Tuesday, November 27, 2007

'Batre' Itu Perlu

"Bunda sekarang udah ngga suka marah lagi," kata Lala pagi tadi. Ayah langsung nyolek-nyolek bunda sambil kedip-kedip mata dan bilang,"Tuh liat, anakmu tuh," goda ayah. Bunda langsung mesam-mesem deh.

Wuah ternyata...sebagai ibu, kita memang selalu butuh 'batre' baru dan butuh suasana baru untuk mengingatkan lagi dan lagi agar kembali ke jalur yang benar dalam urusan parenting. Jatuh bangun dalam pengasuhan rasanya nggak jauh beda sama naik turunnnya iman. Jadi, 'batre' itu sangat-sangat membantu untuk kembali bangkit.

Karena 'roda' dalam rumahku bulan belakangan ini kembali berputar kencang, aku terbawa arusnya. Bekerja sebagai cleaning service di rumah sakit, walaupun hanya 2,5 jam saja sehari, cukup menguras tenagaku. Walaupun sekarang aku mulai terbiasa, dan malah menganggapnya sebagai suatu kegiatan olahraga, tapi awalnya aku sering sekali pulang dalam keadaan capek. Capek artinya gampang naik darah. Ditambah lagi, sejak beberapa minggu lalu, aku pun kerja pagi di thuiszorg. Kerjaku membersihkan rumah orang-orang tua yang sudah tidak berdaya, sakit karena tua dan tak bisa lagi membersihkan rumahnya. Aku kerja pagi saat anak-anak sekolah, walaupun tidak setiap hari, tapi rupanya fisik aku belum terbiasa. Karena itu lah segala teori parenting gampang sekali lenyap dari kepala. Yang ada, pulang kerumah aku lebih banyak diam dan gampang tersulut.

Akibatnya, Lala, yang sangat pintar membaca bahasa tubuhku, jadi gampang menangis. Walaupun akhirnya kami selalu berpelukan dan bermaaf-maafan, tapi aku sadar, aku sudah 'out of control'. Dan beruntungnya, tanggal 24 dan 25 November kemarin, Ibu Rustika Thamrin, psikolog dari yayasan Kita dan buah hati datang ke Belanda. Beliau memberikan training "Komunikasi dalam Pengasuhan Anak" untuk ibu-ibu di Amsterdam.

Dulu sekali, sebelum aku datang kemari, aku sudah pernah mengikuti pelatihan ini. Saking kepinginnya bisa ikut training ini sebelum pergi ke Belanda, aku mau bela-belain mengkoordinir acara itu. Aku bekerjasama dengan sekolah Bumi Limas milik mba Luna, mencari peserta, supaya acara bisa berjalan dan ga nombok. Alhamdulillah bisa terkumpul 15 orang untuk memanggil trainer dari yayasan kita dan buah hati Jakarta untuk bicara di Bandung.

Sesampainya di Belanda, aku mencoba mempraktekkan hasil pelatihan itu. Mencoba menghindari 12 gaya populer komunikasi (memerintah, menyindir, menyalahkan, mengancam, meremehkan, membandingkan, mencap, membohongi, mengkritik, menganalisa, menghibur, menasehati) yang sebetulnya tidak baik dampaknya buat anak. Aku pun mencoba untuk mendengar aktif , mendengar anak dengan mata dan hati, menerima mereka apa adanya, mengenali perasaan yang muncul dan memberi nama perasaan tersebut, mencoba 'piknik' ke pikiran dan hati anak, dan lain-lain.

Berhasilkah? Hmm...aku ga tahu. Semua proses. Tetap saja kadang aku terlupa. Dalam kondisi capek, marah, sibuk, lagi-lagi telunjuk bermain, lagi-lagi ancaman keluar, lagi-lagi memerintah, menyindir, masih saja kerap kugunakan. Setelah bu Elly Risman datang ke Belanda, dan semangatku kembali bangkit, aku mulai membetulkan lagi cara-cara komunikasi yang salah dengan anakku.

Tapi begitulah...setiap roda kembali berputar kencang, mudah sekali aku kembali terlupa. Mengapa? Aku tahu, karena belasan tahun aku dididik dengan 12 gaya komunikasi yang sudah sangat populer itu, tentu tak mudah untuk merubahnya. Memori itu sudah merekat sangat kuat, sehingga dia akan berloncatan dengan sendirinya ketika diriku sudah 'out of control'. Beruntung 'batre' baru kerap dihadirkan dalam hidupku.

Saat pelatihan, aku kembali diingatkan bahwa anak-anak adalah pembaca body language yang sangat pintar. Bahasa tubuh yang kita tampilkan, 90 % pesannya lebih terbaca oleh anak. Isi pesan hanya 7 % saja sampainya ,sedangkan, suara hanya 3 %. Jadi, senyum yang dipaksakan ke anak, maaf yang hanya basa-basi, sungguh dampaknya nggak baik buat anak.

Aku juga diingatkan lagi, bahwa 'sungai' emosi kita tak boleh terbendung terus menerus oleh karung-karung pasir. Kalau itu terjadi, dampaknya biasanya akan terlihat saat usia mid life. "Karena itu banyak orang depresi, bercerai dan lain-lain di usia midlife," kata bu Tika. Dampak ke anak, anak lah yang biasanya jadi korban emosi kita yang terbendung itu. Anak salah sedikit aja, marah kita hebohnya luar biasa. Dampak lebih jauhnya lagi, anak yang kerap diabaikan perasaannya, yang hubungan komunikasi dengan orangtuanya buruk, tentu akan menjadi anak yang rapuh. Mereka jadi tak bisa berempati, gampang terpengaruh, tak mandiri, tak bertanggungjawab, tak bisa menjadi problem solver dll.

Padahal, jaman sekarang, pengaruh dari luar, seperti banjir. Kalau kita ga bantu anak untuk mandiri, mempunyai internal motivation dan konsep diri positif, akibatnya bisa berabe. Apakah generasi produk masa lalu harus kembali terulang? Padahal kita tahu sendiri hasilnya seperti apa. Ya seperti kualitas manusia Indonesia kebanyakan yang ada sekarang ini (termasuk diriku tentunya :-)).

Gimana caranya supaya 'sungai' bisa lancar mengalir? Karung-karung pasir itu harus disingkirkan, baik orangtua maupun anak. Keluarkan emosi negatif kita sendiri dan dengarkan perasaan anak agar anak juga bisa menyalurkan emosi nya. Marah, asal ga berlebihan, ga masalah. Kalau udah nggak tahan, cukup katakan bahwa kita sedang marah. Kalau perlu 'Time Out' dulu, cari waktu buat menenangkan diri sebentar, setelah itu baru lanjutkan pembicaraan dengan anak. Dengan mengeluarkannya, anak akan belajar mengenali perasaannya, peka terhadap perasaan orang lain dan juga belajar memanage emosinya.

Buat aku, yang masih sering terlupa adalah mengungkapkan emosiku sendiri ke anak. Untuk mempermudah mengingat, gunakan 'Pesan Saya'. Rumusnya begini: Bunda merasa ....kalau....karena....(konsekuensi) Contoh kalimatnya begini,"Bunda ga suka, bunda terganggu kalo aik main-main terus sambil makan, karena .....atau Bunda lama-lama kesal kalau lala dan aik lama sekali pake bajunya karena...bisa terlambat sekolah." Biasanya yang aku lakukan kalau sedang dalam kondisi capek, aku mengeluarkan kalimat seperti ini: "Ayo makannya cepet, ga usah main2! Ayo cepet pake bajunya nanti telat!"

Dengan cara seperti itu anak tidak belajar bahwa apa yang dilakukannya berdampak buat orang lain. Dia ga tau bahwa mamanya akan kesal, orang lain terganggu dan lain-lain.

Sebaliknya kalau anak sedang bermasalah, kita harus bisa 'mendengar aktif'. Kuncinya dengan kalimat ini," Kamu....(perasaan) ...karena....(alasan)". Misal Lala nggak bisa bobo udah malem padahal besok sekolah. Tapi sebenernya dia juga udah kepengen bobo. Biasanya aku bilang gini," Ayo mba bobo, coba deh merem, besok kalo telat bangun gimana."

Mestinya kita coba piknik ke dalam dirinya dan bicara dengan kalimat begini,"Mbak lala lagi bersemangat mikirin sesuatu ya, jadi susah bobok." Gara-gara kemaren aku ngomong begitu lala lansung bilang sendiri,"Mbak lala hari ini ga terlalu capek bun, makanya mbak lala jadi ga bisa bobok." Terus dipeluk sebentar bobok deh.

Intinya, aku jadi diingatkan kembali untuk respek sama anak, untuk mendengar dengan mata dan hati, menamakan perasaan anak dan mencoba mengembangkan internal motivation dalam diri mereka. Tapi selain itu anak juga harus belajar disiplin. Ini bisa dilakukan dengan rumus 'pesan saya' tadi. Wah panjang deh pokoknya ceritanya. Kesimpulannya kalo disiplin dan kasih sayang kita lakukan secara seimbang, 'pesan saya' dan 'mendengar aktif' kita lakukan secara seimbang, insya Allah...komunikasi kita dengan anak akan terus hangat, anak akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, bertanggungjawab, bisa jadi problem solver dan kita akan mudah melewati masa-masa sulit pengasuhan.

Oya pas di Amsterdam aku mengorek-ngorek cerita ibu-ibu yang anaknya udah mulai ABG. "Wuaah bener Nes, isinya beranteem melulu aku sama dia," kata temenku. "Iya sejak umur 11 tahun dia jadi pendiam, suka rahasia-rahasiaan," kata temenku yang lain. Pokoknya seru deh, malah katanya lebih seru dari terrible two.

Usia 11-17 thn dalam psikologi memang dikatakan sebagai usia terberat (selain terrible two, dan mid life) dalam fase kehidupan manusia. Terjadi lagi 'gonjang-ganjing' dalam tubuh anak remaja, yang bakal membuat ortunya senewen berat. Dan dengan komunikasi yang oke, masa sulit ini akan jauuh lebih mudah untuk dilewati, begitu kata ibu Tika. Sekarang lala udah mau 8 tahun, 3 tahun lagi...hmm..welcome to the jungle! Moga-moga dengan sering-sering mendapat ' batre' aku jadi bisa lebih siap memasuki 'jungle' itu.

Sunday, November 18, 2007

Pre Wedding yang Tertunda (after nine years)




17 November, 9 tahun yang lalu...
Sepasang kekasih mengikat janji
Berurai air mata, memeluk suka
Di hadapan sang Maha Pemberi Cinta

Perhelatan digelar
Santapan sedap terhidang
Handai taulan berdatangan
Mengucap doa keberkahan

Tapi sayang seribu sayang
Di masa itu sesie pre wedding belum terkenal
Padahal jiwa narsis tetap kekal

Sembilan tahun kemudian
Seorang photografer profesional menawarkan
Wow, tentu saja kesempatan tak boleh dibuang
Anak-anak sejenak diungsikan
Dan kami pun menyalurkan bakat terpendam
Bakat narsis yang tak pernah padam hehehe

Many thanks buat mba Ine R. Hardjanto, sang photographer. Ndak salah kalau fotografer.net kerap menobatkan karya-karya mba Ine sebagai karya terbaik, karena karya-karyanya memang sungguh memukau. Sebentar lagi mungkin namanya bakal berkibar sekelas Darwis Triadi, Kevin Pinardy atau om Rarindra :-), liat aja karya-karya indahnya disini: http://traveloguekami.multiply.com/photos

Jangan lupakan kami ya mbaa kalo udah terkenal :-). Yang berminat difoto sama mba Ine, silahkan kontak blio, harga bisa dinego koq tenang aja, ya kan mba...(hihi sok sok an promo neh :-))

Thanks juga buat mas eko (sang suami) yang siap grak selalu dengan mobilnya :-)

Buat Nisa dan Aa Nandang yang gayanya renyah dan mesra bangeed, ga perlu nyontek, malah kita contek dah :-) Thanks yaa buat seru-seruannya...

Dan terutama sekali, spesial thanks buat anak-anak dong, yang dengan antengnya mau merelakan ortunya bernarsis ria :-)

Ps: foto-foto setelah gambar kami merid adalah foto-foto editan muridnya mba Ine (baca: Ismail Fahmi, yang kadang-kadang ngaku jadi Ismail Pinardy kalo lagi bangga banget ama editan fotonya hehe). Happy anniversary Say...:-)

Thursday, October 25, 2007

Performance Baca Puisi Lala dan Malik

Ga nyangka ternyata anak-anak tuh kalo dilepas dipanggung bebas merdeka berekspresi, nyantai banget tanpa beban, padahal latihannya cuma 2 hari, itu pun ogah-ogahan kalo abis sarapan sama mau tidur doang. Lala dan Malik bacain puisi dari surat Asy-Syam 1-10 ini pas acara halal bihalal degromiest.Tadinya aku dah nyuruh batal tampil aja daripada malu-maluin, tapi lala dan malik bersemangat sekali mau tampil. Ya wes apa adanya aja deh. Dan beginilah hasil apa adanya anak-anak. Daku keketawaan sendiri nih klo liat hehe :

Tuesday, October 23, 2007

Een Spion

Op een nacht was er een SPION die las het boekje. Daar zat Blauwi in.
Het boekje was GEHEIM.De SPION las het boekje, onder de ROOS. De spion las het boekje in zijn huis. De vuur zat aan. Daar zat heel veel takken. De takken zijn van een boom.Niemand wist dat de SPION een SPION was.
GEHEIME GEHEIM IS WAYSIDE KLAAR EINDE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Terjemahan ala bunda:
Suatu malam, ada seorang Mata-mata yang sedang baca buku. Di dalam buku itu ada Blauwi. Buku itu tentang rahasia. Si Mata-mata baca buku dibawah bunga mawar. Si Mata-mata, baca buku itu dirumahnya. Api sedang nyala. Disana (Dalam pemanas api itu) ada banyak ranting-ranting. Rantingnya dari pohon. Nggak ada seorang pun yang tau kalo si Mata-mata itu adalah seorang mata-mata.

Catatan: Blauwi itu boneka beruang aik warna biru, pada gambar diatas Blauwi ada di atas kastil.

Cerita itu ditulis Aik dan diketik serta dibetulkan grammernya oleh mbak Lala. Cerita ini Aik tulis setelah aik menang perlombaan menggambar di sekolah. Dalam rangka kinderboeken week, sekolah aik dan mbak lala mengadakan lomba gambar untuk grup 1- grup 3, dan aik jadi pemenang nomer satu! Lho koq aik bisa menang? Padahal kayanya biasa aja ya gambarnya hehe. Hmm..kayanya sih karena gambar aik pas banget sama temanya. Soalnya sejak aik dan mbak lala bisa gambar, bunda memang selalu nyuruh mbak lala dan aik bikin judul di gambarnya dan nyeritain maksud gambar itu. Jadinya udah terbiasa kali ya, deuu geer deh bunda.

Terus ternyata pas bunda liat gambar yang juara 2 dan 3 ya memang begitu deh, kayanya biasa banget. Ga spektakuler kaya anak-anak yang menang lomba gambar di Indonesia gitu loh. Terus ini menang juga ga ada yang dikasih hadiah lho. Memang disini ga terlalu ditekankan anak suruh kompetisi sih ya, lebih ditekankannya samen werken alias kerjasama. Jadi lomba beginian juga jarang. Terus pesertanya juga seluruh anak, ga pake acara daftar-daftar segala. 

Wah pokoknya serumah pada surprise. Jadi bunda taro deh surprisenya disini buat kenang-kenangan :-)

Sama Juf, bunda disuruh liat pengumumannya  disini :
http://www.destarter.nl/

Di website itu tertulis begini:
WINNAARS TEKEN- EN VERHALENWEDSTRIJD 'GEHEIMEN' BEKEND!

Tijdens de kinderboekenweek is er hard gewerkt op de Starter. De kinderen van groep 4 t/m 8 hebben hun best gedaan om een zo mooi en spannend mogelijk verhaal te schrijven. Ook de groepen 1 t/m 3 hebben prachtige geheime tekeningen gemaakt!
De nieuwe leerlingenraad had de zware taak om de winnaars te kiezen. Na lang beraad is dit het resultaat.

Verhalenwedstrijd :
1e plaats. Elise uit groep 4a met 'Belle en het drankje'.
2e plaats (gedeeld). Tim uit groep 8b met 'Een dag in de geheime wereld' en Jadsia uit groep 7 met 'De geheime deur'.
3e plaats. Roos uit groep 8a met 'Het geheim van de spiegel'.

Tekenwedstrijd
1e plaats. Malik uit groep 3c.
2e plaats. Anna van de vlinders.
3e plaats. Maud uit groep 3a.

Van harte gefeliciteerd en veel lees- en kijkplezier!!!!!


Monday, October 22, 2007

Penaklukan arogansi Intelektual

Ada fase baru dalam hidupku kini. Studi suamiku hampir usai sudah. Menjelang pulang sama dengan pembengkakan. Ya, apalagi kalau bukan pembengkakan uang. Belum lagi mimpi-mimpiku masih melambai tak mau terbang. Aku ini doyan jalan. Turki, Maroko, Umroh, duh sungguh sayang kalau tempat-tempat itu dilewatkan. Impianku untuk sekolah lagi pun masih terbayang, tentu saja uang pun dibutuhkan. Ongkos pesawat Amsterdam-Jakarta mahalnya bukan kepalang. Apalagi biaya sekolah.Terlepas akan kemanakah Allah hendak membawa kami menetap nantinya, tetap saja kami harus sejenak pulang. Sejak tiba di negeri ini pertengahan tahun 2004, kami belum pernah sekali pun pulang.

Awalnya aku bimbang. Betulkah aku akan mencari biaya tambahan? Kenapa tidak? Anak-anakku sudah cukup besar. Toh kerja part time disini tak membutuhkan waktu seharian. Aku bisa pilih jam kerja saat anakku sekolah atau setelah suamiku pulang. Dua atau 3 jam saja sehari kan lumayan. Aku pun masih bisa menulis dikala luang. Uang yang kudapat tak seberapa memang, tapi ketimbang sama sekali tak ada tambahan, ya jelas lumayan. Apalagi setahun belakangan aku mendapatkan visa yang memperbolehkan aku bekerja. Berapa banyak TKI ilegal yang datang kemari untuk mencari pekerjaan? Aku sungguh beruntung bukan?

Dalam kepalaku, pertanyaan selanjutnya seperti gasing berputar. Kerja apa? Ijasahku dulu, disini sama sekali tak laku. Paling-paling schoonmaken (tukang bersih-bersih), jadi oppas (jaga anak orang) atau kerja kasar lainnya. "Ah, apapunlah, yang penting ada tambahan," pikirku. Akhirnya aku pun mencoba melamar, jadi opas, jadi schoonmaken, jadi koki, geen problem, aku jadi rajin cari kerjaan.

Kadang aku gamang. Betulkah memilih untuk kerja part time ini sesuai dengan maunya Tuhan? Aku paling takut berjalan diluar 'ijin' Tuhan. Aku lakukan doa-doa panjang agar Allah menentukan jalan. Hingga masanya tiba. Pekerjaan itu dihadirkan di depan mata, begitu mudahnya. Pagi hari aku melamar, sorenya aku langsung diminta datang. Aku memang mengiyakan, tapi jangan heran kalau hatiku sempat kembali goyang. "Apa yang kucari? Uang? Berapa banyak sih yang kudapatkan? Bekerja capek-capek berbulan-bulan lalu habis dibawa pulang? Wadaw, rugi amat! Jungkir balik aku bekerja pun biaya sekolah di luar negeri masih saja tak kan mampu kukejar. Toh tanpa bekerja sebenarnya aku dan keluargaku masih bisa makan, juga masih bisa sedikit jalan-jalan. Lalu buat apa? Tukang bersih-bersih lulusan fakultas kedokteran? Haa? Apa nggak malu?Kemana larinya itu si makhluk yang bernama harga diri?"

Pertanyaan-pertanyaan itu bagaikan tupai berlompat-lompatan. Hmm..harga diri? 'Makhluk' itu memang seperti singa pongah, yang tak pernah mau kompromi dan tak mau kalah. Ingatanku kembali pada masa-masa sulitku, saat aku harus meninggalkan profesiku untuk sementara waktu. Terlalu banyak pelajaran yang sudah kulewatkan. Mengapa ia, sang 'makhluk', harus kembali datang? Apa kata Tuhan kalau aku masih saja tak bisa belajar?

"Go beyond that! Kalau tidak, semua tentu tak ringan," suamiku bilang. Kalau memang ini dari Tuhan, pasti ada pelajaran lain yang hendak Ia sampaikan. Aku lalu terdiam. Kemana kita akan pulang? Apa sesungguhnya maunya Tuhan? Apa sejatinya yang harus kita bawa dikala 'panggilan Tuhan' datang? Profesi? Titel? dokter SpAK? Jabatan? Bukan?! Pertanyaan-pertanyaan klise memang. Tapi semua itu berkelebat dalam ingatan. Tuhan, tolong bukakan hati dan pikiran, agar semua menjadi lapang.

Kemudian, Tuhan seperti mengirimkan SMS panjang. "Kadang intelektual perlu sejenak ditaklukkan. Karena ia, sering tak tahu aturan. Atas nama intelektual manusia kerap jadi arogan. Atas nama intelektual manusia kerap melupakan tugas utama dari Tuhan. Lupa? Bahwa sejatinya manusia lahir kedunia bukan untuk mengejar harta, tahta, atau dokter SpAK. Lupa? Bahwa sesungguhnya  misi utama manusia turun ke bumi adalah untuk mengenal jati dirinya, mengenal Tuhannya.  Bagaimana bisa kenal Tuhan, kalau arogansi  masih merajai hati dan pikiran? Bagaimana bisa tunduk pada Tuhan, kalau ego masih saja diberi 'makan'! Padahal bersama kepahitan kadang Tuhan lebih mudah untuk dikenal. Dalam kerasnya kehidupan, kadang Tuhan seperti merengkuh dalam buaian. Bekerja lah untuk mengenal Tuhan maka segala beban akan menjadi seperti kapas terbang, ringan!"

Dan seperti daun-daun musim gugur yang sukacita beterbangan, sore itu aku melangkah dengan riang. Aku memasuki sebuah rumah sakit besar, rumah sakit impian bagi para calon dokter-dokter tenar. Impianku tiba-tiba melayang. Andai aku berada disini, dengan jas putih kebesaran, tentu aku akan melambung ke awan. Ah pikiran, jangan kau kelabui aku. Aku tahu lagi-lagi kau hanya menyuruhku berangan-angan agar aku tak bisa mengenal Tuhan bukan? Pstt...dengar, namaku dipanggil. Aku ditempatkan di poliklinik anak-anak! Hmm...bukankah tempat ini yang dulu kuidamkan? Mengapa semua serba kebetulan?

"Apa nggak ada orang lain lagi?" tanya seorang perempuan Belanda menyipitkan matanya. "Ya, cari saja yang lain dalam daftar itu." Stephanie, mandor cantik berdandan seronok bak Birtney Spears, yang berdiri di sebelahku menyodorkan kertas miliknya. Hmm...rupanya perempuan Belanda itu tak ingin bekerja bersamaku. "Karena kerudungku? karena badanku kecil, tak bisa diandalkan?" batinku. Ah sudahlah...mengapa langkah riangku ke tempat ini harus terhenti hanya gara-gara omongan perempuan itu. Merasa dilecehkan? Terlupa lagi bahwa Tuhan kadang lebih mudah dikenali dalam kepahitan? Ingat! Semua akan ringan kalau si ego tak diberi 'makan'. Aku bekerja bukan untuk si mevrouw (nyonya). Aku bekerja untuk Tuhan!

Langkahku kembali riang. Aku mendorong gerobak besar berisi alat-alat kebersihan, plastik sampah dan beberapa ember lengkap dengan lap masing-masing. Aku mencoba mengingat-ingat pesan si 'Birthney'. Lap merah untuk toilet, lap biru untuk wastafel dan lap hijau untuk meja, kursi serta peralatan kantor. "Jangan lupa, kalau ada tumpahan kopi kamu harus mengepelnya dengan kain yang basah. Kamu juga harus membuang semua kotak sampah dan mengganti plastiknya dengan yang baru. Gagang telepon, meja, kursi jangan lupa dilap ya. Begitu juga dengan toilet. Bersihkan tutup atasnya, juga bagian bawah." Dengan sepatu hak tingginya, si 'Birthney'  berkeliling menjelaskan ini itu padaku.

Aku mulai menggosok wastafel, melap cermin, meja, kursi, gagang telepon, membuang sampah, menyapu lantai, mengganti tissue yang habis dari satu ruang ke ruang lain, termasuk ruang toilet. Setengah jam kemudian Stephanie mengontrol."Agnes, kamu harus lebih cepat, masih banyak ruangan yang harus kamu bersihkan!" Glek! Aku melirik jam tanganku. Sedikit panik, karena waktuku hanya tersisa satu jam, sementara belasan ruangan belum aku bersihkan, termasuk ruang tunggu pasien yang luasnya bukan alang kepalang.

Sebetulnya aku hanya harus membersihkan tempat yang sudah bersih. Harus sekinclong apa cermin itu sehingga aku harus menggosoknya lagi? Tapi semua itu tugasku. Tapi waktu pun memburuku. Ini performence pertamaku. Apa jadinya kalau pekerjaanku tak selesai. Lalu aku segera berlari, gosok sana-gosok sini, buang sampah ini, buang sampah itu. Aku berpikir cepat.Tempat-tempat yang sudah sangat bersih tak kusentuh lagi. Keringatku bercucuran. Tanganku mendadak pegal-pegal. Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul delapan malam. Phfuih...akhirnya!

Cukup melelahkan. Tapi aku bersepeda pulang dengan riang. Rasanya hatiku melayang, ringan. Rumah sakit tempatku bekerja itu memang tak akan membawaku menjadi dokter terkenal. Bagaimana mungkin wong aku cuma bekerja di bagian kebersihan. Tapi ditempat itulah aku merasa semakin mengenal Tuhan. Saat ego kutundukkan, saat kepongahan intelektual tak kubiarkan merajalela dalam diriku, tiba-tiba saja aku bisa bekerja dengan cekatan tanpa beban. Bukankah segala yang membuat hati tentram berasal dari Tuhan? Bukankah hatiku semakin bisa merasakan rahimnya Allah, Arrahman-nya Allah, maha Kuatnya Allah, dan sifat-sifat Allah lainnya? Munculnya rasa-rasa yang tak terkatakan ini, tak terbilang dengan uang. Sungguh, pelajaran emas ini, tak akan kudapatkan di fakultas kedokteran paling bergengsi sekalipun. Kini aku paham, fase baru dalam hidupku ini rupanya  membawaku pada satu pesan: kadang arogansi intelektual memang perlu ditaklukkan agar kita bisa semakin mengenal Tuhan!












Kue kering lebaranku




Baru pertama kali ini aku bikin kue kering pas lebaran. Lebaran-lebaran sebelumnya ga pernah. Taun ini karena ingin lebaran lebih berkesan buat anak-anak, dan si baking blues lagi pergi, jadilah aku berkutat dengan terigu beberapa hari sebelum lebaran. Lala dan Malik seneng bantuin nyetak-nyetak sesuka mereka, walopun ga bertahan lama sih. Lala bikin nastar berbentuk tas dan rumahnay sponge bop. Aik bikin bulan sabit anak, ayah dan bunda dari bahan kue putri salju.

Aku bikinnya satu resep-satu resep dan ternyata jadinya dikit, padahal habisnya cepet banget. Aku sengaja pilih resep-resep yang beredar di NCC, karena selama ini resep yang beredar di milis NCC emang terbukti TOP dah. Nenek belanda tetangga aku yang aku kirimi beberapa sample kuker ini juga bilang enak."Kecuali kue yang ada ikannya," katanya. Walah orang belanda pan emang kurang demen sama ebi, jadi jangan salahkan kukerku ya hehe ngeles mode on :-).

Setelah cobain aneka kuker ini, suami dan anak-anakku paling demen sama sagu keju. Walaupun pake tepung tapioka ternyata jadi juga, tapi pas bagian nyetak yang nyebelin karena si parutan keju nyangkut-nyangkut melulu, sementara peralatan cetakan kukerku terbatas banget. Ya wes akhirnya pas suamiku bantuin nyetak, sama dia dibuat mlungker-mlungker ga jelas hehe. Tapi yang penting rasanya bo! Nendang banget dah! Putri salju resep dari pak Sahak juga enak. Ternyata kalo kacang medenya dicincang aja, ga dihalusin ,beneran lebih enak lho.

Berikut ini kumpulan resepnya, sengaja aku posting disini biar ga bolak-balik nyari di arsip kalo ntar mau bikin lagi.


SAGU KEJU
==========

Recipe by Fatmah Bahalwan

Bahan:

300gr tepung sagu (aku pake tepung tapioka)
2 lbr daun pandan
100 gr margarine
50gr mentega (butter)
150gr gula halus
1 btr kuning telur
100gr keju edam, parut
50ml santan kental (aku pake santan kemasan, ambil bagian kentalnya aja)

Cara membuat:

- Sangrai tepung sagu dan daun pandan dengan api kecil hingga daun pandan kering. Angkat, dinginkan.
- Kocok margarine dan mentega hingga putih dan lembut masukkan gula, kocok rata, tambahkan kuning telur, kocok rata.
- Campur tepung sagu dan keju parut, tuang bertahap kedalam adonan mentega, aduk rata. Tambahkan santan, aduk lagi hingga rata.
- Masukkan adonan kedalam plastik conthong (segitiga), kasih spuit bintang, semprotkan kedalam loyang tipis yg sudah dioles mentega dan ditabur tepung.
- Oven selama lk. 40menit....(ingat kenali oven masing-masing, wkt dan suhu yg diperlukan, selalu lakukan test. gunakan suhu rendah 120-130 utk mendapatkan hasil yang sagu keju yang putih cantik tapi matang.)

PUTRI SALJU pak Sahak

Bahan :
Butter 400 gram
Kuning telor 2 butir
Gula halus 170 gram
Tepung terigu 450 gram
Kacang mede cincang 250 gram
Susu bubuk 30 gram
Garam 1 sdt
Bahan taburan gula halus 250 gram
Susu bubuk 50 gram

Cara membuat :
Kocok butter, kuning telor dan gula halus sampai mengkrem.
Kemudian masukan tepunng terigu, susu bubuk , garam dan kacang mede lalu aduk sampai rata.
Adonan siap dicetak atau dibentuk lalu dipanggang sampai matang kira-kira sampai dengan 35 menit dengan suhu 160 derajat.
Proses pemanggangannya rata - rata berkisar 30-40 menit.

NASTAR pak sahak

Bahan A.
Butter 250 gram
Gula halus 100 gram
Kuning telur 3 butir
( dikocok sampai lembut )

Bahan B
Tepung terigu 350 gram
Maizena 100 gram
Susu bubuk 30 gram

Bahan isi
Selai nanas 500 gram

Bahan olesan
4 kuning telor
Batter 1 sdt
Garam 1/2 sdt
(campur jadi satu )

Cara membuatnya :
1. Campur bahan B kedalam bahan A secara bertahap
2. Ambil adonan 1 sdt lalu pipihkan isi dengan selai nanas lalu bulatkan
3. Susun diloyang lalu poles dengan bahan olesan
4. Panggang selama 15 menit
5. Angkat dari oven lalu poles lagi dengan bahan olesan
6. Pangang kembali selama 20 menit atau sampai matang.

Ebi Cookies
Sumber : Buku resep Kue Kering ala Nila Chandra

Bahan:
250 mentega/margarin
75 gr gula halus
1/2 sdt garam
1 butir telur
50 gr ebi dan 1/2 sdt gula halus, haluskan dengan blender dan panggang sebentar
200 gr terigu dan 1/2 sdt baking powder, campur dan ayak
1 kuning telur, kocok sebentar untuk olesan
50 gr ebi halus untuk taburan

Cara membuat:
1. Kocok mentega/margarin dan gula halus hingga putih. Tambahkan garam dan telur. Kocok terus hingga halus. Masukkan campuran ebi dan gula, aduk rata.
2. Masukkan campuran tepung ke dalam adonan sedikit demi sedikit, aduk rata. Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan. Letakkan dalam loyang yang telah diolesi mentega.
3. Olesi permukaan bulatan dengan kuning telur, taburi dengan ebi halus. Panggang dengan api sedang kurleb 30 menit.

Onion Garlic Twist aka Kue bawang
Sumber : Buku resep Kue Kering ala Nila Chandra

Bahan:
90 gr mentega/margarin
3 siung bawang putih, haluskan
3 kuning telur, kocok sebentar
2 sdt air
185 gr terigu
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt garam
(terigu, baking powder dan garam campur dan ayak)
1 kuning telur, kocok sebentar

Cara membuat:
1. Kocok mentega/margarin hingga halus, masukkan bawang putih halus, kuning telur kocok, dan air. Kocok kembali hingga rata
2. Masukkan tepung terigu yang sudah diayak, uleni hingga kalis. Giling adonan setebal 0,3 cm, potong-potong 1x10 cm. Pilin/puntir potongan adonan, letakkan dalam loyang yang telah diolesi mentega/margarin.
3. Olesi permukaan potongan adaonan dengan kocokan putih telur. Panggang dengan api sedang selama kurleb 25 menit hingga matang. Angkat, simpan dalam wadah tertutup setelah dingin. Untuk kurleb 375 gr alias 2 toples kecil.

Tips biar kuker sukses:
- Suhu dan lama saat memanggang penting banget diperhatikan kalo engga dijamin kue yang udah dengan setengah mati dibentuk gosong dan tak indah lagi :-)
- Kalo pake oven gas dengan 8 stand, setelah kue pertama sempet gagal, akhirnya aku selalu pake stand 3 lama waktu antara 15 menit sampe 30 menit. - Untuk sagu keju biar tetep putih cantik mendingan di stand 2,5 aja dengan waktu panggang kurleb 20 menit atau 30 menit.
- Ngocok telur dan menteganya ga boleh kelamaan, asal udah nyampur aja, karena kalo kelamaan dijamin setelah dipanggang akan 'bengkak' alias mbleber.

Tips lain untuk membuat kuker ini aku ambil dari blognya NCC dan bermanfaat banget. Kalo mau bikin biar tingkat kegagalan kecil wajib deh baca tips ini:

1. Pastikan semua bahan dalam keadaan segar dan berada pada suhu ruang.
2. Lebih baik lagi jika terigu disangrai terlebih dahulu lk 5 menit dengan api kecil. Tepung yang disangrai akan meminimalkan kelembaban tepung dan membantu kue menjadi lebih renyah.
3. Ayak semua bahan kering, terutama gula bubuk (jika ada).
4. Mengocok mentega/margarin tidak perlu terlalu lama, cukup sampai tercampur dan lembut saja. Jika dikocok terlalu lama dan sampai putih, kue kering akan melebar terlalu besar saat dipanggang.
5. Mencampur terigu dengan adonan mentega hendaknya menggunakan sendok kayu atau pastry blender (lihat di blog NCC), jangan menggunakan tangan. Panas dari tangan akan menyebabkan mentega meleleh terlalu cepat dan bersama terigu akan membentuk gluten, sehingga kue akan keras dan tidak renyah.
6. Jika adonan terlalu lembut/lengket untuk dibentuk, masukkan dalam lemari es 10-15 menit sebelum dibentuk.
7. Bila kue sudah berwarna keemasan dan kering tepinya, segera keluarkan dari oven karena proses pematangan masih akan berlangsung di luar oven. Kue mungkin masih agak lunak di tengahnya, tapi ketika dingin dia akan mengeras sendiri.

Makanan pas Lebaran


Setelah sekian lama baking blues akhirnya kangen bikin kue euy, jd lah aku iyain nih pesenan, bikinnya dengan segala mood yang ada deh cie :-)

Lebaran sudah berlalu, tinggal menyisakan kenangan dan timbunan lemak di perut kali ye :-). Lebaran kali ini aku dan suamiku bikin open house dadakan. Menu utamanya mie ayam bakso karena sudah mblenger sama menu-menu yang bersantan. Aku dibantu sama nisa dan mba ine membuat bakso dan mie ayam di tengah malam. Seru banget dah, pengalaman yang terlupakan masak bersama di tengah malam ampe menjelang fajar :-). Makasi banget ya mba ine sekelurga dan juga nisa :-). Insya Allah balasannya langsung dipaketin sama Allah kerumah masing-masing ya hehe.

Berhubung foto-foto lengkapnya udah diupload sama suamiku disini http://ifahmi.multiply.com/photos/album/16/Open_house_Bezettingslaan
dan disini : http://ifahmi.multiply.com/photos/album/15/The_Making_of_Bakso
Jadi aku upload makanannya aja deh, biar kalo lagi laper dan males masak tinggal menatap foto-foto ini, berharap jd kenyang tanpa masak hihi.

Wednesday, October 3, 2007

Paru Goreng ala Mimih




Aku suka banget paru goreng, walaupun tau sih kolesterol tinggi bo! Dan untungnya bertaun-taun tinggal disini ga pernah nemu paru di toko daging, bener-bener hidup sehat deh disini mah. Tapi kadang saking kangennya aku suka nitip ke ibuku minta bawain paru goreng kalo ada temen yang pulang.

Hingga suatu hari, nisa membawa berita, ada yang jual paru di toko Turki Al Fysal. Alamaak berabe..berabe! Kedemenan gw ada disini! Bisa-bisa acara hidup sehatku berantakan dah. Bener aja langsung lah aku berburu paru, sampe bela-belain pesen dan bolak balik ditungguin. Ternyata ga sia-sia, pas menjelang ramadhan kemaren, suamiku langsung dikasih 11 kg paru! Mau ga diambil smua ga enak sama penjualnya karena dah pesen dari kapan hari, berikut harganya pun super duper murah saudara-saudara, 0,75 cent euro saja per kilo alias sepuluh ribu rupiah kalo di convert ya.

Gilaaak! Liat paru-paru sapi sebanyak itu berdarah-darah di rumah udah mblenger duluan aku. Langsung lah kubagi-bagi, buat nisa 3 kg, buat acara bubar 3 kg, buat lebaran 3 kg dan buat kugoreng 2 kg. Untung aku punya freezer segede kulkas dari mba Indah, berguna banget itu freezer.

Dan si 3 kg paru itu aku bagi-bagi lagi biar gampang kalo mau goreng. Lalu aku praktekkan lah resep paru goreng ala ibuku. Dan ternyata sukses lagi, horee! Aku tuh ga suka sama paru yang gembos alias ga kering. Suami dan anak-anakku juga ga demen sama paru yang basah, ga tega makannya katanya. Untungnya resep dari ibuku ini bisa bikin si paru jadi kering. Rahasianya ada di: minyak goreng! Yup! Setelah di godok pake asem jawa dan garem, si paru musti direndemin minyak goreng. Hasilnya..hmm bener-bener kriuk kriuk lho. Tentu aja motongnya juga ga boleh ketebelan ya. Pokoknya gurih dan kriuk banget deh. Ini dia resepnya. Aku bikin sekalian banyak buat nyetok di freezer. Dimasuk-masukin plastik sesuai kebutuhan saat menggoreng.

Resep:

Bahan:
- Paru sapi 3 kg
- Asem jawa 2 jempol
-Garam secukupnya.

Cara membuat:
- Godok paru sapi tersebut dalam panci sampai terendam air, beri asam jawa dan garam, hingga paru berwarna kecoklatan.
- Potong tipis-tipis, ukuran sesuai selera

Lalu paru tersebut dicampur dengan bumbu berikut:
- 1,5 sdm ketumbar
- 12 siung bawang putih yang sudah dihaluskan
- garam secukupnya

Setelah itu beri minyak goreng, ga usah terlalu banyak, kira-kira aja asal semuanya udah kena minyak. Rendam selama 1-2 jam, makin lama makin baik.

Goreng paru dalam minyak panas hingga kering. Kalo kurang kering, angkat dulu, lalu goreng lagi, biasanya jadi kering bener.

Sajikan, dijamin sepiring langsung tandas! Tapi inget-inget kolesterol yaa :-) Berhubung dah kebiasaan jarang makan yang berkolesterol2 tinggi gini, jadinya kalo habis makan paru banyak, sekarang aku suka langsung feel guilty, trus setelah itu berusaha banyak-banyak makan jus sayur atau segala sayur dilahap deh kaya embe hehe.

Sambel Iwak Panggang Mackarel




Dulu, ibuku suka bikin sambel iwak panggang, yang iwak panggangnya bawa dari Blora gitu. Uenaak banget. Aku yang ga suka sambel ulek aja jadi suka deh kalo udah makan ikan ini. Pas disini nemu ikan mackarel panggang, baunya mirip-mirip gitu. Ya wes aku telponlah ibuku dan minta resepnya. Terus aku coba masak di rumah. Walaupun ibuku bilang nguleknya kudu pake ulekan, aku pake blender dong, ulekan mah ga kepake deh buat pemalas kaya aku hehe. Tapi alhamdulillah sukses, rasanya dah mirip sama buatan ibuku. Lekker dah!

Bahan:
1 buah ikan mackarel panggang yang agak besar
Bawang merah kira-kira 3 biji
Bawang putih 2 biji
Kencur seukuran ibu jari
Cabe merah 4 buah
Kemiri 2 biji
Terasi seukuran ibu jari juga
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Cara membuat:
1. Semua bumbu digoreng (kecuali ikan)
2. Setelah digoreng bumbu diulek, lalu si ikan campur deh diulekan. Tapi kalo aku sih bumbu diblender.
3. Lalu di atas wajan si bumbu dicampur sama ikan. Berhubung kulit ikan mackarelnya susah dipotong-potong, kudu pake gunting motongnya.
4. Aduk-aduk pake api kecil biar dimakan pas anget-anget.
5. Sambil diaduk jangan lupa dikeceri jeruk nipis alias dicipratin jeruk nipis.

Jadi deh, enaaak!

Teri Kentang Balado




Aku makan teri kentang balado ini pas ada acara penutupan panitia workshop di rumah mba Herry di Denhaag. Resep ini aslinya dari Kak Nina (thanks ya kak :-)). Waktu makan ini berasa enak banget karena terinya dari pekan baru, (karena kak nina baru pulang dari pekan baru). Suamiku suka banged. Langsung lah aku minta resepnya ke kak nina. Dan ternyata buatan pertamaku sukses euy! Walaupun terinya beli di toko Melati yang asinnya super duper menurutku, tapi enak juga deh. Suamiku ketagihan demen banget dia.

Resepnya:

Bahan:
Kentang merah (yang ada tulisannya kruimmig) 4 buah
Teri 1 ons
Bawang merah 3 buah
Cabe merah 7-10 buah (tergantung selera, kalo 7 kurang pedes)
Cuka 1sdt
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Cara Membuat :
1. Sambil memotong kentang, potongannya direndam dalam air garam
2. Cuci hingga betul-betul bersih dan nggak nempel-nempel (biar nanti kalo digoreng ga menggumpal)
3. Goreng hingga kering, harus sering diaduk di awal biar ga nempel-nempel, angkat pisahkan.
4. Goreng teri hingga kering, angkat pisahkan.
5. Minyak bekas menggoreng teri pakai untuk menumis bumbu yang telah dihaluskan (bawang merah, cabe merah)
6. Jangan lupa masukkan cuka, gula dan garam.
7. Aduk terus agak lama hingga bumbu kering dan berbusa
8. Setelah itu masukkan kentang dan teri yang sudah digoreng
9. Aduk rata, angin-angin, simpan dalam toples

Misalnya Ada Mama Baru

Nenek bunda yang dari ayah bunda beberapa hari lalu meninggal. Trus bunda cerita ke Lala dan malik. "Bundanya Yangkung meninggal mbak lala. Waktu itu kan yang meninggal step moeder nya (ibu tirinya), yang ini mama echt nya (mama betulannya). Yangkung punya dua mama.Tau nggak mama tiri itu apa?" Mereka menggeleng.

Lalu Bunda pun menjelaskan, ngambil sample ayah, maksudnya biar mereka juga ga mau kalo punya mama tiri gitu loh, (ada udang di balik batu nih bunda sebenernya hehe). Trus bunda bilang gini,"Ini voorbeeld (contoh) ya. Misalnya ayah punya istri baru. Aik sama mbak lala jadi punya mama lain. Mau nggak?"
Lala: "Nee..!"
Aik : "Mau.." (haduuh bunda sedih bener dengernya hehe tapi bunda maklum aik emang blom ngerti)
"Tapi Ik kalo aik punya mama baru, nanti aik ga kebagian ayah lho. Nanti mama baru itu punya anak lagi dari ayah. Aik jadi punya adek tiri."
Aik: "Scatige...(lucu) itu asik Bun, ada adek kecil." (Haduuh! Bunda haduh lagi deh)
"Tapi Ik, nanti Aik sama mbak lala berkurang waktunya sama ayah. Misalnya nih ayah dari hari minggu sampe Rabu di rumah kita, naa nanti hari kamis sampe hari sabtu, ayah harus di rumah mama baru itu."
Lala:"Jangan sampe hari Rabu Bun, sampe hari Kamis aja, hari kamis kan mbak lala les piano.Nanti yang nganter mbak Lala siapa?"
Bunda: Hadududu! Gedubraks... Kerompyang deh! dasar anak-anak! hehehe

Sunday, September 30, 2007

Memahat Jejak Manis Ramadhan

"Sahur..Sahuur! Tok..Tok..Tok..Sahur..Sahur...!" Suara-suara itu kerap membangunkan lelapku dulu. Walaupun kemudian aku tidur lagi dan baru bangun setelah ibuku menggoyang-goyang badanku, namun suara panggilan sahur, yang hampir setiap tahun kudengar itu, seperti paku yang menancap kuat dalam memoriku.

Begitu pula dengan 'ngabuburit'. Setiap anak yang dibesarkan di Jawa Barat, pasti kenal dengan istilah ini. Ngabuburit selalu asik. Main galah, main kasti, main kartu, main layang-layang, main masak-masakan, semua permainan kami lakukan untuk melupakan sejenak haus dan lapar. Tiba-tiba saja senja sudah menjelang. Tiba-tiba saja adzan maghrib berkumandang. Es cendol, es teler, kolak, cincau, setiap hari berganti di meja makan, menjadi penganan pembuka puasaku.

Belum lagi suasana sholat tarawih bersama. Biarpun di shaf paling belakang suara ribut selalu terdengar, walaupun saat sholat terdengar anak-anak berlarian, tapi ceramah ustadz harus tetap kudengar, supaya bisa mendapat tandatangan. Ah,  kenangan-kenangan ramadan itu selalu membuat rindu, dan selalu membuat bulir bening mengambang di mataku.

Kini, ribuan kilometer jarakku dari suasana ramadan semacam itu. Tak ada panggilan sahur. Tak ada bedug berkumandang. Yang ada hanya panggilan adzan 'palsu' dari laptop milik suamiku. Mesjid Selwerd, yang penampakannya seperti rumah, cukup jauh dari rumah kami. Disana pun adzan tak boleh terdengar berkumandang keluar. Kalau kami jalan ke pasar, bau wangi patat (kentang goreng) dan kibbeling (nama sejenis ikan) goreng, serta pemandangan orang makan memanja mata kami. Di tempat seperti inilah kini, aku harus mengajarkan anak-anakku berpuasa. Jangan heran kalau kami akan dianggap melakukan child abusing bila anak kami berpuasa di sekolah, bahkan orang dewasa yang berpuasa saja kerap mendapatkan pandangan miring. Walaupun tentu tidak semua orang berpandangan seperti itu. Tapi tetap saja, mengajarkan anak-anak berpuasa disini menjadi hal yang sulit karena lingkungan sangat tidak mendukung. Belum lagi, anak-anak muslim Maroko dan Turki yang banyak tinggal disini pun kebanyakan tidak berpuasa hingga usia baligh.

Garing seperti di padang pasir. Begitulah suasana puasa di negeri ini. Namun aku tak ingin membiarkan anak-anakku selalu seperti berada di padang pasir bila ramadan datang. Aku ingin memori mereka memahat jejak manis tentang ramadan, tentang Tuhan. Dalam ramadhan tahun ini aku mencobanya. Tahun-tahun sebelumnya, aku hanya mengenalkan saja tentang puasa pada mereka. Sejak tinggal disini dan belajar sedikit tentang usia tumbuh kembang anak dari bu Adi dan bu Julia (guru-guruku dalam soal parenting), aku mencoba untuk tidak kesusu. "Setiap anak punya usia tumbuh kembang sendiri-sendiri yang kita tidak bisa paksakan lajunya," begitu kira-kira ilmunya. Yang penting kita sebagai orangtua tetap memasang radar dan siap bertindak saat tanda-tanda kematangan telah terlihat.

Jadi aku membiarkan saja saat Lala belum ingin puasa di usianya yang ke-6. Dan aku hanya mengangguk saat Malik di usianya yang ke 5, selalu bilang,"Bunda, Aik sholatnya satu kali sehari aja." Itu pun masih pakai diskon lho :-). Bila aku sedang membaca al fatihah di rakaat pertama sholatku, Malik yang ikut sholat di sebelahku pasti mendongak dan berbisik,"Bunda...Aik sholatnya dua rakaat." Dan setelah dua rakaat, ia pasti segera berlari, kembali berkutat dengan mainannya. Walaupun begitu, Malik selalu berjanji bahwa ia akan sholat dua kali sehari kalau usianya 6 tahun nanti.

Mengajarkan anak beribadah dengan menyenangkan, itu yang ingin kulakukan. Sulit sungguh, karena dulu pun aku tak pernah diajarkan cara beribadah dengan menyenangkan. Dalam urusan sholat, demi mengajak sholat dengan cara yang menyenangkan, selain dengan bercerita tentang pentingnya sholat, suamiku pernah pegal-pegal pundaknya karena anak-anakku bergantian naik ke pundaknya saat sholat. Mereka membuat kesepakatan, rakaat pertama, Malik yang naik ke pundak ayah, rakaat kedua, Lala yang naik ke pundak ayah. Lalu rakaat selanjutnya mereka harus sholat dengan tertib. Walaupun kini acara naik pundak saat sholat sudah tak lagi dilakukan, tapi setidaknya, Malik dan lala sudah setia dengan kata-katanya. Malik selalu sholat satu kali sehari di usia yang kelima (walaupun masih pake diskon :-)), dan Lala selalu sholat dua kali sehari di usia yang ketujuh. Tentu itu pun kami harus tetap mengingatkan. Apa yang kami lakukan memang jauh ketinggalan dibandingkan dengan anak-anak lain seusia mereka di Indonesia. Namun dengan hasil seperti itu pun aku sungguh bersyukur. Kami hanya harus konsisten kembali mengingatkan untuk menambah jumlah sholat mereka saat umurnya bertambah nanti. Semoga saja sabar dan konsisten itu selalu menyertai kami.

Soal mengajarkan puasa lain lagi. Beberapa hari sebelum ramadhan, anak-anakku dan suamiku membuat poster tentang ramadhan. Kami juga menghias rumah dengan gantungan warna-warni. Walaupun sederhana tapi cukuplah untuk membuat suasana rumah berbeda. Lala membuat poster dengan gambar kentang dan gelas minum di coret, bertuliskan 'verboden te eten' (dilarang makan). Dia juga menggambar sebuah hati besar dengan mahkota yang menunjukkan bahwa puasa itu asik. Sedangkan Malik yang baru belajar menulis, menulis kata-kata 'Verboden te Eten' besar-besar di atas kertasnya.

Lala dan Malik mempunyai karakter yang berbeda. Malik bisa menunjukkan determinasi yang kuat, dengan tegas memilih apa yang dia mau, percaya diri dan berani berbeda. Tapi Lala tidak (apalagi di sekolah, dalam lingkungan belanda). Perbuatan Lala kadang cenderung ingin menyenangkan orangtuanya, Lala kerap lamaa sekali membuat keputusan saat harus memilih, gampang berubah kalau aku tidak setuju dan Lala belum berani berbeda. Karena itu untuk tidak membebaninya, aku membuat kesepakatan dengan lala  tentang waktu berpuasa yang ia inginkan. Akhirnya kami sepakat, Lala mulai 'sahur' saat makan siang di sekolah (jam 12 siang) dan berpuasa hingga maghrib. Sedangkan Malik mulai sahur setelah pulang sekolah jam 3 sore hingga maghrib.

Hari pertama puasa Lala gagal, karena lala diajak main ke rumah temannya. Disana lala diberi permen dan makanan."Kenapa mbak lala nggak bilang kalo lagi puasa?" Jawaban lala sudah bisa kutebak,"Ik durf niet te zeggen (aku ga berani bilang)," katanya. Bahkan padaku saja dia kerap takut-takut kalau mau bilang sesuatu. Lala pernah kelaperan berat dan ingin membatalkan puasanya. Tapi dia hanya rewel saja. "Bunda tau, mbak lala mau batal kan. Nggak papa mbak, batal aja, mbak lala kan lagi belajar nggak papa sekali-kali batal. " Lagi-lagi dia bilang,"Ik durf niet te zeggen". "Bunda bukan monster mbaak, Bunda ini bundanya lala yang sayang sekali sama mbak lala."...setelah aku bilang begitu baru kemudian lala betul-betul bilang bahwa ia ingin batal.

Puasanya Malik, walaupun hanya dari jam 3 sore, tapi sudah membuat Malik kadang kelabakan. "Mother, I'm hungry," katanya suatu sore. (malik memang lagi demen ngomong pake bahasa Inggris :-)). "Eh udah jam 6 sore Ik, sebentar lagi udah buka lho, sayang kalo aik batal. Aik main aja biar lupa." Malik main-main sebentar, tapi kemudian balik lagi."Ik heb honger Bun (Aku lapar Bun)!" Aku coba ingatkan Malik tentang cerita Abu Bakar dan seorang ibu yang memasak batu."Aik inget nggak cerita itu. Anak itu kelaparan sama mamanya dibilang sebentar lagi sebentar lagi terus, padahal mamanya masak batu. Anaknya kelaparaan terus ga bisa makan karena mamanya ga punya makan. Aik cuma harus nunggu sebentar lho. Habis itu aik bisa makan semua." Setelah itu aik kembali main, tapi terus balik lagi dengan kalimata yang sama,"Mother, I'm hungry.." hehehe. Tapi walaupun begitu, Malik betul-betul bertahan tetap puasa hingga adzan maghrib tiba. Iming-iming varasing dan hadiah di akhir ramadhan tampaknya menarik sekali buat Malik sehingga Malik bersemangat belajar puasa.

Satu hal yang selalu ditunggu anak-anak dalam bulan ramadhan kali ini memang varasing (kejutan) setelah berbuka dan sholat maghrib. Awalnya kami membuat ramadan kalender, kotak ramadhan yang dilubangi 30 buah sejumlah hari ramadhan. Ide ini aku dapat dari mba Eva Nukman disini : http://vayenukman.multiply.com/photos/album/18/Der_Ramadhankalender

Anak-anakku sudah membuatnya dengan semangat. Tapi berhubung sibuk, aku baru mengisi tiap lubangnya menjelang berbuka. Awalnya aku mengisi kertas varasing itu dengan sebuah peta yang menunjukkan dimana kejutan itu berada. Mereka memang senang saat menemukan hadiah sebuah cincin senter seharga 25 sent euro, Tapi kemudian lala mengeluh,"te makelijk (terlalu gampang) Bun." Lala dan Malik ingin kami membuat peta yang sulit atau sandi rahasia untuk menemukan varasingnya. Alhasil, setelah sholat dan berbuka, aku atau suamiku selalu sibuk membuat kode-kode rahasia atau peta untuk menunjukkan dimana si 'harta karun' berada. Kadang suamiku membuat tulisan terbalik, kadang dalam bahasa Inggris, kadang dalam soal matematika, dan apa saja sekeluarnya ide di kepala. Tantangan dan hadiah-hadiah seharga tak lebih dari 50 sent euro itu selalu membuat mereka senang.

Beberapa hari lalu, aku kelelahan karena suamiku sedang ke Bulgaria. Aku harus mengurus semuanya sendiri. Lalu aku tak ingin memberi mereka kejutan setelah berbuka,"Bunda capek, kita bobok aja yuk." Aku sekalian berharap bisa mengajarkan mereka berpuasa bukan hanya karena varasing. Alhasil Malik ngomel-ngomel, Lala awalnya juga ngomel. Tapi setelah kujelaskan bahwa kita berpuasa bukan karena varasing lala langsung paham."Mbak lala nggak papa bun nggak dapat varasing,mbak lala tetep mau puasa," katanya. Sedangkan malik masih menuntut agar varasingnya dibuka esok hari. Aku sungguh maklum, begitulah, setiap anak memang memiliki usia tumbuh kembang yang tidak bisa kita paksa lajunya.

Varasing dan hadiah memang kami berikan sebagai sebuah usaha agar ramadhan terpahat manis dalam hati mereka. Bukankah usia mereka memang masih senang dengan tebaran hadiah? Namun kuharap seiring berjalannya waktu dan pengertian-pengertian yang kami berikan, nantinya mereka akan mengerti bahwa puasa mereka mestinya bukan karena hadiah. Kita puasa supaya kita bisa merasakan penderitaan orang lain yang nggak bisa makan . Kita puasa supaya noda-noda di hati kita terhapus satu persatu. "Karena ketika puasa, Mbak lala, setan-setan pada pergi dari hati kita dan cahaya Allah semakin bersinar di hati kita."

Ya Allah..semoga kelak pahatan jejak ramadhan yang mereka lalui ini, sungguh akan melekat manis di hati mereka dan bisa membuat mereka mengenalMu dan mencintaMu. Amin.





Sunday, September 16, 2007

Triple Choco Caramel berhias Transfer sheet




Dah lama banget ga bikin kue, diriku mengalami baking blues berkepanjangan (baca: pamalesan :-)), sampe yang mesen pun kutolak-tolak, dasar daku benar-benar pemalas tea. Naa kebeneran tetanggaku sesama orang Indonesia, mba Indah tercinta, yang udah kaya sodara aja ma aku dan bertaon-taon menemani hari-hariku di Groningen dah mau pulang ke Indo. Hari sabtu kemaren, pas acara perpisahan, aku buatlah kue ini untuk mba indah sekeluarga (walopun yang makan sih mesti rame-rame).

Tadinya pengen bikin devil chocolate cake lagi, tapi berhubung penasaran sama si tripel choco caramel akhirnya kubikinlah kue ini. Berikut aku punya transfer sheet yang dulu nitip tolong beliin ke Susi, temenku di Bandung, dan belum pernah dipake. Jadilah akhirnya si kue aku hias pake transfer sheet motif batik ini, mayan cakep kan, walopun ga rapi krn buru-buru bikinnya (ngeles mode on :-)). Tx ya Susi, jd kepengen bikin lagi soalnya ternyata pake transfer sheet itu gampang banget. Tinggal olas-oles coklat tim diatas transfer sheetnya, dimasukin bentar ke freezer, setelah beku tinggal dikletekin, jadi deh.

Kalo soal kuenya, buat aku yang demen coklat siy ya enak, berasa nyoklat banget. Cuma kalo yang go doyan coklat mungkin jadi kerasa aga pait kali ya. Tapi klo aku sih suka.

Ini dia resepnya :

Triple Choco Caramel Cake
recipe by : uceu

Bahan- Bahan :
10 btr Telur
150 gr Gula
1 sdm Emulsifier
140 gr Tepung terigu
60 gr Cocoa Powder
75 gr DCC
100 gr Margarine cair

cara membuat :
1. panaskan margarine sampai mencair, masukan DCC, aduk rata, dinginkan
dan sisihkan.
2. kocok telur dan gula hingga putih mengembang.
3. Tambahkan emulsifier.
4. Masukkan tepung terigu kedalam adonan.
5. Tambahkan kedalam adonan campuran margarine dan DCC, aduk rata.
6. Masukkan adonan kedalam loyang yang telah dialasi kertas roti.
7. Oven dengan suhu + 170oC, hingga matang.
8. Keluarkan dari loyang, dinginkan.


Chocolate Ganache

500 ml Fresh Cream (aku pake 400 ml slagroom dan 200 gr dark chocolate)
500 gr Dark Chocolate
75 gr Butter
cara membuat :
1. Tim slag room.
2. Masukan dark chocolate (iris kasar), butter aduk rata.
3. Dinginkan dan siap untuk dipergunakan.


Caramel syrup

100 gr Gula
50 ml air 1
100 ml air 2
cara membuat :
1. Panaskan gula dengan air 1 diatas api (masak sampai menjadi caramel)
2. tambahkan air 2 kedalam campuran caramel tersebut, masak dan aduk
sampai caramel mencair dan tercampur rata.
matikan api, dinginkan

cara penyajian :
1. siapkan cake, belah menjadi 2 bagian.
2. siram ke dua bagian cake tersebut dengan mempergunakan simple syrup.
3. siram dengan menggunakan caramel syrup.
4. olesi bagian tengah cake dengan menggunakan ganache dengan ketebalan kurang lebih 1 cm.
5. tutup dengan setengah bagian lagi.
6. hias bagian atas cake dengan mempergunakan ganache, buah dan chocolate modeling.

Monday, August 13, 2007

Barcelona: Sagrada Familia, Barceloneta dan Port Olympic, 5 Agustus 2007




Setelah dari parc Guell, kami mampir liat sagrada familia. Bangunan gereja ini detilnya memang luar biasa kompleks. Ga heran kalo dibuat sejak 1926- sekarang blum jadi-jadi. Arsiteknya aja dah ganti-ganti yang ngelanjutin Gaudi. Tapi sebetulnya karya ini adalah master piece nya Gaudi.

Lalu malam terakhir di Barcelona kami habiskan dengan menyusuri pantai Barceloneta hingga port Olympic. Ada boulevard palm yang cantik di dekat port olympic. Di port olympic juga ada hiasan ikan paus besar dan cafe-cafe mahal bertebaran. Stroll a long on the beach, on the last day in Barcelona...hmm...kenangan yang tak terlupakan deh. Apalagi kami waktu itu jalan sampe lewat tengah malam. Bete, cape, heppi ngumpul jadi satu. Perjalanan ini, lelah, cape dan suka ini, ternyata semuanya bermuara pada kesimpulan yang sama, dimanapun kita berada, di tempat seindah apapun kita berada, yang namanya kebahagiaan nyatanya memang ga jauh-jauh..di dalam hati lah tempatnya ia :-).

Good bye Barcelona...good bye Spain...till we meet again someday...(hopefully.. andalucia especially :-))

Barcelona: Parc Guell, Minggu, 5 Agustus 2007




Di taman ini bertebaran karya-karya unik Antonio Gaudi. Selain master piece nya 'Sagrada Familia', karya gaudi juga banyak dijumpai di Barcelona. Ada juga casa batlo dan casa la padreda (rumah kaya tengkorak) di pessaig de Gracia yang cuma sempat kami lewati. Berhubung di parc Guell ada beberapa patung binatang, yang mungkin children friendly juga, jadi lah kami mampir ke taman ini. Taman ini luas banget, minimal kudu setengah harian kalo mau ngubek-ngubek semuanya. Apalagi disini ada museum Gaudi juga yang kalo mau dikunjungi pun bakal makan waktu lagi. Tadinya kami ga niat masuk ke museum yang dulunya rumah Gaudi ini. Tapi Lala dan malik keukeuh pengen masuk, ya wis akhirnya masuk dah.

Parc Guell yang dibuat tahun 1900-1914 ini juga masuk dalam UNESCO world heritage site. Setelah melihat detil karya Gaudi baru deh paham kenapa karyanya begitu digandrungi orang. Ternyata Gaudi memang kreatif dan gayanya orisinil banget. Keramik patah-patah yang lalu disusun jadi mozaik yang indah, ini khas Gaudi banget kayanya. Trus bentuk meja, kursi, lemari yang dia buat untuk keluarga Batlo dan keluarga-keluarga kaya di masa itu juga memang unik banget. Sedangkan karya yang paling unik di Parc Guell adalah square luas yang pinggirnya berhias 'the serpentine bench', tempat untuk duduk-duduk panjang banget berhias keramik kelak-kelok. Ga umum orang memang si Gaudi ini, pantes aja :-)

Barcelona: tour the pasar, La Boqueria Mercat, Sabtu, 4 Agustus 2007




Tiap pergi ke suatu tempat, aku suka banget mampir ke pasarnya. Biasanya aku selalu selipin pergi ke pasar ini dalam itinerary yang kubuat. Perkara bisa tercapai apa engga ya urusan belakangan deh. Tujuan ke pasar ini samsek bukan belanja lho, ngapain pulak berat-beratin bawaan hehe. Sebetulnya sebagian besar isi pasar mirip sih sama di groningen, tapi pasti ada bedanya. Dan aku seneng cari yang beda-beda itu. Aku seneng liat buah, sayur, ikan atau makanan unik yang khas di tempat itu. Aku juga suka merhatiin cara mereka mengemas barang dagangannya, lucu-lucu dan kreatif banget biasanya. Bisa ditiru kale sama yang bakat dagang mah :-).

Kebetulan pasar La Boqueria di Barcelona ini terletak di tengah-tengah Las Ramblas. Kalau jalan dari arah column teruus ke catalunya, berarti sebelah kiri setelah metro Liceu. Aku dah nggak ngarep bisa ke pasar ini karena kami mulai jalan di Las Ramblas udah lewat jam 7 malem, sedangkan pasar ini bukanya sampe jam 8 malem, jadi mepet banget. Tapi alhamdulillah rejeki deh, biar kata sampe sana udah detik-detik menjelang tutup, aku masih kebagian liat pasar bagian depannya. Bagian tengah dan belakang udah pada tutup, pasar ikannya juga udah tutup. Suka banget liat buah sayur dan makanan dikemas menarik kaya begini, lucuu. Ada tukang telor yang tokonya dihias lucu juga. Ada paha daging babi digantung-gantung, ada buah nanas yang motongnya unik juga, ada berbagai manisan buah, ada home made cookies yang sekilo harganya 62 euro! Gile mahal bener, padahal dari penampakannya sih kayanya begitu-begitu doang. Dan ada dragon fruit yang rasanya belum pernah kuliat di pasar groningen. Ternyata pas dicicipin enak juga...

Barcelona: Las Ramblas, Magic fountain of Montjuic, Sabtu, 4 agustus 2007




Betaah bener jalan di Las Ramblas! Area ini emang asik banget, pedestrian street yang membentang mulai dari ujung Las Ramblas di 'column' (yang ada monumen colombus sampe Placa Catalunya, pusatnya Barcelona. Sepulang dari aquarium, kami bener-bener jalan 1,2 km menikmati pedestrian street ini. Sebenernya sih gara-gara males naik turun tangga kalo musti naik metro. Dan ternyata jalan di area ini bener-bener ga kerasa capek, tau-tau udah sampe di Placa catalunya.

Sayangnya anak-anak kecapekan dari aquarium dan tidur sepanjang jalan, padahal banyak bener still stand kesenengan mereka. Malah misi aik juga ada! Di buku jurnal vakansinya, Aik pede banget bilang mau cari still stand badut di Las Ramblas. Aku malah ga yakin ada, eeh ternyata beneran ada! Kalo Aik bangun, pasti deh aik akan bilang,"Mij misi has gevonden!"

Setelah sempet ke carefour dan corte el ingels (mall besar di Spain) cari perbekalan, lalu kami naik metro ke arah Plaza de Espana. Di plaza ini ada the magic fountain of montjuic. Berhubung ga setiap saat ada musik mengiringi air terjun warna-warninya, jadi kami nungguin jam 22.30. Katanya jam segitu baru ada iringan musiknya.

Sampe di montjuic jam 22.00 wuih Barcelona emang bener-bener kota turis, dimana-mana di tempat atraksi pasti turis tumplek blek. Herannya, di malam hari metro malah penuh sesak, umpel-umpelan kalo kata orang Jawa. Daerah tempat air mancur berada ini cantik banget, malah ada lift di area terbuka untuk bisa nyebrang jalan. Cantik dan romantis banget memang barcelona ini. Jam 22.30 dentuman musik mulai mengiringi air mancur warna-warni yang seperti menari mengikuti irama. Lala terpaku nonton dari awal sampe akhir di depan air mancur itu. Bagus memang pertunjukan air mancur dengan musik ini, cuma lebih spektakuler yang di Singapura, jauh deh. Kalo yang di Singapur kan bener-bener kaya dancing dan berasa bergambar juga karena pake laser.

Barcelona: L'Aquarium, Sabtu, 4 Agustus 2007




Ini dia yang ditunggu anak-anak, pergi ke aquarium! Katanya aquarium ini terbesar nomer dua se-Eropa. Tapi pas sampe sana, wah koq biasa aja ya, kayanya gedean seaworld di Jakarta deh. Ga yakin juga sih sebab lom pernah ke seaworld jakarta, ihiks kesian ya gw. Kebeneran banget kami tinggal dekat Aquarium, dan port vell, jadi tinggal jalan.

Keunikannya aquarium ini apa ya, hmm..bingung juga. Yang jelas ada tiger shark dan ada incredible creature. Creature ini kayanya makhluk langka di laut deh, seperti Nautilus, big belly seashore, crab jepang dan satu lagi lupa euy. Yang lucunya ada ikan yang pas kecilnya laki-laki tapi kalo udah besar jadi perempuan, daku lupa juga namanya. Yang jelas anak-anak tertarik banget sama ikan ini. Trus aku juga jadi tau gimana bedain hiu jantan dan betina. Ternyata gampang banget, penisnya si hiu keliatan jelas.

Tempat yang paling digandrungi anak-anak adalah explora tentu aja. Karena interaktif jadi anak-anak suka banget. Bisa masuk-masuk terowongan dan liat ikan pari, bisa liat gimana proses berudu jadi kodok. Bisa pencet-pencet tombol dan kedengeran suara kodok dan nyamuk, model-model gitu deh. Intinya di Aquarium ini ada 3 area utama yang bisa dijelajahi, yaitu oceanorium, planeta aqua dan explora. Kami dateng jam satu siang dan baru cabut menjelang jam 7 malem, anak-anak ga mau pulang! Hueboh lari kesana kemari, padahal ya gitu deh lebih gede seaworld kayanya.

Barcelona: parc de la ciutadella-Barri Gothic, Jumat, 3 Agustus 2007




Karena perjalanan dari Madrid-Barcelona naik bus butuh sekira 7-8 jam, jadilah kami sampe di Barcelona tepar. Kami naik bus malem memang, tapi tetep aja tidur ngga bisa pules. Alhasil sampe di apartemen Barcelona kami tidur dulu. Akhirnya baru jalan jam dua siang. Kami tinggal di daerah Barceloneta, dekat pantai dan dekat Aquarium. Sebetulnya kalo mau jalan ke Las ramblas bisa tapi untuk menghemat tenaga mending naik metro dah. Dan naik metro itu ampuun deh bener-bener olahraga, kudu naek turun tangga yang tingginya bikin klenger. Lift cuma ada di beberapa stasiun metro. Berikut kami musti bawa-bawa baby buggy, wah bener-bener gempor deh. Jadi kalo bawa anak gini, kalo ada bis mending naek bis dah.

Rute pertama di Barcelona, kami jalan ke Parc de la ciutadella. Sengaja kesini cari tempat yang children friendly gituh, sebab beberapa hari dibawa ke bangunan melulu kesian juga anak-anak. Di parc ini yang terkenal ada air terjun 'cascada', ada patung big wolly mammoth yang besarnya katanya sesuai aslinya. Lalu ada juga museum zoologi yang penampakan luarnya cukup keren untuk jadi background foto.

Anak-anak seneng banget di park ini, sempet naek boat juga plus disuruh mewarnai sama sebuah perusahaan TV yang lagi promo, lumayan dapat hadiah mainan. Jadilah kami di parc hampir 4 jam. Setelah itu kami jalan ke daerah Barri gothic ngelongok museum picasso (mampir ke toko souvenirnya doang tapi hehe), lalu ke plaza Reial yang katanya terkenal cantik. Di plaza itu ada lampu buatan Gaudi. Setelah malam menjelang, kami jalan ke daerah catedral dan Las Ramblas. Las Ramblas, pedestrian street yang berjarak 1,2 km ini memang romantis banget! Jalan lapang dengan kiri kanan boulevard yang menaunginya menjadi daya tarik tersendiri. Ga heran kalo semua turis tumplek blek disitu. Anak-anak tentu aja senang, karena banyak still stand!

Sunday, August 12, 2007

Madrid, Keliling kota, Kamis, 2 Agustus 2007




Setelah dari Bernabeu, di hari kedua di Madrid kami ke AZCA, di daerah La Castellana Avenue. AZCA adalah Madrid's modern business center. Dari situ terus ke Plaza de les Cibeles, liat salah satu kantor pos yang terbesar dan tercantik di dunia katanya. Di tengah-tengah plaza itu ada patung dewi Vigria lagi naek kereta kuda. Sama orang madrid dewi ini lah yang dipercaya membawa keberuntungan, sehingga real madrid menang melulu.

Kami juga ke Atocha train stasion. Stasiun ini unik, karena di dalamnya ada semacam botanical garden seluas 400 m2. Ada 7000 pepohonan didalamnya, bahkan ada pohon palm nya juga. Yang paling ditunggu anak-anak ya si kura-kura. Beneran ada kura-kura yang banyak berenang di kolamnya, anak-anak betah banget ngeliatin si kura-kura. Tadinya habis dari atocha mau ke Templo de Dubod, sayang dah lewat jam 8 malem jadi dah tutup, akhirnya kami cuma ke Royal palace aja. Eeh disana ada bule maen wayang kulit! Aje gile, di Madrid nemu wayang kulit hehe. Ternyata pemainnya, Nawiel, pernah sekolah di STSI Jogja. Waktu itu dia maenin 'Dewa Ruci' Tapi tentu aja ga bersuara cuma diiringi suara musik aja. Ajaibnya, musik yang dipake ala eropa gitu, dasar kreatif!

Madrid, Bernabeu Tour, Kamis, 2 Agustus 2007




Sebetulnya di rumahku ga ada yang demen-demen amat sama bola, cuma Aik aja kali yang aga-aga mulai demen gara-gara kepengaruh temen-temennya di sekolah. Tapi berhubung penasaran dan buat nambah wawasan juga, ikutlah kami ke Real Madrid Bernabeu Tour ini. Dalam tour ini kami bisa liat lapangan real madrid yang bisa nampung 90.000 penonton (yang terbesar di dunia yang di Barcelona sebetulnya). Trus kami juga bisa liat galeri kaya museum gitu yang berisi sejarah real madrid dan piala-pialanya. Piala-piala yang bertaburan di galerinya betul-betul menunjukkan tim Real madrid yang dinyatakan sebagai tim terbaik abad 20 oleh FIFA. Menang melulu jek, hebat deh emang tim ini. Trus dalam tour ini kami juga bisa ngerasain duduk jadi penonton di stadionnya, duduk di tempat VIP nya, di tempat pelatihnya, jalan di rumput dan deket gawangnya, liat tempat mandinya, tempat ganti bajunya, kumplit deh. Pasti yang gila bola demen nih ke tempat ini.

Trus lagi berhubung adekku ngefands sama si Raul, ya jadi penasaran juga sama si Raul, ternyata dia pernah dapet sepatu perak or perunggu gitu ya. So buat om Agung, nih sepatu Raulnya gw lempar dari sini ye :-). Oiya, sebenernya daku juga ngefands (walo ga amat-amat) ama bang Zidane, eh rupanya berhubung dia dah pensiun miniaturnya zidane lagi diobral lo..lumayaan jek.

Madrid, Las Ventas dan Plaza Mayor, Rabu, 1 Agustus 2007




Hari pertama di Madrid kami lewati dengan pergi ke Bull ring Las Ventas, bull ring terbesar di Spain klo ga salah. Arsitekturnya unik bergaya Nasrid palace-Alhambra. Tadinya mau masuk museumnya aja,eeh kebenaran ada tour terakhir ikut deh. Dalam tour itu dijelasin tentang lapangannya, darimana kuda dan matador keluar, dari mana si Bull keluar, dimana tribun tempat orang penting duduk, presiden bull fight dan royal family.

Lalu di gerbangnya ada tempat pemenang keluar diusung. Ada lukisan Manolet, matador terkenal yang hebat banget dimasanya, tapi malah mati muda (30 tahun) saat melawan si Bull. Ada juga patung dokter Alexander flemming. Rupanya patung itu dibuat sebagai ucapan terimakasih terhadap dokter Flemming karena telah menemukan penicililn. Klo ga, matador yang infeksi bakal ga sembuh dah, gitu alesannya.

Setelah liat tour aku tanya ke anak-anak:"Jadi mbak lala dan Aik, lebih setuju mana, tetep ada bull fighting ato engga? karena orang-orang di seluruh dunia kan berdebat soal ini, ada yang boleh ada yang melarang." Jawaban mereka ternyata kompak,"Ndak setujuuu! Zieleg (kasian Bun!"

Cordoba, Museo Andaluci dan Jewish Quarter, Selasa, 31 Juli 2007




Sebetulnya banyak bener tempat-tempat cantik di Cordoba, sayang deh waktu terbatas. Trus sayang juga Roman bridge yang menghubungkan La Mezquita dan Calahorre Tower lagi dibetulin, padahal klo engga pemandangannya keren banget. Di calahorre Tower ini ada museum Andalucia. Museum ini bener-bener beda deh, nuansa Islam nya kerasa bener. Selain itu juga pesan yang disampaikan dari situ kira-kira ingin menyampaikan betapa di abad ke-12 dulu, 3 agama, Kristen, Yahudi dan Islam bisa bersatu dan akur. Kita bisa dengerin nasehat bijak dari Maimonides (tokoh Yahudi), Averous, Ibn Al Arabi (tokoh Islam) dan Alfonso X (tokoh kristen). Mereka hidup di jaman yang sama tapi akur, gitu deh kira-kira. Malahan kita bisa dengerin suara adzan di museum ini. Bikin kasuat-suat ihiks.

Belakangan aku tau kenapa museum ini kental nuansa Islamnya, pas di Casa Andaluci (contoh rumah orang Andalucia di abad 12), aku ketemu sama Salma, nenek muslimah berkerudung, asal pakistan yang bersuamikan filsuf dari Prancis yang masuk Islam. Ternyata dia yang menggarap projek itu. So ga heran kan.

Selain ke museo andaluci, kami juga ke Jewish quarter, ada synagog dan casa andaluci disana. Sengaja ke synagog, biar anak-anak tau tentang perbedaan agama dan tempat peribadatannya. Selama ini mereka belum tau tentang yahudi soalnya.

Friday, August 10, 2007

Cordoba, La Mezquita, Senin, 30 Juli 2007




La Mezquita, termasuk mesjid ke-3 terbesar di dunia, dekorasinya betul-betul membuat decak kagum. Kita bisa belajar tentang kerukunan beragama juga dari cerita-cerita sejarahnya. Awalnya mesjid Cordoba ini adalah sebuah gereja, St VIncent, yang lalu dibuat mesjid oleh raja Abdurrahman I. Pilar-pilar untuk membangunnya pun bekas ngambil dari bangunan-bangunan gereja. Ide untuk membentuk arch dengan loreng merah-putih khas La mezquita muncul karena pilar itu kurang tinggi. Jadilah arsitek pada masa itu mikir gimana caranya biar bisa lebih tinggi, dibuatlah jadi lengkung-lengkung yang unik dengan bata merah-putih selang-seling. Jadinya artistik banget. Kami ketemu sama dua cowo muslim dari London, saking kagumnya mereka sampe bilang,"Amazing! Incredible!" Ck..ck..ck..gitu katanya.

Abdurrahman II di tahun 900-an kemudian memperbesar mesjid itu. Selanjutnya diperluas lagi oleh Al Hakam II. Oleh Al hakam II bahkan dibuat Mihrab yang elegan di tengah, penuh dengan mozaik biru-merah-kuning emas. Katanya bikinnya juga kerjasama sama Kristen. Setelah Al Hakam II, mesjid diperluas lagi oleh Al Mansyur sehingga bertambah luas. Tapi dekorasi atapnya minim dan mihrab malah jadi ga ditengah, lucu deh.

Karena sekarang jadi catedral, bangunan ini tampak unik banget, mesjid tapi ada catedral ditengah-tengahnya. Di masa kejayaan Islam Andalucia dulu, Islam, Kristen dan Yahudi bersatu saling menghargai, akur deh pokoknya, contoh yang baik. Tapi sayang habis itu orang Islam hampir tak bersisa disana.

Cordoba, Old town, Senin, 30 Juli 2007




Cordoba menawarkan nuansa tersendiri yang juga menawan. Awalnya sebelum memasuki old town-nya, Cordoba tampak tak terlalu cantik, hanya banyak jalan lebar penuh pepphonan. Tapi setelah masuk old town, dan menyusuri jalan-jalan sempitnya, pikiranku langsung berubah. Bangunan-bangunan dengan minaret yang kini dijadikan catedral dengan pohon palm dan pohon jeruk dimana-mana membuat kota ini tampak klasik dan juga unik.

Saat mulai jalan, pertama yang kami cari adalah daerah bernama Calle de las flores."Semua orang pergi kesitu dan berfoto disitu," kata seorang reviewer di virtoual turist. Tempat itu ternyata memang unik, apalagi kalau sedang ada festival di bulan Mei. Rumah-rumah berhiaskan bunga di jalan-jalan sempit dengan background minaret, itulah yang ditawarkan Calle de las Flores. Nggak jauh dari situ ada Arabic bath, dengan bayar 2 Euro per dewasa, kita bisa liat tempat mandi orang Andalucia dulu.

Kami juga sempat stroll a long ke Plaza de las Tendilas. Anak-anak suka sekali main air mancur disana, bahkan mandi dan pulang berbasah-basah. Ada juga plaza coraderra, sebuah square yang bentuknya antik. Dekorasinya meniru La Mezquita. Lalu kami juga ketemu sama bangunan Romawi yang tinggal reruntuhan di dekat plaza Coraderra. Sayang waktu kami terbatas, masih banyak sekali tempat cantik di Cordoba yang belum sempat kami lihat. Moga-moga someday bisa balik lagi di bulan Mei saat sedang ada festival, dengan jembatan Roman Bridge yang sudah jadi (karena pas kemaren kesana lagi dibenerin ihiks). Pasti kumplit deh cantiknya. I love Andalucia deh pokoknya!

Thursday, August 9, 2007

Granada, Alhambra, Minggu, 29 Juli 2007




Alhambra, dulunya merupakan istana raja dinasti Nasrid di abad XIV, ketika Islam lagi dalam masa jaya-jayanya di Andalucia. Tempat ini sungguh luas, seharian pun kami nggak kelar ngubek-ngubek tempat ini. Kami masuk jam 10 pagi dan keluar jam 6 sore, itu pun masih belum sempat liat Generalife Gardennya. Ya gimana ngga lama, sesienya banyak bener. Pertama sesie dengerin guide, lalu suamiku ceritain yang didenger itu ke anak-anak, lalu sesie foto-foto. Kebayang kan di satu tempat aja, betapa kaya siputnya kami berjalan hehe. Jadilah seharian pun kurang.

Intinya, di Alhambra yang luas banget ini dibagi beberapa tempat utama yaitu: Alcazaba, Nasrid Palace, Rauda, Medina dan Generalife. Alcazaba dulunya benteng pertahanan, nasrid palace, istana raja, rauda, taman di sekitar istana dan royal cemetery, medina dulunya disana banyak rumah-rumah kerabat raja dan juga tempat mandi, sedangkan general life adalah taman luas banget.

Pemandangan di Alhambra, terutama di Nasrid Palace, betul-betul spektakuler! Keindahan bangunannya, detil dekorasinya yang dipenuhi kaligrafi arab, wow! Rasanya kaya ngeliat mata air di padang pasir, di Eropa gitu loh, ada istana model begini.Subhanallah banget. Dan satu hal yang sungguh mengharu-biru, ada satu kalimat yang selalu diulang-ulang dan hampir selalu mengukir hiasan-hiasan dinding setiap ruangan, yaitu kalimat: 'Wa laa gholibu illa Allah' artinya kira-kira 'There is no victor but Allah'. Kami juga tau artinya pas jalan ke pasar dikasih tau sama pedagang yang orang Iraq. Lalu pas ngeliat sendiri kalimat ini di dinding-dinding istana, jadi ngebayangin betapa sholehnya raja-raja jaman dulu itu kali ya, biar kata jadi raja dan sukses, tapi tetep selalu mengagungkan Allah. Dan kalau denger cerita kejayaannya, kayanya sih kata-kata ini ga cuma sekedar hiasan, tapi betul-betul diresapi sama mereka. Pokoknya kalau dinikmati betul, perjalanan ke Alhambra ini bisa menjadi seperti pilgrimage sebetulnya.

Granada, Alhambra dilihat dari Albaicin, Sabtu, 28 Juli 2007




Mirador de San Nicholas adalah sebuah square di Albaicin. Albaicin sendiri pas jaman kejayaan Islam disana dikatakan sebagai 'medina'nya Granada. Albaicin juga village bernuansa white khas spanish dengan jalan-jalan sempit yang unik. Kata buku dan kata reviewer, tempat itu merupakan view point, tempat yang paling cantik untuk melihat Alhambra dari jauh. Dan saran pengunjung, katanya mendingan liat tempat itu pas sunset. Jadilah kami datang kesana menjelang malam. Wuih ternyata orang tumplek blek disana. Ada pengamen yang maen gitar flamenco keren banget dengan tepukan tangan saut-sautan khas flamenco, membuat suasana jadi tambah romantis deh. Aik suka banget ngikutin musik flamenconya sampe ngowoh-ngowoh hehe. Dan ternyata disana ada gereja yang kayaknya sering banget dijadikan tempat orang merid. Habis merid langsung deh mereka foto dengan background Alhambra. Pokoknya orang-orang pada ngiler ngeliat yang baru merid foto-foto dengan background Alhambra, soalnya keren buanget!

Karena kelaperan kami juga sempet makan di El mirador cafe. Keder juga sih awalnya takut harganya mahal banget. Biasanya dengan tips hanya membeli 'tapas' aja dan kalo perlu ga usah beli minum hehe atau beli 1 botol aqua buat berempat, udah gitu doang, lumayan menghemat juga. Tapas sepiring berisi calamaries ato udang berkisar antara 5-7 euro yang ukuran medium. Satu porsi gitu udah dikasih roti dan sedikit salad juga. Kalo kurang kenyang tinggal nambah bawa nasi sendiri aja, jadi paling-paling sekali makan buat berempat abis 11 euro ato 13 euro, ngirit kan, asal berani tebal muka aja pas pesen huehehe. Tapi ditempat ini harganya jadi 9 ato 10 euro per porsi. Ya sekali-kali disaat lapar di tempat asik boleh lah...

Pas foto-foto baru nyadar, karena seharian jalan, jadinya menjelang tengah malam gitu kami udah pada teler, dan ternyata warna baju ga mecing pulak pas difoto, jadilah background Alhambra yang keren ga mecing blas dengan yang dipoto hehe.

Wednesday, August 8, 2007

Granada, Sacromonte (Museum Gua Gypsi), Sabtu, 28 Juli 2007




Untuk masuk ke museum berbentuk gua, yang ratusan tahun lalu dihuni oleh para gypsi ini kami harus naik bus no 34 dari Plaza Nueva. Bis ini ada tiap jam, menit ke 27. Hanya dalam waktu 15 menit kami sudah sampai di Sacromonte. Untuk masuk ke museum, jalannya nanjak banget, banyak naik tangga, mana puanas pulak. Tapi untungnya anak-anak tetap semangat. Mereka semangat cari misi masing-masing, juga penasaran sama gua gypsi kali ya. Bayar masuk museumnya 4 euro per dewasa. Anak-anak gratis. Tapi worthy lah untuk dilihat, sebab kita jadi tau kehidupan keras orang-orang Gypsi masa lalu.

Kaum Gypsi ini asalnya dari gunung Punjab India. Pokoknya perpaduan antara Gypsi dan Arab kemudian melahirkan tarian flamenco yang terkenal itu. Dan ternyata udah mah hidup di gua yang musti naik ke bukit, mereka juga kudu beternak, bikin kerajinan tangan, bikin kain, pokoknya semua-mua sendiri. Selain itu bentuk gua yang dijadikan rumah ini memang unik dan lucu, mungil-mungil. Anak-anak juga jadi liat cari bikin baju dari ulat sutra. Dari atas museum pemandangan ke Alhambra dan Albaicin juga cantik banget. Lalu pas turun ke bawah kebetulan kami boleh masuk ke gua orang Gypsi yang dijadikan tempat buat show flamenco. Ternyata gua untuk pertunjukan itu dihias unik banget, cute banget deh, berasa ada di dunia laen bener cieh.

Granada, Arabic Market dan centro, Sabtu, 28 Juli 2007




Granada kota yang kompak, mungil, unik dan cantik. Hari pertama di Granada kami lalui dengan berjalan-jalan di pusat kotanya, mulai dari Plaza Isabella ke Plaza Bibarrambla, lalu ke Arabic Market/zoco/Alcaiceira yang berasa belanja di pasar Maroko. Dari pasar Arab lalu kami mampir ke Katedralnya, ke Palacio de Madraza yang dulunya Coran School, ke Coral de Karbon lalu juga ke Calle Caldererias (lagi-lagi Arabic street). Lalu kami istirahat sejenak di Plaza Nueva, pusatnya Granada. Dari Plaza Nueva kita bisa memandang Alhambra sekaligus Albaicin. Cakep banget deh, sayang cuacanya 41 derajat Celcius, jadi kota cantik itu berkurang kenyamanannya karena berasa gerah bangeet!

Nerja, Balcony of Europe, Jumat, 27 Juli 2007




Pemandangan dari Balcony of europe betul-betul spektakuler, ceileh. Persis seperti promo-promo di websitenya. Ga nyesel deh bela-belain dateng kesini, bener-bener cuantek! Sayangnya, waktu kami mepet banget, jadi ga sempet menikmati bermain-main di pantainya. Lagian suhu 40 derajat Celsius Bo! Mana tahan deh. Aku yang berjilbab satu-satunya, diantara sekian jejeran 'pepesan', pas turun ke pantai, semua mata malah ngeliatin aku. Makhluk asing dari mane kali ya pikir mereka, cuaca hot betul ada orang kerudungan turun kepantai hehe. Padahal pantainya keren buanget, berkarang-karang gitu. Ya emang bener-bener kudu balik lagi kesono kale :-).

Pokoknya pantai ini bener-bener cantik dan romantiis. Terutama sih karena ada boulevard palm, (favoritku) dan juga kereta kuda yang seliweran. Konon katanya, Balcony of europe ini dulu dibuat sama suku Moorish abad ke-9. Dari atas Balcony of Europe kita bisa memandang gunung Sierra de Almijara. Lalu juga bisa memandang lepas ke pantai dan laut. Subhanallah deh indahnya! Baru kali ini nemu pantai yang aga-aga mengalahkan lombok dan Bali.

Nerja, Frigiliana dan Cueva de nerja, Jumat, 27 Juli 2007




Frigiliana adalah 'white village' khas Spanish. Desa ini terletak 8 km dari Nerja. Sebetulnya desa ini mirip seperti Albaicin-nya Granada, white Fillage juga. Nerja sendiri merupakan kota kecil di pinggir pantai yang nyaman, sepi dan cantik. Untuk ke frigiliana, bisa naik bis warna krem-hijau yang beroperasi tiap jam dari Nerja. Bayarnya hanya 0.95 euro cent saja per orang.

Sedangkan Cueva de Nerja merupakan salah satu daya tarik tersendiri kalau kita mengunjungi Nerja. Gua ini luar biasa. Di gua ini terdapat stalagtit dan stalagmit berbagai bentuk. Bahkan ada column yang terlebar di dunia hingga masuk guiness book of record dengan tinggi 32 m dan lebar 1,7 m. Di gua ini juga ada lukisan di dinding dari jaman palaeolitic. Dulunya gua ini dipakai untuk mengubur orang, tapi juga untuk tempat tinggal manusia purba. Hebatnya lagi, karena lebarnya gua, di bagian tengahnya ditata sedemikian rupa sehingga bisa menjadi panggung. Setiap bulan juli dan agustus diselenggarakan pertunjukan flamenco dan dance disitu.Hmm tapi bayarnya pasti mahal banget kali ya. Kami cuma bisa liat kursi-kursi dan orang-orang yang lagi gladi resik aja deh.

Alcazaba, Malaga, 26 Juli 2007 malam




Malaga sebetulnya cantik banget, apalagi daerah pantainya. Pemandangan kontras sebelah kanan pantai dengan jejeran pohon palm, sedangkan sebelah kiri bukit-bukit sungguh membuat Malaga di senja hari tampak romantis. Tapi sayang di sayang kami hanya punya waktu 1 jam saja menikmati Malaga. Dan karena liat websitenya, symbol nya malaga adalah Alcazaba, jadi kami pergi kesana. Padahal udah bosen juga liat gedung,tau gitu pergi ke pantainya deh. Ya maybe sometimes harus kesana lagi untuk menikmati Malaga lebih detil, deuuh maunya :-)

Travelling to Spain, July 26, 2007, Groningen-Malaga


Mau naik publicexpress bus, foto dulu dan jangan lupa pipis dulu hehe. Di bis toiletnya suka ga bisa dipake soalnya.

Perjalanan kali ini betul-betul keluar masuk kota naik turun bus. Kami pilih rute sbb: Groningen-Bremen-Malaga-Nerja-Granada-Cordoba-Madrid-Barcelona.Total general dari brangkat sampe pulang berarti 12 hari, wuih pulang-pulang badan cuapek, tapi puas bener berasa udah ngelilingin Spain deh huahaha segitunye hehe.

Perjalanan dari Groningen-Malaga. Pergi hari Kamis jam 9.45. Sampe di Malaga jam 18.30. Aik dan Lala ndeso, muntah di bis yang mau ke Bremen. Hualah..untung aku sedia plastik segepok.

Friday, July 6, 2007

Kenangan Jadi Overblijv Juf

Duh, tadi pas jemput Malik di sekolah, tiba-tiba airmataku mau tumpah, hampir aja mbrebes mbrambang mili, (halaah bahasane rek). Hari ini hari terakhir sekolah anak-anak, besok sekolah libur sampe tanggal 20 Agustus. Malik duduk di kelas Pinguin. Biasanya aku jadi overblijv juf ( guru yang jagain anak-anak makan siang di sekolah satu jam saja). Aku megang kelas Zebra yang letaknya bersebrangan dengan kelas Pinguin. Tugas ku biasanya ngajak maen di luar setengah jam. Keliling-keliling kayak satpam. Kalo ada yang nangis atau berantem aku tenangin. Kalo ada yang bajunya kotor aku gantiin. Setelah setengah jam, mereka masuk dan beraktifitas di dalam kelas. Aku harus memotivasi mereka untuk mau makan dan ngabisin makanannya. Kadang aku bacain buku untuk mereka. Lalu aku ngelap meja bekas makanan mereka dan aku sapu-sapu lantai. Setelah mereka duduk rapi in de kring ( lingkaran), juf nya dateng, baru deh aku pergi.

Naa tadi tuh pas aku lagi di depan kelas Malik tiba-tiba Dominique, anak asuhku di kelas Zebra menghampiri aku. "Juf Agneees...!" katanya. Udah gitu dia meluk aku, trus nyium pipiku. Haduuh langsung deh aku terharu banget. Aku gantian peluk dia dan aku bilang sama dia,"Oh Dominique..Ik houd van je (I love u)."

Lalu setelah itu, Beau, anak perempuan cantik (yang bajunya selalu seksi kalo cuaca dah anget dikit hehe) yang juga jadi anak asuhku di kelas Zebra gantian meluk aku dan cium pipiku juga."Fyne vakantie," katanya. Haduuh aku jadi mengharu biru deh pokoknya. Ternyata anak-anak memang hatinya polos-polos ya. Kebetulan di sebelah mereka ada orangtua Beau dan Dominique yang lagi ngobrol sama guru kelas Zebra, Juf Jaike. Trus mamanya Dominique bilang gini,"Oh itu overblijv juf," katanya. Terus mereka senyum sama aku dan aku pun balas senyum. Aku seneng aja anak-anak itu pada peluk dan cium aku di depan mereka. Jadi secara ga langsung kan bilang bahwa," biar kata gw pake kerudung, anak-anak ini sayang sama gw tau," hehe duuh segitunya ya daku. Ya sebab honestly, aku agak-agak sensi dengan orang dewasa belanda yang jutek sama aku gara-gara aku pake kerudung.

Pernah kejadian, ada anak laki, namanya Boaz dari kelas Zebra juga. Suatu hari dia dijemput sama papanya. Trus dengan ekspresifnya Boaz manggil aku," Hi overblijv Juv!" sambil melambaikan tangan dan senyum sama aku. Eh ga taunya si bapak itu yang tadinya nengok aku sekilas, trus balik wajah nengok aku lagi sampe lamaa sambil matanya merhatiin aku dari ujung kepala sampe ujung kaki. Untung aja si bapak ga nabrak tembok hehe. Dalam hati aku langsung geer dong,"Ngapain lo liat-liat, heran yak ada overblijv juf pake jilbab disenengin ma anak lo," huehehe geer banget deh gw. Ga mungkin lah si bapak begitu karena daku kecakepan hihi. Laah daku cakep darimana dibandingin sama bule-bule itu. Pan nyari orang bule yang jelek disini mah susah. Jadi begitulah. Pokoknya kalo ada orang belanda yang bersikap ga wajar sama aku, aku mesti langsung sensi dan berpikir ini mesti gara-gara jilbabku. Disangka teroris kali gw ye. Sebab aku udah beberapa kali mengalami perlakuan rasialis gara-gara jilbabku. Makanya aku jadi sensi begituh.

Lanjut soal Dominique. Dia itu anak perempuan yang badannya bongsor, rambut pirang, gigi depannya udah ompong. Waktu giginya copot dulu, dia lapor sama aku sambil nyengir ngeliatin giginya yang ompong. Umurnya hampir 7 tahun. Habis vakansi dia mau masuk grup 3. Dia termasuk anak yang ganjen, atraktif dan cukup berpengaruh di kelasnya. Awalnya aku sebel sama anak itu, gara-gara dia ga mau dengerin omonganku pas aku baru masuk. Dia juga pernah pas musim semi yang cuaca lagi panas banget gitu buka baju dan buka celana dalem di kelas. Bayangin buka celana dalem di kelas sambil dansa dansi dan kemaluannya dipamer-pamerin ke anak-anak cowok di kelas! Astagfirullahaladzim buanget ga sih! Dia juga pernah nempeel aja sama Cas, anak cowo ganteng yang mirip Leonardo de Caprio (ini anak kecengan ku sebenernya huahehe). Pas nempel terus itu, mereka berdua bilang bahwa mereka tuh 'Verliefd' alias jatuh cinta dan mau getrouwd (married). Hwah gubraks banget ga seh. Waktu itu aku ngeliatnya keketawaan aja sama Halla (partner overblijv juf aku, orang Lybia). Trus anak itu aga-aga susah dibilangin, mau-maunya sendiri aja. Makanya awalnya aku agak ga demen ama tuh anak.

Eh tapi ternyata kesini-kesini anak itu sering tiba-tiba peluk aku. Kalo pulang sekolah aku lagi jemput malik, dia tiba-tiba suka manggil,"Juf Agnees!" sambil tangannnya udah melingkar di pinggangku. Pokoknya sejak itu aku jadi merasa, mestinya aku harus positive thinking sama semua anak, karena pasti anak-anak itu ya cuma anak-anak yang ga ada prasangka apapun. Aku aja yang terlanjur sensi ternyata. Duh ternyata anak-anak itu baek-baek dan lugu banget deh memang. Apalagi dengan kejadian tadi itu. Aku jadi mikir dua kali nih mau keluar. Apalagi kemaren aku minta foto bersama anak-anak itu di kelas, tapi tukang potonya (temenku) gagal motret ihiks. Fotonya ga kerekam. Tadinya habis vakansi aku pengen keluar aja, sebab aku pengen cari kerjaan laen.Ya tapi gimana nanti aja deh. Aku akan pikirkan dulu masak-masak sebelum memutuskan keluar jadi overblijf juf. Tapi rasanya sih separo hatiku dah pengen keluar, sebab waktunya kagok banget di siang hari bolong. Mana cuma satu jam dan memotong aktifitas lainnya. Berikut duitnya cuma dikit hehe matre dah gw.

Yang jelas kalau aku jadi keluar, pengalaman jadi juf overblijv ini ga terlupakan banget deh. Aku akan kangen sama anak-anak kelas Zebra yang baik-baik, cantik-cantik dan ganteng-ganteng itu. Cas espesially si Leonardo yang cool hehe. Daan si pipi tembem, Joep yang bongsor tapi tukang lapor, Jorne, si cowok berkacamata yang gampang baeud, Rik si rambut jabrik yang badannya kuruus banget padahal makannya banyak, Pim yang kalo makan selalu habis duluan, pinter dan manis senyumnya. Moremio, anak africa yang badannya gempal, dan kalo marah susah bener ilangnya (psstt..anak ini pernah aku minta supaya mamanya potong kukunya. Sebab kukunya item-item dan panjang-panjang berikut kotoran kuping di telinganya numpuk. Aih..jijay deh. Tapi herannya anak ini buatku tetap menggemaskan). Boaz, anak 4 tahun yang juga menggemaskan. Dia pernah minta aku pangku dan minta gandengan sama aku terus beberapa hari kalau mau keluar kelas. Lalu ada juga Duncan, yang pernah bilang,"Jij ben Dom (kamu bego)," ke aku. Lalu aku marahin bahwa dia ga boleh bilang kaya gitu. Dia juga pernah bilang dia ga mau aku masuk kelas Zebra, tapi ternyata akhirnya bilang juga bahwa dia mau sama aku.

Sedangkan anak-anak perempuannya, ya itu tadi Dominique dan Beau. Beau yang wajahnya melankolis, dengan mata birunya yang ayu. Aku suka banget sama anak ini dari sejak pandangan pertama ceile. Anaknya kalem, rambutnya pirang sebahu dan suka dikepang dua. Senyumnya manis banget. Ngomongnya juga santun dan pelan-pelan gitu. Anak ini kelakuannya kebalikannya dominique deh. Dan aku rasa di masa depan kecantikannya bisa bikin dia jadi artis hehe peramal ulung apa gw yak :-). Trus ada Nienke, gadis berambut pirang yang juga cantik dan menggemaskan. Anak ini boleh dibilang ada di tengah-tengah antara Dominique dan Beau, kadang kalem, kadang meledak-ledak. Dia juga sering tiba-tiba meluk aku kalau ketemu di jalan. Lalu ada Roshni gadis manis berkulit gelap tampang india. Rambutnya panjang banget lewat pinggang. Rambutnya suka di kepang dan selalu ada bau minyak rambut tengik gitu dari rambutnya hehe maap jujur :-). Umurnya 4 tahun jadi masih suka bermanja-manja sama aku. Masih suka minta dipegangin kalo naek sepeda. masih suka gandengan tangan melulu kalo lagi main di luar. Ada Ginny, gadis bule 4 tahun yang juga kelakuannya mirip Roshni. Ginny pernah aku gantiin celana dan sepatunya karena kotor semua waktu dia jatuh di lumpur. Ada Kyra, cewek gempal yang masih suka ngenyot jempol di kelas. Kyra itu satu geng sama Ellina yang mungil dan Debbie si jangkung. Kadang-kadang mereka main juga sama Emma yang kalem.

Oya ada juga Isha, gadis gempal, bongsor yang gayanya macho banget. Selama hampir 5 bulan aku pegang kelas Zebra, ga pernah aku liat dia pake rok. Dia selalu main sama anak cowok. Dan dia selalu melindungi Rik si ringkih. Suatu hari Rik malah pernah bilang bahwa dia verliefd sama Isha dan pengen merid sama Isha hehe. Padahal dari penampakannay mereka kaya angka 10 :-). Waktu baru pertama kali masuk kelas, Isha yang kritis ini pernah tanya sama aku,"Kenapa kamu pake hoofdoek (kerudung)." Aku saat itu bingung jawabnya. Apalagi bahasa belandaku masih berantakan. Aku bilang aja karena aku muslim. Trus Halla bantuin aku jawab,"Karena dia muslim dan dia percaya sama Tuhan." Eh ga taunya dengan entengnya Isha bilang gini," Aku ga percaya Tuhan, keluargaku juga ga percaya sama Tuhan." Olala...!

Lalu ada anak yang aga bermasalah, namanya Liefke. Gadis ini suka main sendirian. Hobinya bersih-bersih dan sapu-sapu kelas. Pernah dia ga mau duduk di kring karena lagi asik nyapuin kelas. Adeknya, si Frisso juga bermasalah di kelas Vlinders. Huebohnya setengah mati, alias bandel ga bisa diem hehe. Lalu ada Leonne, si blonde yang juga ga bisa duduk manis. Sejak pertama masuk kelas, anak ini bikin aku jatuh hati dan betah di kelas. Kadang aku gemes pengen motong poni rambutnya yang selalu nutupin matanya. Aku merasa berharga karena dia. Sementara anak-anak lain di awal-awal masih cuek sama aku. Leonne dengan binar mata birunya langsung meluk aku. Dia pegang-pegang kerudungku."Mooi," katanya. Dia juga pernah menggambar diriku. "Dit is voor jouw (ini untuk kamu)," katanya sambil kasih gambar hasil karyanya ke aku. Gambarnya cuma buletan besar yang dikasih warna-warni.Katanya itu aku dengan kerudungku tampak belakang hehe. Leonne juga suka tiba-tiba peluk aku di jalan. Tapi dia juga suka lari entah kemana. Kalo disuruh masuk kelas, anak ini paling susah. Aku harus menggeret dan membujuk dia masuk kelas. Kalau disuruh makan juga susahnya setengah mati. Harus aku sodorkan roti isi keju bekalnya ke depan mulutnya baru dia mau makan.

Kemarin, di hari terakhir aku tugas sebagai overblijv Juf, aku sendirian. Dia sering hilang dari kelas karena aku cukup kewalahan nanganin anak satu kelas sendirian. Aku jadi tahu kelemahanku, ternyata aku tuh ga bisa galak dan kurang tegas di kelas, berikut suaraku ga bisa keras. Jadi anak-anak ga bisa diem. Padahal kalo di rumah aku bisa banget galak hehe. Nanganin anak satu kelas beda cara ternyata. Dan aku ga menguasai ilmu ini. Ina,koordinator Overblijv, cuma pernah kasih ilmu gini ke aku."Anak-anak butuh ketegasan dan kejelasan. Kamu harus bilang di depan mata mereka, Nu eten! (sekarang makan) atau nu zitten! ?(sekarang duduk). Cuma rasanya itu bertentangan dengan apa yang biasa kulakukan dirumah ke anak-anak. Ya mungkin memang beda ya nanganin anak satu kelas dan di rumah.Apalagi sekarang, habis ikut workshop, aku udah berusaha ga pernah galak lagi ke anak-anak, ciee...Paling sekali-kali kalo udah di ubun-ubun banget, tapi udah jarang banget. Dan lala pun udah maklum, ga ngefek jelek lagi buat lala, paling-paling lala bilang gini,"Bunda stress!" hehe

Balik ke Leonne, saat Juf masuk, dan aku keluar, aku baru nyadar bahwa Leonne hilang. Untung tadi aku ketemu dia. Berarti dia ga hilang hehe. Dia udah mau masuk ke mobilnya. Lalu aku panggil dia,"Hai leonne!". Dia langsung menatapku dengan binar mata biru khas Leonne. Binar mata yang yang selalu ingin tahu. Lalu aku duduk dan memeluknya. "Fyne vakantie Leonne." Daag...Fyne vakantie..senyumnya langsung mengembang. Leonne pun melambaikan tangan sambil masuk mobil. Duuh..ternyata sebetulnya aku sayang sama anak-anak itu. Ihiks...jadi terharu biru lagi deh aku. Dari mereka aku belajar kepolosan dan kejujuran yang tidak dibuat-buat. Mereka membuat aku merasa berharga ditengah pandangan-pandangan mata 'aneh' orang dewasa di sana. Tot Ziens schatje. Fyne Vakantie. Ik mis jullie allemaal !