertiup, mereka menabrak pohon dan sayap mereka patah.

Tapi karena si kupu yang baik tidak pendendam, dia langsung memberikan obat untuk teman-temannya. Namun obat itu tidak bekerja. Setelah mereka bertobat dan minta maaf barulah obat itu bekerja. Dan akhirnya mereka pun bisa terbang lagi dan hidup rukun  dan damai di desa tersebut.

Pesan moral :
Operet ini ingin membawa pesan agar kita bisa selalu menghargai sesama meski kita berbeda. Dengan begitu kita akan bisa hidup rukun dan damai selalu. Operet ini juga mengajak kita untuk menjadi orang yang mau memaafkan, tidak suka mengeluh dan selalu berpikir positif. Karena semua sifat-sifat itu tentunya akan membawa kebaikan, kedamaian dan kerukunan.

To good to be true banget sih memang ceritanya, yaa namanya juga cerita anak-anak kan kudu simple dan jelas (ngeles mode on). At least aku cukup puas dengan penampilan anak-anak. Meski ga sempurna, tapi keberanian mereka untuk tampil aku acungi jempol banget. Dan anak-anak tentu aja dikasih hadiah oleh orangtuanya masing-masing setelah manggung. Siapa tahu dari pengalaman bermain peran yang mereka dapat ini,  kelak mereka bisa terinspirasi  membuat sesuatu yang lebih besar dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga yaa...

Operet 'Filosofi Semut' (Halal bi Halal dG 2006)





---
Judul Operet: Filosofi Semut

Dalam rangka Halal bi Halal deGromiest, November 2006 di Hanzeborg Groningen
Pemain:
-          Lala, Novi, Sevita : Semut-semut
-          Farhan: Semut kapiten
-          Malik : Semut mbah dukun
-          Suara peri semut: Agnes
-          Suara narator: Ismail

Ide cerita:  Nunu dan Agnes

Directed by: Agnes
Music director: Ismail Fahmi
Thanks to para ibu: Mba Indah dan Evi


Resume cerita:

Di sebuah negeri semut, sekawanan semut sedang bermain bersama. Tiba-tiba terdengar sebuah benda jatuh, dug! Rupanya ada kue raksasa jatuh! Kue itu dari ibu peri semut. Ibu peri semut sedang berulang tahun dan ingin memberikan kue tersebut untuk anak-anak semut. Lalu anak-anak semut satu persatu berebut mencoba mengangkat kue itu, termasuk kapiten semut. Tapi tidak ada yang berhasil! Malah ada satu ekor semut yang meminta tolong mbah dukun supaya bisa mengangkat kue tersebut.

Ternyata meski mbah dukun sudah turun tangan, tetap saja kue itu tak bisa diangkat. Mbah dukun sangat sedih dan dinasehati oleh ibu peri supaya bertobat sebagai dukun. Mestinya kalau minta tolong ya sama Allah dong. Akhirnya mbah dukun semut bertobat. Ia buang semua peralatan dukunnya. Lalu semua semut mencoba mengangkaty kue nya bersama-sama. Dan ternyata berhasil! Rupanya dengan bekerja sama mereka berhasil mengangkat kue raksasa itu.

Pesan moral: Berbagi dan bekerja sama.



Thursday, October 2, 2008

Fruit Cake Puding




Kalo taun lalu aku bikin taart buat lebaran, buat dijual maksutnya, taun ini aku bikin fruit cake puding buat acara open house di rumah nisa. Bikinnya rada ribet, tapi berhubung penasaran karena kayanya lucu banget, bikin deeh. Hasilnya tidak mengecewakan lah, walopun si sponge cake agak kelelep karena mustinya pake loyang 22 cm. Sayangnya dari rumah belum sempat dipotret, jadi dipotret di rumah nisa dengan kondisi riweuh banyak orang, kurang properties dan cahaya kurang pulak.

Resepnya:

Resep sponge cake nya:

Bahan :

4 butir kuning telur

6 butir telur (antero)

Gula Pasir 100 gr

SP/Ovalet 1 sdt

Terigu (Segitiga Biru) 120 gr

2 sdm SKM Putih

Untuk sponge cake rasa coklat :

Coklat bubuk 25 gr (Van Houten) + air panas, aduk2 sampai kentalnya sama dengan adonan cake

Atau coklat pasta BF 25 gr ( 1 sdt)

Untuk sponge cake rasa vanila :

½ sdt vanilla cair

dicairkan :

Margarine 100 gr (yg enak merk Royal Palmia)

Butter 25 gr

Cara membuat :

1. Siapkan loyang ukuran 22 x 22 tinggi 4 atau 6 cm (2 buah), lapisi alasnya dgn kertas roti
2. Campur Kuning telur+antero+gula pasir+SP sampai mengembang
3. Tambahkan 2 sdm SKM….lalu mixer sampai jambul petruk
4. Masukan terigu selang seling dengan margarine cair
5. Aduk/Mixer dengan kecepatan rendah
6. Pisahkan adonan menjadi 2 bagian (sama banyak)
7. Adonan 1 : masukan coklat yg sdh dicaikan, aduk rata
8. Adonan 2 : masukan vanilla cair, aduk rata
9. Tuang masing2 adonan ke loyang yg sudah disediakan
10. Panggang pada suhu 180 selama 15-20 menit, dengan api bawah

Peralatan :

Siapkan loyang 22 x 22 x 10 cm ( yg tinggi) sesuai ukuran sponge cake nya deh…

Bahan :

*> Lapisan 1 :

Dimasak diatas kompor :

1 bks agar2 putih

100 gr gula pasir

500 gr susu cair

2 tetes pewarna hijau Ă  buat netralisir bau amis putih telor

2 tetes essence rasa mint (atau apalah suka2)

dikocok sampe kaku :

4 butir putih telur

50 gr gula pasir

*> Lapisan 2 :

1 bks agar2 putih

100 gr gula pasir

750 ml susu cair

2 tetes essence rasa strawberry (atau apalah suka2)

dimixer sampe tercampur :

4 butir kuning telur

150 gr SKM

Caranya : Dimasak diatas kompor sampai mendidih (api sedang), lalu angkat. Masukan essence & bahan yg dimixer. Aduk rata.


*> Lapisan 3 (Lapisan paling atas) Bening

Dimasak diatas kompor sampai mendidih :

1 bks agar2 putih

150 gr gula pasir

750 ml air putih

Buat hiasan :
Beberapa Strawberry, Anggur dan buah ceri hijau, aku pake kiwi.

cara membuat :

1. Lapisan 1 dimasak diatas kompor dengan api kecil, caranya : campur susu & agar2, masukan 2 tetes pewarna hijau, aduk pelan2 sampai mendidih. Angkat.
2. Putih telor & gula pasir dikocok sampe kaku, baru masukkan essence dan agar-agar yang sudah dimasak, sambil disendoki, lalu mixer pelan2 sampai tercampur, angkat
3. Siapkan loyang, masukan adonan lapisan 1 ke dalam dasar loyang, dinginkan
4. Masukan sponge cake coklat diatas lapisan 1 yg sudah setengah beku…

Jangan lupa kulit cake bagian atasnya dikelepek…supaya agar2nya menempel

5. Buat lapisan 2….lalu setelah larutan dingin, tuangi ke atas sponge dengan sendok

6. Setelah lapisan ke 2 setengah beku, masukan lagi sponge cake vanilla diatasnya

Jangan lupa , kulit cake nya di kelepek juga…
Karena ukuran tinggi loyang lebih pendek, diakali pakai kadus disekelilingnya…
7. Lalu susun dengan cantik buah yg akan disiram dibagian atas cake vanilla itu

8. Masak lapisan ke 3, lalu biarkan sampai larutan dingin.



9. Lalu tuangi ke atas susunan buah2 itu, jangan lupa, adonan bening ini dalam keadaan setengah beku, jadi ngga nyerep ke dalam cake

Masukan ke lemari es….kurleb ½ jam. Lalu keluarkan. Lepaskan kardus pinggirannya,
Tips:
dasar loyang harus dialasi plastik yg ujung2nya menjuntai ke pinggir luar loyang, agar setelah pudding beku, gampang dikeluarkan dari loyang. Ini sudah saya praktekan di rumah…hasilnya, pudding gampang diangkat dari loyang…ngga perlu dibalikin…

Tinggal angkat plastic kanan-kiri yg dipasang sampai dasar loyang

Sumber: Nenis NCC

Kue Kering




Lebaran kali ini aku cuma bikin 3 macem kuker, udah ga ada tenaga lagi, berikut lebarannya mendadak jadi selasa pulak. Akhirnya cuma sempet bikin sagu keju, putri salju dan kue bawang. Resep lengkapnya bisa liat disini:
http://bundaagnes.multiply.com/photos/album/60/Kue_kering_lebaranku

Sekarang kuenya juga masih ada, selamat lebaran semua, mohon maaf lahir batin yaa..terutama buat kontakku yang ga pernah kusambangi, maafkan ya...sok sibuk banget deh aku, berhubung banyak prioritas yang harus didahulukan sehingga aku jarang MP walking begitu..dimaafkan yaa :-).

Aneka Gorengan


Walaupun penampakannya kaya bakwan, tapi fuyunghai ini enak banget, emang sengaja dibuat mini biar makannya gampang.

Bahan A:
- Wortel seukuran sedang 2 atau 3 buah
- Kol 2 lembar
- Bawang daun 2 batang
- Udang kupas 100 gr
- Ikan kakap/tuna/alaska fillet 250 gr (lebih enak lagi kalau pakai daging kepiting, cukup 100-200 gr saja, tapi disini tidak ada)

Bahan B:
- telur 4 butir
- tepung kanji 1 sdm (jgn lupa diberi sedikit air terlebih dulu agar tak menggumpal)
-gula, garam dan merica secukupnya

Semua bahan A dicincang, lalu digoreng sampai matang, dan ditiriskan. Sedangkan bahan B harus diaduk menggunakan garpu, sampai telur agak mengembang. Setelah itu masukan semua bahan A ke bahan B. Aduk rata.
Goreng sesendok-sesendok besar di wajan yang banyak minyak dan api panas. Kalau adonan tampak sudah menyatu, kecilkan api, siram-siram pakai minyak sampai matang, baru dibalik.

Tips: supaya lebih enak, harus dimakan panas-panas dan minyaknya diserap dulu pakai tissue. Saosnya pakai saos tomat /sambal biasa juga sudah enak deh. Selamat mencoba...

Waktu puasa kemaren selalu ada menu gorengan yang tidak sehat tapi uenak itu lho :-) Dan ini lah yang sempat terekam, lumpia dan martabak ga sempet kejepret euy :(.

Variasi Takjil part 2


Bahan:
- Buah-buahan atau fruit cocktail, aku pake nanas, anggur, strawberry.
- Biji delima alias bubur mutiara direndam air panas
- Susu kental manis
- Simple syrup (air dan gula)
- Es batu

Cara membuat:
- Buat simple syrup
- Masukkan susuk kental manis sesuai selera
- Penyajian: Taruh buah-buahan dalam gelas, lalu biji delima. Guyur dengan kuah dan es batu. Suegeer!

Lebaran dah lewat, telat ngupload karena sibuk masak teruus. Tapi tak mengapa, buat contekan taun depan deh :-)

Friday, September 12, 2008

Variasi Takjil


Bahan:
100 g tepung beras yang bagus
½ sdt garam
650 ml santan atau (300 ml kara + 450 ml air)
2 lembar daun pandan, potong-potong
Saus:
200 g gula merah, sisir 150 gr gula merah
50 g gula pasir 100 gr gula pasir
250 ml air
1 lembar daun pandan, potong-potong

Cara membuat:

Campur tepung beras, dengan sebagian santan dan garam. Aduk rata.
Masak sisa santan dan pandan hingga mendidih.

Tuangkan larutan tepung beras, aduk hingga kental dan mendidih. Angkat.

Saus: Masak semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Angkat, saring.
Sajikan bubur dengan Sausnya.

Untuk 6 orang

Ramadhan kali ini agak beda, karena ada anak kos juga sih, kasihan kan kalo anak kos dikasih menu itu-itu aja. Alhasil menu buka puasa kali ini cukup kumplit, selalu ada takjil dan gorengan sebagai pembuka. Takjil nya aku berusaha buat setiap hari beda, dalam rangka biar bisa dijepret xixixi dasar emang lagi ketagihan belajar jepret neh. Ini baru yang sempet terdokumentasi, yang lain-lain kadang ga sempet karena keburu habis :(. Mudah-mudahan besok-besok bisa dijepret sebelum kehabisan buat dokumentasi resep dan foto maksutnya. Jadinya kalo udah begini ga inget makan sehat deh, minyak-minyak, santan-santan, manis-manis semua masuk, parah hehe.

Tuesday, August 26, 2008

Bolu Gulung Meranti




Tadi siang aku belajar bikin bolu gulung sama temen-temen disini. Berhubung aku kembali demen belajar food photography, (sejak ketemu lagi sama Dita, yang jago banget soal ini, dan rajin berbagi ilmunya, thanks ya Dit :-)), sorenya setelah temen-temen pulang, sibuk lah aku menjepret si bolgul dengan berbagai posisi. Pegel, tapi asyiik...ternyata kesukaan yang satu ini bikin ketagihan euy! Lumayan deh, jadi tahu tips bikin bolgul berikut bisa latihan jeprat-jepret lagi.

Resep Bolu Gulung Meranti

Resep Asli Hadi Tuwendi modified By Vita NCC

Ingredients:
Bahan A
6 butir kuning telur
5 telur
125 gr gula pasir
10 gr emulsifier
20 gr susu bubuk
100 gr terigu
1 gr Baking powder
1 sdm air

Cairkan :
100 gr mentega
25 gr butter
1 sdm rhum bakar / vanilla flavour

Directions:
Kocok semua bahan A sampai mengembang (bila menggunakan mixer guedi -signora/kenwood, etc).
Lalu masukkan mentega cair
Bila menggunakan hand mixer, kocok telur dan gula, emulsifier sampai mengembang, masukkan air.
Tambahkan campuran terigu BP dan susu bubuk. Masukkan mentega cair

Panggang di loyang 28x28 atau 30x30 dengan suhu 180C

Penyelesaian :
Oles bolu dengan butter cream tipis, taburi keju parut. Pada satu sisi jejerkan keju yang sudah dipotong memanjang 1x1 cm sebanyak 3 buah. Gulung sambil dipadatkan

Catatan :
Bolu gulung digulung panas2 ..keluar dari oven ...balik kue diatas kertas roti yang sudah ditaburi gula tepung atau serbet bersih ..kemudian gulung dari arah yang paling dekat dengan badan menjauhi badan sambil dipadatkan ..boleh sambil ditekan dengan penggaris besi atau alat pengulung ..

Tips:
Setelah ngumpulin berbagai tips yang sarannya macem-macem, ternyata yang paling sukses adalah tips berikut:
- Kalo pake loyang ukuran 28x28 cm, adonan mendingan dibagi dua, karena hasilnya akan ketebelan dan susah dilipet. Kalo mau mending pake loyang ukuran 30x45 cm dijamin keren hasilnya. Intinya, ketebalan adonan di loyang sebaiknya sekira 1 cm aja.
- Critical point bikin bolgul adalah saat menggulung, karena kalo bikin bolu nya sih gampang banget, tinggal ikutin resep. Naa cara menggulung yang dijamin sukses dan sudah kami buktikan adalah sbb:
- Mau pake isi butter cream ataupun selai, setelah bolu matang dan dibalik di atas kertas roti, lebih baik dalam keadaan panas-panas, langsung gulung si bolu dengan kertas rotinya.
- Setelah itu buka lagi gulungan bolu, langsung isi dengan butter cream dan taburan keju, atau selai atau isian lainnya. Lalu gulung lagi dong tentu...
- Sebelum kertas roti dibuka dan bolgul dipotong, masukkan dulu dalam kulkas supaya betul-betul montok bolunya, ceile..gadis kali montok.
- Jangan lupa saat menggulung harus hati-hati dan usahakan betul-betul rapat supaya hasilnya keren. Oya saat menggulung tahan bagian ujung dengan penggaris atau benda keras lainnya.

Monday, August 25, 2008

Cooking with Love – A tribute to Bunda Inong Alm


                                http://web.me.com/pinot/cookinglove/video.html

Aku hanya mengenalnya di dunia maya. Dan aku memang hanya sejenak bertegur sapa dengannya. Tapi ketika mendengar dia tiada, hatiku seperti terbelah dua. Tiba-tiba saja air mataku menggenang di pelupuk mata. Tak henti aku membaca kisah detik-detik terakhir hidupnya, dan tak henti pula aku menyusut bulir-bulir air di sudut mata. Dia perempuan biasa yang luar biasa. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi para ibu-ibu muda. Karena dia, banyak ibu-ibu muda tiba-tiba sembuh dari sakitnya. Haa? Sakit apa rupanya? Sakit alergi, alergi masuk dapur! Termasuk aku salah satunya.

Bunda Inong, begitu ia biasa disapa. Aku mengenalnya tak sengaja pada tahun dua ribu lima. Saat itu aku sedang  blog walking dan melihat-lihat blog nya. Foto dirinya dan keluarganya terpampang disana. Tiba-tiba saja suamiku yang berada di sebelahku berkata,”Rasanya aku kenal dengan suaminya. Itu kan Haris, teman seangkatanku waktu di elektro sembilan dua.”

Tak lama, aku pun meninggalkan ‘jejak’ dalam blog nya. Aku bertanya soal suaminya dan menitipkan salam dari suamiku kepada suaminya.  Dalam blog milikku ketika itu, tercatat balasan darinya:

Sunday 05 June - 2005&time=2:33:29 am:
Mbak Agnes, makasih ya udah mampir di blog kami, eh rupanya para ayah sudah saling kenal sejak lama, salam balik dari ayahnya anak2..”

Sejak itu aku mulai tertarik mengamati sosoknya. Bagiku, banyak persamaan diantara kami rasanya. Usia kami hampir sama dan kami sama-sama punya suami alumni elektro angkatan sembilan dua. Selain itu, kami sama-sama menemani suami kami tinggal di luar Indonesia. Jumlah anak kami pun sama, malah sama-sama sepasang pula. Bedanya, dia begitu piawai mengelola dapurnya. Dia suka menjual kue-kue buatannya  dan bahkan membuat komunitas memasak dalam milis ‘Dapur Bunda’. Sedangkan aku? Hmm…memasak  untuk keluargaku saja, aku masih terbata-bata.

Melihat resep-resep masakan dalam blog nya aku menjadi tergoda. Kalau dia bisa, mengapa aku tak bisa? Dan aku pun lalu kerap masuk dalam blognya, untuk mencotek resep-resep masakannya dan berkonsultasi tentu saja. Dari tulisan-tulisannya, aku bisa menangkap sosoknya yang hangat dan ramah. Dia rajin bertegur sapa dengan sesama blogger. Dia pun pernah mengunjungi blog milikku dan meninggalkan dua buah pesan disana. Pesan pertama darinya tercatat dalam salah satu tulisanku yang berjudul ‘Resep Fuyunghai Nyontek.” Saat itu aku bercerita tentang resep fuyunghai  yang aku contek dari penjual pujasera di Bandung. Dia mengomentari tulisanku dengan kocaknya.


inong said,

Thu, 2005-09-22 14:49

wah jangan2 pujaseranya bangkrut karena banyak yang ikutan nyontek resep..ihihihihihih

Pesan kedua ada dalam resep bakso yang aku buat. Duh..betapa tersanjungnya aku saat itu karena resepku ‘diintip’ sang pakar.

inong said,

Thu, 2005-09-22 14:46

mbak Agnes, saya boleh pinjem resepnya ya, mo dicoba di rumah, kalau sukses ntar saya cerita2,.... boleh ya? makasih..

salam
inong”

Tak banyak memang pesan-pesan yang ia tinggalkan dalam blog milikku. Setelah itu aku pun jarang kontak-kontakan lagi dengannya, walaupun aku tetap menjadi pembaca dan pencontek setia blog resep-resepnya. Tapi herannya, kabar duka yang datang tiba-tiba saat itu membuat tidurku tak nyenyak dua malam. Kami memang tak pernah bertemu muka. Kami memang hanya bersapa sejenak saja. Namun kehilangan dia seperti kehilangan sahabat lama. Seorang sahabat, yang telah memberiku semangat untuk bisa memasak apa saja. Dari kisah-kisah dalam blog resep miliknya, satu pesan yang kutangkap disana. ‘ Memasak apa pun menjadi mudah, asalkan dibuat dengan penuh cinta.’

Karena itulah ketika dua tahun lalu ada tawaran menjadi volunteer dalam ‘proyek cinta untuk Bunda Inong’ untuk mengenang kepergiannya, aku langsung mendaftarkan diri. Lama tak kudengar kabar tentang proyek buku resep itu. Tak tahunya, akhir bulan Juli lalu, aku mendapat email seperti ini dari Wiwit:

Dear mbak2 yang cantik, baik hati & pintar memasak,
Sebagian dari mbak2 mungkin sudah melihat pengumuman yang saya buat tentang volunteer terpilih dalam buku resep Bunda Inong disini

Bagi yang belum membaca, saya persilahkan untuk membaca jurnal tsb :)
Sekali lagi kami, selaku penyusun mengucapkan selamat kepada mbak-mbak yang terpilih dan terima kasih atas partisipasinya
. “

Saat itu aku masih belum ‘ngeh’ karena dua tahun bukan waktu yang sebentar. Lalu aku pun meluncur ke taut yang diberikan oleh Wiwit. Ternyata..oh ternyata…betapa girangnya hatiku, aku terpilih jadi volunteer untuk buku ‘Cooking With Love’(CWL) – A tribute to Bunda Inong Almh! Wah..tentu saja aku senang karena ternyata dari sekian banyak volunteer yang mendaftar hanya terpilih 20 orang saja.  Dan namaku akan masuk dalam sebuah buku resep, bareng dengan para koki beken, Pak Bondan Winarno 'Mak Nyuss' dan Bara Pattiradjawane! Wow…what a surprise! Hiii..norak ya! Cuma tertulis namanya aja seneng :-). Walau diembel-embeli norak sekalipun, yang jelas aku betul-betul bahagia karena bisa ikut berperan dalam buku resep ini. Buku yang dibuat dengan penuh cinta, untuk mewujudkan impian seorang bunda yang telah tiada.

Untuk Bunda Inong, untuk seorang sahabat yang telah memberiku semangat, semoga pesan cinta dalam buku  ini dapat kuat terserap, sehingga bukan saja tercipta hidangan yang lezat tapi juga bisa menebarkan aura cinta dimana-mana!

 

From Groningen with love….

Agnes, yang menulis sambil menyusut air mata hiks…


Ps: Congrat and big thanks buat para penyusun buku ini (Mba Wanda Hazman, Mba Sofie Dewayani, Mba Eva Y. Nukman, Mba Mamiek Syamil dan Wiwit Wijayanti) kalian betul-betul tim yang hebat! Salut bangeet! Mmuah…:-)

Saturday, August 16, 2008

Demam Molen Pisang




Di Groningen lagi demam molen pisang keju nih, hiperboldotcom. Maksudnya gara-gara liat Nisa (yang terkompori oleh mba Vitri bikin molen), lalu menular ke Intan, dan Intan malah sudah mendapat pesanan molen kemana-mana. Wah daku jadi penasaran juga. Sebab liat di MP nya mba Vitri bikinnya kayanya memang gampang banget. Selama ini aku ogah banget bikin molen karena ngebayangin musti bikin pastrynya. Dan ternyata dengan pastry siap jadi ini, bikinnya emang cepat dan gampaang. Rasanya bolehlah mengobati rasa kangenku ke molen kartika sari. Walaupun molen kartika rasa durian kesukaanku tetap tak tergantikan ihiks.

Resepnya aku copy paste dari mba Vitri di Austria biar ga lupa (thenkyu ya mbaa :-)) dan aku tambahin juga tips-tips dari temen-temen yang udah coba. Dan alhamdulillah langsung sukses euy! Kali ini aku nyoba berbagai rasa, ada molen isi pisang keju, pisang coklat dan rasa nanas. Yang paling enak menurutku tetep pisang keju, asal ngasih gulanya ga takut-takut, agak banyakan, akan muncul perpaduan rasa gurih dan manis yang pas. Hmm..lekker..apalagi kalo dimakan anget-anget..Slurrp!

Molen Gampang Berbagai Rasa

Bahan:
- Kulit pastry siap beli, kalo di Belanda belinya di AH atau Jumbo, namanya Bladerdeeg puff pastry, satu bungkus isi 10 buah.
- Chiquita Mini (rasanya enak kayak pisang muli)
- 1 sdm Butter
- 1/2 sdm Gula Demerara (Aku pake bastard suiker yang warna coklat)
- Keju slice, aku pake Old keju gouda batangan terus diiris
- Nanas kaleng yang sudah ditiriskan sampe ga ada airnya (kalau mau pake nanas)
- Coklat batangan (puur chocolade) dipotong-potong (Kalau mau pake coklat)

Olesan:
1/2 sdm Butter cair
1 butir Kuning Telur
1 sdt Madu

Cara membuat:
1. Keluarkan satu lembar pastry, (bagian yang ada kertasnya diletakkan menghadap keatas untuk diisi, supaya lebih gampang saat menempelkan ujung-ujung lipatannya (tips dari Intan).
2. Potong-potong pisang, keju, dan nanas.
3. Letakkan potongan pisang di tengah-tengah pastri, beri keju lalu taburi gula. Kalau mau isi nanas, masukkan nanas lalu taburi gula. Mau ditambah kayu manis bubuk biar wangi juga boleh (tips dari Intan). Kalau mau isi coklat beri pisang, lalu taburi potongan coklat dan gula diatasnya
4. Lalu lipat si pastry, lipat pingggiran atas ke bawah sehingga isi tertutup, juga lipat dengan arah sebaliknya, lipat dari arah kiri kanan juga. Tekan-tekan ujungnya sampe tertutup, supaya ga terlalu banyak gula atau keju yang mbleber keluar nantinya.
5. Balik si pastry yang sudah diisi, letakkan di atas loyang yang sudah diolesi mentega
6. Olesi bagian atas pastry dengan bahan olesan.
7. Panggang di oven kurleb 20-30 menit tergantung oven. Kalau aku harus pake oven no 3 (selama 30 menit), sebab kalo pake no 4 atau 4,5 jadi cepet gosong sementara bawahnya belum mateng.
8. Jadi deh..angkat saat molen sudah gak terlalu panas.

Tips
1. Gula ditabur belakangan (setelah pisang dan keju), karena kalo diaduk diluar bersama pisang, jadinya meleleh.
2. Supaya hasilnya cantik, saat menyusun pastry molen di loyang, lebih baik dari satu molen ke molen lain diberi jarak, jangan terlalu mepet, karena dijamin si molen akan menggelembung dan makan tempat.
3. Supaya isi molen ga berongga, usahakan sekompak mungkin saat melipat.
4. Kalau mau pake nanas, menurutku enakan pake selai nanas daripada nanas kalengan, tapi selera yaa…
5. Kalau bahan olesan sudah menggumpal, sebaiknya panaskan lagi sebentaaar aja dengan api kecil, karena kalo tetep make yang gumpal-gumpal, hasil akhir si molen jadi ga kuning merata.
6. Sebaiknya gunakan loyang pendek, karena kalau pake loyang tinggi, nanti bagian yang bawah ga mateng sempurna.

Friday, August 15, 2008

Norway in a Nutshell

                  

Norway in a  Nutshell menawarkan beragam tour yang sudah dikemas sedemikian rupa ke tempat objek-objek menarik di Norway. Mereka bahkan menawarkan tour selama 3 hari. Kami memilih tour satu hari saja (satu hari aja bokek bo!), dari Bergen pagi hari lalu kembali ke Bergen di malam hari. Rasanya tidak percuma mengikuti tour ini karena pengalaman dan pemandangan yang ditawarkan memang spektakuler!

Bergen-Myrdal dengan kereta api  (08.40-10.49)

Kami berangkat pagi-pagi sekali dari camping park tempat kami menginap karena jam 8.40 kereta berangkat dari stasiun Bergen. Perjalanan selama dua jam di kereta ini cukup menarik dengan lembah, sungai, padang rumput yang indah dan melewati banyak tunnel tentu saja. Tapi lama kelamaan pemandangan menjadi biasa rasanya, apalagi  karena kami pun disergap rasa kantuk akibat perjalanan sebelumnya yang cukup melelahkan.

Myrdal-Flam dengan kereta api Flamsbana (10.55-11.50)

Alhamdulillah diriku bisa dikasih kesempatan buat mencicipi naik kereta api ini. Karena jalur kereta api ini merupakan salah satu ‘highlight’ nya atraksi turis di Norway. Jalur kereta ini  terkenal sebagai salah satu jalur kereta api paling tajam dan rumit pembuatannya di dunia. Bikinnya aja 20 tahun! Padahal jalurnya ga terlalu jauh. Sebetulnya rasanya naik kereta ini ya seperti naik kereta api biasa. Walaupun katanya kami juga melewati ‘hairpin tunel’ tikungan tajam berliku  dengan lengkungan 180 derajat. Tapi ya rasanya memang seperti naik turun di jalan kereta biasa saja. Malik aja sampe tanya,”mana achbann (roller coaster) nya Bun?” karena disangkanya kereta api ini bakal berlika-liku seperti naik roller coaster. Apalagi ada 20 tunnel yang kami lewati. Perjalanan 55 menit rasanya jadi habis buat melewati tunnel yang hanya ditemani remang cahaya lampu. Tapi diantara tunnel pemandangan memang cantik. Kami melewati beberapa desa, puncak-puncak gunung berjejeran, hamparan hijau, lembah Flam, tebing-tebing curam, sungai yang airnya super jernih, air terjun yang mengular cantik, domba-domba putih yang kata Uyung seperti kutu J, indah deh. Ditambah lagi, ditengah perjalanan ada kejutan. Tiba-tiba kereta berjalan pelan dan “Wow..” semua penumpang berteriak kaget sekaligus takjub karena di sebelah kanan kami terdengar suara gemuruh. Dan ternyataa…air terjun besar telah menanti kami, seperti raksasa berjubah putih yang menyambut tamunya dengan suara gelegar kali ya, ceileeh hiperbol mode on dah :-).

Pokoknya semua penumpang langsung buru-buru turun, karena penumpang memang diberi kesempatan untuk turun sejenak dan berfoto-foto. Air terjun itu namanya ‘Kjosfossen Water Fall’ tingginya 93 meter. Buatku ini pemandangan yang unik, ada kereta api punya ‘halte’ di dekat air terjun gitu loh :-). Setelah beberapa menit, peluit pak kondektur berbunyi dan penumpang pun kembali berhamburan naik kereta. Setelah membaca sedikit sejarah tentang pembuatan jalur kereta api flamsbana dan melihat maket penampakan jalur kereta ini di museum Flam, baru deh aku ngeh kenapa jalur kereta api ini begitu spesial. Bayangkan aja, membuat jalur kereta menembus gunung yang berliku-liku jeh. Dan 18 dari 20 tunnel yang ada itu dibuat dengan tangan ternyata! Untuk satu meter lorong saja, mereka butuh waktu kerja 150 jam. Jadi wajar banget kan kalau bikinnya pake acara lama J. Mulai dibuatnya tahun 1896 pulak, berarti peradaban orang-orang jaman dulu di Norway udah hebat bener kan.

Flam Village (11.50-15.10)

Aku suka sekali dengan desa yang berpenduduk sekira 400 orang ini. Rasanya cozzy banget berada disini. Sebuah desa kecil dikelilingi fyord dan tebing-tebing curam pegunungan, ditambah rumah-rumah kayu yang kebanyakan berwarna merah dan kuning dikejauhan, membuat desa ini tampak menawan. Apalagi di tepi danau menjulang sebuah kapal dengan banyak tali, duh kapal apa ya namanya, pokoknya keren deh. Kapal ini menjadi salah satu pusat perhatian karena ada live music diatasnya.

Kereta Flamsbana kami berhenti sekira pukul duabelas siang di desa ini. Kami punya waktu 3 jam untuk menikmati desa ini sebelum kemudian tour berlanjut dengan boat ke Gudvangen. Setelah kami turun, antrian orang yang hendak naik kereta kearah Myrdal pun tampak panjang. Banyak turis china, Spain, dan juga dari Norway sendiri. Malah ada sepasang turis suami istri berwajah melayu. Kerudung pun menutupi kepala sang istri.Sayang aku tak sempat bertanya dari mana mereka berasal. Oya, kami bahkan bertemu dengan tiga orang pemuda asal Indonesia. Mereka adalah awak buah kapal dari salah satu kapal yang berseliweran. Bapak-bapak sempat ngobrol dan berfoto dengan mereka.

Ga jauh dari tempat pemberhentian kereta ada berbagai macam toko yang bentuknya unik dan warnanya ‘menggigit’. Ada toko suvenir, Factory outlet, cafĂ©, restaurant, beberapa hotel dan ada juga Flam museum. Di museum ini lah kita bisa melihat sejarah pembuatan jalur kereta api Flamsbana. Di daerah sebelah kiri belakang stasiun  juga ada restaurant berbentuk kereta api, unik banget. Di seberangnya ada tempat bermain, lalu agak jauh ke belakang lagi ada jembatan lucu yang kedua lengannya melengkung. Wah pokoknya aku betah deh berada di desa ini. Kami juga sempat makan siang di salah satu restonya dan mencicipi makanannya. Rasanya so so lah…ikan gorengnya malah lebih enakan kibbeling ala Belanda. Tapi yang unik dan ga ada di Belanda, ada alarm antrian makanan (pinjem istilah Nisa J) di restaurant tempat kami makan. Jadi setelah bayar, kami diberi benda berbentuk bulat warna biru dengan nomor tertera diatasnya. Benda itu akan berbunyi dan menyala kalau makanan sudah siap. Walaupun kami duduk di luar yang tempatnya jauh, kami bisa segera berlari mengambil makanan yang sudah siap. Praktis kan :-).

Oya, di dekat museum Flam, ada sebuah jangkar besar keabuan bertengger. Anak-anak sempat main dan foto-foto disana. Jangkar itu katanya bekas jaman perang dunia II dulu. Pemandangan dari daerah ini juga cantiik deh.

Flam-Gudvangen dengan naik boat (15.10-17.00)

Perjalanan dengan boat ini sungguh memanja mata. Dua jam berjalan tanpa terasa, walaupun buat body sih terasa juga. Sesudahnya kepalaku pusing sebelah karena diserbu angin gelebuk selama di boat kali ya :-). Kapal berangkat pukul 15.10. Kami melewati teluk-teluk dengan pemandangan yang sangat indah. Fyord ini terbentuk dari es yang mencair jutaan tahun lalu. Fyord yang kami lewati kali ini termasuk dalam area Snogefyord yang dikenal sebagai ‘The King of Fyord’ in Norway. Fjord ini merupakan fyord yang terpanjang dan terdalam di Norway (180 km panjang dan 1300 m kedalamannya). Melewati fjord diantara jejeran gunung-gunung yang kadang tingginya tak sama, disitulah uniknya. Belum lagi gumpalan awan-awan di langit saat cerah. Bila langit cerah, suasana jadi lebih indah. Disaat awal kapal berangkat, hujan memang turun cukup deras. Mendung pun menggelantung di langit. Tapi tak lama hujan seperti mendengar doa para penumpang kapal. Ia mereda, dan awan pun ikut menghalau mendungnya.

Air teluk  warnanya hijau seperti hamparan pohon di gunung. Kadang kami melewati desa yang berpenduduk hanya sekian ratus jiwa dengan gereja di pusatnya. Kadang  kami melihat aliran sungai-sungai dengan domba-domba putih yang sedang merumput di sekitarnya. Kadang kami pun melihat air terjun dari kejauhan yang tampak cantik sekali. Lalu tiba-tiba burung-burung pun seolah menyerbu kapal kami.”Wow..banyak sekali!” Baru kali ini aku melihat burung yang terbang dekat di atas kepala dengan  terus mengembangkan sayapnya. Persis seperti layang-layang terbang yang tak hendak kembali pada tuannya. Penumpang kapal berebutan memotret burung-burung dalam berbagai gaya. Malah ada yang melemparkan remah-remah roti supaya mereka tetap berada dekat kapal. Kami pun bergantian berfoto, berharap bisa tergambar bersama burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Tempat yang menjadi ‘highlight’ selama perjalanan melewati Sognefyord ini adalah ‘Naeroyfjord’. Fyord ini masuk dalam daftar Unesco World heritage karena termasuk fyord yang paling sempit (hanya berjarak 300 m) dengan gunung menjulang  yang memiliki tinggi sekira 1700 m. Orang-orang berkerumun berebutan mengambil foto saat mendekati area ini. Wah pokoknya hampir sepanjang jalan suara jepretan kamera memang  tak pernah berhenti terdengar. Tapi ada juga lho penumpang yang duduk diam dengan manisnya hanya menatap saja pemandangan di sekitarnya. Tak ada kata narsis dalam hidup mereka hehe. Mereka umumnya orang-orang tua yang sudah pensiun dan ingin menikmati sisa hidupnya barangkali. Ada pula sepasang perempuan tua duduk di ujung kapal dekat bendera. Sejak berangkat mereka bergeming disana. Salah satunya memegang kertas dan pensil lalu melukiskan apa yang dilihatnya. Hmm begitu ya rupanya menikmati hari tua ala mereka.

Anak-anak bagaimana? Mereka malah asik maen petak umpet!”Gimana di kapal Ik, asik kan?” Tahu ga jawabannya apa.”Saai (boring) Bun,” katanya.

“Lho kan pemandangannya bagus sekali Ik. Subhanallah ya.”

“Iya, pemandangannya bagus tapi saai Bun,” keukeuh Aik. Wah maen petak umpet lebih asik buat mereka daripada memandang alam seindah ini rupanya. Ya iyalah, dunianya memang bermain sih ya :-).

Begitulah, akhirnya tiba saatnya meninggalkan pemandangan fyord nan mempesona. Kami pun tiba di Gudvangen. Desa ini mirip flam tapi lebi kecil areanya, penduduknya pun hanya sekira 100 orang saja. Desa ini dianggap sebagai ‘kepala’ nya Naeroyfjord. Jadi kalau mau melihat Naeroyfyord ya harus melewati desa ini. Katanya raja-raja Inggris dulu sering datang ketempat ini untuk berlayar dan mencicipi ikan Salmon yang banyak berada di sungai Naeroy di dekat daerah ini. Sayang kami cuma punya waktu 45 menit di desa ini sebelum kemudian naik bus ke Voss. Jadi kami ga sempat mengexplore lebih jauh desa ini.

Gudvangen-Voss dengan bus (17.45-19.05)

Aku pikir tour dengan pemandangan indah sudah berakhir dan kami tinggal tidur saja di bus. Eeh ternyata kami masih menikmati lagi pemandangan dan pengalaman yang asoy. Pantas saja dalam peta di buku guide yang diberikan ada gambar jalur zigzag antara Gudvangen-Voss, tepatnya antara Naeroydalen-Stalheim. Rupanya kami betul-betul akan melewati jalan zigzag dengan jalan yang luar biasa curam dan membuat jantung berdegup kencang. Tapi pemandangannya dong…benar-benar indah!

Orang-orang antri menaiki bus bertuliskan ‘Norway in a nutshell”. Kami pun berdesak-desakan mencari posisi. Tak lama bus kami berangkat dan supir bus mengeluarkan suaranya dalam 3 bahasa (kalau tidak salah) dan menjelaskan beberapa point of interest yang akan kami lewati.

Awalnya bus melewati jalur utama dengan pemandangan sungai dan lembah terhampar. Tak lama kemudian, di depan kami terpampang papan nama bertuliskan ‘Stalheimskleiva’ dengan panah mengarah ke kiri. Supir bus pun membelokkan kemudinya ke jalan yang hanya cukup dilewati satu mobil itu. Dan ternyata kemudian, ya ampuuun, jalannya mengerikan! Jantungku sampai berdegup kencang rasanya. Apalagi bila kami berpapasan dengan mobil, aduuh ngerinya. Si mobil kecil pun langsung mundur ke belakang. Tapi saat memandang keluar jendela, wow pemandangannya… luar biasa indah! Bayangkan saja, bus berjalan menanjak tinggi sekali, dan jalannya pun berbelok-belok membentuk huruf Z berkali-kali. Kami betul-betul dibawa mendaki gunung tinggi! Tapi setiap berada di tikungan, kami bisa menyaksikan lembah Naeroy, sungai, tebing, deretan gunung-gunung, air terjun (yang belakangan aku tahu namanya air terjun Stalheimsfossen and Sivlefossen). Wah pokoknya subhanallah spektakuler banget! Sampe bingung deh mengungkapkannya dengan kata-kata, ceile segitunye.

Setelah melewati beberapa tikungan zigzag, kami tiba di tempat paling puncak. Di tempat itu aku melihat sebuah hotel bertuliskan ‘Stalheim’. Rupanya ada 13 buah jalan zigzag  tajam yang sudah kami lewati. Jalan zigzag yang dibuat pada tahun 1842-1849 itu memang berujung di Stalheim. Di area ini terdapat hotel Stalheim dan folk museum Stalheim. Katanya banyak raja-raja dan artis menginap di hotel Stailheim ini.

Setelah turun, pemandangan tidak lagi seindah sebelumnya, walaupun ya tetap bagus. Setelah melewati beberapa lembah, desa dan tempat ski yang terkenal, kami pun tiba di Voss.

Voss-Bergen dengan kereta api (19.20-20.35)

Saat memasuki stasiun Voss, kami melihat sebuah gereja yang bentuknya seperti istana China. Gereja berbentuk seperti ini memang banyak kami jumpai di daerah Norway. Voss terletak di antara Snogfjord dan Hardangerfjord, raja dan ratu fyord di Norway yang menjadi pusat atraksi turis. Karenanya, tak heran kalau kami tidak cuma sekali melewati daerah ini. Sebelum sampai ke Bergen dan saat akan pulang meninggalkan Bergen, kami pun melalui daerah ini. Tapi sayangnya daerah yang juga terkenal sebagai ski resort ini tak sempat kami eksplore lebih jauh. Di kereta antara Voss-Bergen, kebanyakan peserta tidur karena kelelahan. Hingga akhirnya, satu jam berlalu, stasiun Bergen pun sudah di depan mata. Norway in a Nutshell tour berakhir, menyisakan kenangan indahnya alam ciptaan sang Maha dalam memori. Subhanallah!

 

Thursday, August 14, 2008

Edisi Narsis, Family in Norway




foto norway yang tertinggal.

Last Day, Starven-Larvik-Arhus-Groningen




Day 9: Jumat, 8 Agustus 2008

Starven-Larvik-Arhus-Hamburg-Groningen

Phfuih…akhirnya hari terakhir tiba juga. Kami sungguh kurang tidur pagi ini karena harus segera pergi dari camping park menuju pelabuhan. Kapal ferry kami dari Larvik menuju Denmark akan berangkat pukul 8.00 pagi. Jadi jam 6.00 pagi kami harus sudah berangkat menuju pelabuhan yang letaknya masih sekira setengah jam perjalanan. Ga enaknya tinggal di camping park, kamar berikut peralatannya harus dibersihkan hingga rapi, kalau tidak kami bisa kena denda. Untung saja kami telah bersih-bersih sejak malam hari, termasuk mandi. Dan lagi-lagi, untuk mandi dengan air hangat, kami harus membayar 1 NOK untuk 1 kali mandi. Dengan kartu gesek seharga 5 NOK (untuk 5 orang) kami pun mandi bergantian. Tapi ya ampuun air hangatnya Cuma mengalir sebentar bangeet! Alhasil belum selesai mandi, aku pun berteriak-teriak kedinginan, huaaa!

Setelah sedikit nyasar-nyasar, akhirnya kami tiba juga di kapal ferry. Kapal ferry kali ini ga jauh beda dengan sebelumnya. Bedanya, karena sekarang pagi hari , ada captain kids menghibur anak-anak! Captain kids seorang manusia yang berpakain ala badut captain. Badannya besar, apalagi pantatnya. Dengan topi di kepala, dan mata satunya, sang captain selalu tersenyum sambil memperlihatkan gigi ompongnya. Tapi dia baik, mau berfoto dengan siapa saja, termasuk kami tentunya. Selain itu untuk anak-anak juga diselenggarakan acara membuat balon dalam berbagai bentuk. Anak-anak dikumpulkan, lalu seorang crew kapal membagikan balon beserta alat tiupnya pada anak-anak. Dan si crew ini mengajarkan anak-anak bagaimana membuat anjing dan pedang dari balon. Wah anak-anak seneng banget.

Setelah itu sebagian dari kami tidur, tapi aku dan suamiku berkeliling menghabiskan waktu untuk foto-foto. Aku juga sempat menukar uang Swedia ku di kapal ini, karena Cuma di kapal ini kami bisa menukar uang dari tiga negara (selain di bank tentunya). Dan disini juga kami bisa menukar tax free hasil belanja.

Jam 12.00 siang kapal berlabuh. Kami pun melanjutkan perjalanan dan berhenti untuk makan siang di kota Arhus, Denmark. Kota ini biasa saja, hanya centrumnya yang lumayan menarik. Malah di pinggiran kota, coretan-coretan cat memenuhi bangunan dimana-mana. Setelah puas makan dan istirahat, mobil kami berjalan lagi. Kami sempat mampir sebentar di rumah pak Yayat, familinya mba Ine yang tinggal di Hamburg. Dan ternyata mereka tau aja kalo tamunya kelaparan. Kami disediakan mie goreng euy. Asyik…mie goreng senampan besar pun langsung tandas. Hii laper apa rakus yak J.

Aku terbangun menggeliatkan badan. Jam di tanganku sudah menunjuk pukul setengah dua malam. “Dimana ini?” Waa sudah sampai Groningen! Dan pelayanan E-travel memang hebat tenan, peserta diantarkan door to door ke rumah masing-masing coba! Terimakasih ya E-travel, semoga ga kapok dapat peserta yang sering ngilang karena keasyikan motret seperti kami ini :-). Perjalanan membelah Skandinavia berakhir sudah, hati senang dan perjalanan kali ini pun menjadi pengalaman yang mengesankan. Alhamdulillah!

Day 8, Bergen-Starven: Hardangerfjord, Lotefoss waterfall, Hardangevida




Day 8: Kamis, 7 Agustus 2008

Bergen-Hardangerfjord-Starven

Perjalanan membelah Skandinavia hampir berakhir. Rasanya kami tinggal tidur saja di mobil melepas lelah seminggu perjalanan. Tapi ternyata tetap tak bisa! Jalur perjalanan dari Bergen ke Starven yang kami lewati, melalui Hardangerfjord yang sering disebut sebagai ‘The Queen of fjord in Norway.” Dan seperti sang raja, si ratu tentu saja menawarkan pemandangan tak kalah cantik, yang membuat kami tak tahan untuk turun dan bernarsis ria tentu saja.

Awalnya perjalanan hanya sering melewati tunnel dengan pemandangan lembah-lembah dan gunung-gunung indah. Tetapi setelah menyebrang dengan ferry, pemandangan di depan mata kami menjadi spektakuler! Dengan fyord, gunung, kapal, lembah yang hampir sama dengan Snogfjord membuat mataku tak bisa terpejam barang sejenak, padahal maunya sih begitu.

Setelah berhenti sebentar dan foto-foto di sebuah daerah fjord yang indah, perjalanan kami lanjutkan. Di sebuah belokan tiba-tiba kami mendengar suara gemuruh. Apa itu? Ya ampuun ternyata air terjun besar! Air terjun ini mirip seperti air terjun di salah satu halte kereta Flamsbana. Bedanya tidak ada orang yang berebutan foto disini, karena tempat ini agak sepi, bukan pusat turis. Siip, sekarang puas deh foto-foto tanpa gangguan.

Walaupun cuaca mendung dan hujan rintik-rintik turun, semangat foto tak pernah kendur dong J. Puas? “Ayo lanjut.” Dan kami pun melanjutkan perjalanan. Rasanya sudah cukup lama mobil berjalan, aku kira sekarang waktuku untuk tidur telah tiba. Tapi tak lama kemudian, ada air terjun lagi!”Lah tadi kan udah, ga usah berhenti deh, nanti ga sampe-sampe,” kata kami. Lalu mobil pun membelok lebih jauh hendak melanjutkan perjalanan. Ternyata…”Baguuus! Air terjunnya dua seperti kembar!” teriak beberapa peserta. “Turun..turun..” Yaa..turun lagi deh, sayang banget kalau pemandangan seperti ini dilewatkan. Akhirnya mobil pun diparkir agak jauh dari tempat parkir. Dan ternyata air terjun ini memang unik. Namanya Latefoss waterfall. Air terjun ini berada di provinsi Hordaland Norway. Aku memandangi dua buah air terjun yang kemudian bersatu di tengah dan bermuara di sebuah sungai. Meski air memercik membasahi badan, tapi aku betah memandangnya berlama-lama karena keunikannya. Jembatan yang menopang jalan dibuat antik dengan model berbentuk melengkung. Kombinasi jembatan dan air terjun ini menjadi kombinasi pemandangan yang sangat indah!

Selesai? Wah ternyata beluum! Setelah kembali naik mobil dan berjalan beberapa lama, lagi-lagi kami melihat pemandangan cantik. Kali ini tidak ada fjord. Tapi kami melihat sebuah lembah yang seperti di negeri dongeng! Lembah luas dengan rumah kayu berwarna merah di beberapa tempat, kuda, sungai, gunung, wah pokoknya lembah ini luar biasa cantik! Setelah itu pun kami masih melewati daerah unik dengan banyak domba. Namanya Hardangervida. Sebetulnya ada satu tempat khusus yang memang dombanya banyak sekali, tapi tentu kami tak mungkin kesana karena tidak ada waktu. Rumah-rumah di area ini banyak sekali yang beratap rumput, bahkan haltenya pun beratap rumput. Lucuu banget. Setelah melewati area puncak dengan salju dimana-mana, pemandangan mulai biasa. Dan akhirnya…aku bisa tidur euy!

Kami tiba di Starven lewat pukul 9 malam. Lucunya sulit sekali menemukan nomor rumah di camping park karena urutan nomornya yang tidak jelas. Untungnya kami dibantu oleh seorang tetangga kamar yang bernama Tom. Tom sedang berlibur bersama istrinya, tapi istrinya sudah tidur. Dia berasal dari Norway juga. Kami menawarkan makan malam padanya, basa-basi sebetulnya. Eeh ternyata dia mau. Alhasil mengobrol lah bapak-bapak dengannya hingga cukup malam. “Yang ini pedas sekali aku ga tahan,” katanya waktu mencoba pecel sajian kami.”Tapi yang lainnya enak koq,” katanya sambil makan martabak mie dan ayam goreng. Setelah sekian lama ngobrol ngalor ngidul, Tom pun akhirnya pergi sambil menjabat tanganku eraat sekali (ya ampuun sampe mau copot rasanya L). Dan dia pun langsung menyodorkan pipinya satu kali (untung ga tiga kali kaya orang Belanda). Halaah..mana mungkin ditolak, wong aku sudah langsung ditarik mendekati wajahnya. Ya tak apalah, aku jadi tahu mungkin memang beginilah keramahtamahan ala orang Norway.