Friday, December 1, 2006

Airmata untuk seorang Dai hik hiks...



Hiks..hiks...aku semalem nangis, sungguh! Tahu kenapa? Karena aku baca berita Aagym kawin lagi huhuhu. Berita itu betul-betul mempengaruhi aku. Membuat aku yang sebetulnya lagi sok sibuk ini (deuuuh...hehe), yang lagi kejar tayang sama urusan tulis menulis maksudnya, terpaksa harus menghentikan sejenak kegiatanku itu, untuk merenung, berdiskusi sama suamiku dan mencari kedalam diriku apa sebetulnya yang Allah mau aku belajar dari kejadian ini. Asliii aku jadi ga konsen buat melanjutkan kerjaanku. Sediiih, piluuu, dan lain-lain deh perasaanku.

Hah segitunya? Hiks hiks iyaa. Kenapa? Karena, saudara-saudara...aku itu pernah mengalami jatuh bangun dalam proses pencarian agamaku. Tau sendiri deh banyak jalan menuju Allah kan. Daan Aagym ini termasuk orang yang kukagumi, karena dakwah-dakwahnya begitu sejuk, berbicara tentang kebersihan hati dan rasanya nyambung sama pencarianku. 'Rumah Allah ada di dalam hati kita," kira-kira itu yang mewakili pencarianku, dan nasehat-nasehat Aagym selama ini cocook banget dengan prinsipku itu. Dia sosok yang langka menurutku diantara sekian Dai yang ada di Indonesia.

Dan sekarang ketika dia menikah lagi, glegar..glegaar! Seperti petir menggelegar deh, hatiku hancur berkeping-keping hiks hiks...Duuuh segitunya hehe. Iya banget, soalnya aku tuh paling tidak suka dengan yang namanya poligami! Biar kata aku seorang muslimah berjilbab pula, tapi itulah prinsipku, buat diriku, buat orang-orang terdekatku.Dibawah ini aku copy isi hati temenku, laki-laki loh, yang juga kecewa mendengar berita ini. Dan karena pendapat dia itu mewakili pendapatku, maka kupostinglah disini. Makasih banget yaaa Isaa karena sudah mewakili perasaanku, aku ijin untuk taro disini yaa :-)

Hal utama yang paling bikin aku kesulut dan sebel adalah, gara-gara blio yang panutan dan bersih ini menikah lagi, dan kata-katanya tadi pagi di radio, bahwa ga sembarangan orang bisa menikah lagi, harus betul-betul siap, aku malah sebel. Aku jadi mikir, apakah artinya seseorang yang sudah makin tinggi ilmunya dan makin beriman itu kemudian ujiannya adalah dengan berpoligami? Oh nooo! Apakah kemudian wanita yang paling beriman dan paling ikhlas itu adalah wanita yang dengan rela dan ikhlas hatinya, senang-senang saja ketika suaminya menikah lagi? Oh noooo!

Tau nggak, aku semalem sampe nangis dalam sujudku. Aku bilang gini ke Allah," Ya Allah, aku memang hinaaa...apalah aku ini, siapalah aku ini dibandingkan Aagym yang bersih hati dan sangat dekat denganMu itu. Tapi, kenapa hatiku pedih ya Allah ketika aku seolah merasa bahwa orang yang dekat denganMu itu Kau 'suruh' untuk menikah lagi. Kenapa hatiku teriak-teriak ya Allah?" Hiks hiks...

Hmm kacau ya aku, tapi begitulah yang terjadi semalam. Dan hikmah terbesarnya barangkali ini, kata-kata temanku ini sungguh mewakili hikmah yang kudapat itu,"
Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Memang kita tidak bisa mengaitkan
nilai-nilai kebenaran (baca: khotbah2 Aa Gym) dengan sesorang tokoh,
apalagi mencoba menjalani hidup dg mengikuti jalan hidup dan jalan
pemikiran sang tokoh. Kita, mau tidak mau, suka tidak suka, harus
mengaitkan nilai-nilai kebenaran tsb dengan Sang Pencipta Kebenaran
itu sendiri. Apabila kebenaran itu ada pada diri seorang tokoh, maka
anggaplah itu sebagai kebetulan, dan tidak menjadikan kita melihat dia
sebagai sosok yang bisa/pantas ditiru dalam segalanya. Wallahu a'lam.

Suka atau tidak suka, hanya kepada Allah lah aku bersandar, bukan kepada sang tokoh!

Oya karena aku ga ngerti soal ayat-ayat Quran, jadi aku ga berani ngomong macem-macem soal dalil.
Tapi kata-kata temenku ini mewakili banget yang ada dalam hatiku sekarang:

"Kecewa berat denger Aa Gym menikah lagi. Bukan karena dia tidak berhak
melakukan itu, atau itu hukumnya haram/halal; melainkan karena yang
dia lakukan itu utk -- ukuran tokoh yang mengumandangkan sikap
positif, kehalusan akhlak, kemanusiaan, cinta damai, dan prinsip2
humanisme universal lainnya secara lantang -- adalah sangat tidak
patut dan sangat tidak pantas. Ini akan membawa preseden buruk bagi
orang-orang yang mengaguminya spt:

1. Semakin banyak orang yang tidak percaya thd orang yang berbicara
mengenai kebaikan, karena menganggap 'kebaikan' yang dikhotbahkan itu
cuma di mulut, cuma utk dibayar sbg ustad, cuma utk populeritas, cuma
utk meningkatkan untung bisnis sampingannya.

2. Semakin banyak laki-laki (terutama yang tidak bertanggung jawab)
yang merasa mendapat justifikasi moral dan justifikasi contoh/teladan;
bahwa poligami adalah jalan atau tuntunan moral untuk menjadi utuh
dunia-akhirat, tanpa berpikir panjang. Ini menjadi pembenaran yang
ujung-ujungnya akan berakhir dg debat kusir antara pasangan
suami-istri, yang memang sang suami sudah tidak lagi punya itikad baik
di dalam pernikahannya.

Trus, kenapa poligami dianggap buruk? Poligami yg dijalani oleh Nabi
adalah utk menolong mereka yang saat itu terlantar krn suami meninggal
dalam peperangan. Terlebih, para sahabat Nabi pun melakukannya karena
istri2 mereka adalah istri2 yang sudah dinikahi jauh2 hari sebelum
mereka memeluk Islam. Kita harus lihat juga, budaya arab (bahkan bukan
hanya arab) masa Nabi dahulu adalah sangat wajar seorang laki2
memiliki istri banyak, bahkan jauh lebih banyak dari sekedar 4 seperti
yang dibolehkan Islam. Kenapa dulu poligami tidak masalah? Karena
struktur masyarakat dan budaya yang ada ketika itu yang mendukung; di
mana saat itu laki-laki benar-benar menjadi tulang punggung keluarga
dan budaya kebebasan berpendapat pada wanita masih sangat minim. Ini
lain sekali dengan masa sekarang; dengan banyaknya wanita sudah
berpendidikan tinggi, peran wanita yang semakin besar - bahkan sudah
umum dijumpai wanita yg memimpin laki-laki. Apa jadinya, kalau mencoba
memaksakan menerapkan budaya zaman dahulu pada kondisi sosial saat
ini? Banyak kejadian, perempuan yang terlantar, teraniaya krn tidak
dipenuhi haknya, dan dijadikan 'warga kelas dua', disembunyikan, tdk
bisa bergaul normal dg sekitarnya, hanya karena suaminya berpoligami
atau dia mau menjadi istri muda. Poligami tidak bisa dilihat sebagai
masalah syariat halal-haram per se. Harus dilihat dalam konteks
sosial.

Syariat poligami dlm Islam yang "membolehkan" poligami harus dilihat
dalam pengertian "tidak melarang" atau "membuka jalan dalam keadaan
darurat"; dan sama sekali bukan dalam pengertian anjuran. Coba
jujurkan hati dalam memaknai dalil yang selalu dibawa-bawa penceramah
dalam berbicara poligami:

"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya." (QS.4:3).

Jelas, di sini tidak ada sama sekali pengertian "anjuran". Yang ada
adalah "jalan darurat" atau "dibolehkan dengan kondisi tertentu".

Coba bandingkan dengan dalil menikah yang memang dianjurkan di dalam
Islam:

"Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian
(diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya..."
(QS.24:32-33).

Cobalah jujur dan obyektif dalam memaknai perbedaan kedua hal
tersebut. Jelas sekali mana yang anjuran, dan mana yang bukan.

Aa Gym menikah memang ada kaitannya dengan ridho/tidaknya sang istri
pertama. Walaupun itu memang betul, tetapi saya rasa, tanggung jawab
moral beliau thd masyarakat, thd nilai2 yang dia khotbahkan selama ini
adalah juga penting (kalau tdk bisa disebut lebih penting). Tdk bisa,
dalam satu saat Aa Gym menggunakan standar sbg tokoh masyarakat,
sedangkan di saat lain menggunakan standar ganda dg melakukan sesuatu
yang kalau kita mau obyektif, lebih sering terjadi efek negatifnya
daripada efek positifnya di masyarakat. Jadi buat Aa Gym, ridho/tdknya
istri pertama (spt tercermin pada jawaban Aa Gym thd penanya di radio)
bukanlah faktor satu2nya penentu dalam mengambil langkah poligami ini.

Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Memang kita tidak bisa mengaitkan
nilai-nilai kebenaran (baca: khotbah2 Aa Gym) dengan sesorang tokoh,
apalagi mencoba menjalani hidup dg mengikuti jalan hidup dan jalan
pemikiran sang tokoh. Kita, mau tidak mau, suka tidak suka, harus
mengaitkan nilai-nilai kebenaran tsb dengan Sang Pencipta Kebenaran
itu sendiri. Apabila kebenaran itu ada pada diri seorang tokoh, maka
anggaplah itu sebagai kebetulan, dan tidak menjadikan kita melihat dia
sebagai sosok yang bisa/pantas ditiru dalam segalanya. Wallahu a'lam."

-







75 comments:

  1. Baca postingaku deh, MBak. Belum ada pernyataan resmi dari DT maupun A'a.
    Jangan sia-siakan air mata. Allah lebih berhak memilikinya :-)

    ReplyDelete
  2. Hehehe thanks ya ko buat tulisannya, emang menggurui tuh tulisannya haha ga denk becanda, but aku merasa tidak sia-sia mengeluarkan air mata ini, karena aku yakin tidak kebetulan Allah membuat kejadian ini, pasti ada maksud, dan ini adalah salah satu bentuk proses pencarianku. Dan aku sangat mensyukuri hikmah terbesarnya yg kini kudapat, bahwa aku tidak bisa bersandar pada tokoh, tapi mestinya hanya kepada Allah.

    Buat sebagian orang yang pro poligami, mungkin mereka meyakini betul ayat itu, tapi aku dengan latar belakang proses pencarianku, (yang tidak pro dengan poligami itu) punya keyakinan berbeda juga dengan ayat itu, dengan dalil yang berbeda pula. Soo...aku tetap menangis dan tidak merasa sia-sia, karena kupikir ini bagian dari proses pencarian Tuhanku, dan aku dapat hikmahnya :-)

    Uh ngeyelan ya aku ini hehe, but dalam hal yang satu ini, aku memang ngeyel, aku ya seperti ini harap maklum hehe, semalem aja aku juga eyel-eyelan kkoq sama suamiku haha.

    Anyway thanks yaa buat tulisannya :-)

    ReplyDelete
  3. Aku pengagum Aa Gym, nggak pernah absen dengan ceramah-ceramah beliau di TV. My hubby loves him too...he is really a good man! Kemarin waktu pertama kali dengar shock nggak nyangka aja tapi kemudian belajar dari latar belakang keimanan yang beliau miliki, kalau memang beliau benar menikah lagi pasti ada maksud dan tujuan yang baik beliau melakukan semua ini, Insya Allah.

    Sekedar nambahin komat kamit mbak Agnes, I've just found out that in Christianity we also have "Insya Allah"...same meaning as Insya Allah in your believe..very neat :-)

    ReplyDelete
  4. bila desas-desus ini sudah demikian kenceng, mengapa Aa Gym tidak segera klarifikasi ya... bukankah tabayyun adalah penting. any idea ?

    ReplyDelete
  5. hehehe blum merid sih Ian, buruan merid gih hihi

    ReplyDelete
  6. aduuuh segitunya mbak... semoga aa gym as soon as possible segera memberi klarifikasi... kl ngak kasihan masyarakat jd berguncing terus :)

    ReplyDelete
  7. mba Agnes, apa yang mba Agnes rasakan dan alami persis dengan apa yang saya rasakan dan alami kemarin itu (saya juga termasuk org yang 'belum' bisa menerima poligami ini ). sempat juga terjadi diskusi panjang dengan suami, secara kasar kita sudah dapat kesimpulan sih, tapi saya masih belum berani keluarkan di sini. saya masih mencari jawaban, salut dengan mba Agnes yang sudah bisa memetik hikmah dari kejadian ini, doakan saya juga ya:))

    ReplyDelete
  8. Wah dewi hebat suka dengerin ceramah aagym, emang ilmu mah dari siapa aja wi :-) naah itu dia yg aku suka dari Aagym, bicaranya universal, makanya walaupun beda agama tetep bisa masuk ya :-)

    Kalo pake logika, aku juga sepakat wi, pasti ada maksud dan tujuan dari semua ini, pasti ini sebuah pertimbangan besaar banget, shg blio memutuskan begitu.
    But kalo pake perasaanku sebagai wanita, aku tetap menangis hehehe. Kalo orang laen yg poligami boleh lah, sok-sok aja, tapi Aagymm hmm... laah eamng siapa aku pake larang-larang haha. Yang penting hikmahnya ya wi kita ambil sama-sama, buatku sentilan nih bahwa, kebenaran hanyalah milik Allah, jgn liat figurnya apalagi sampe jadi fands beratnya :-)

    ReplyDelete
  9. Aku juga pengagum Aa Gym. Seneng juga dengerin kotbahnya dan ikut juga bersedih beliau berpoligami. Tapi memang betul apa yang Isaa tulis "Kebenaran cuma ada pada Sang Maha Benar". Mematut kebenaran pada tokoh idola, pada akhirnya cuma bikin kita kecewa. Ah, Aa Gym!!!

    ReplyDelete
  10. Aku tetep setuju koq sama poligami, tapi buat orang yang libidonya tinggi dan wanita-wanita yang memang butuh secara ekonomi. Tapi buat Aagym hmm aku kecewa hehe

    ReplyDelete
  11. Iya sih mbaa memang blum ada klarifikasi dari blio, tapi kalo kebenaran bahwa blio udah nikah kan memang udah diketahui sama semua santrinya kan mba :-) Soalnya tadi pagi dengerin ceramah subuhnya, jawabannya mengarah ke arah sana.Yaa gpp deh mbak nanti kalo ternyata beriatanya salah aku akan meralat lagi tulisan ini hehe yang penting sekarang lagi pengen ngluarin unek-unek hehe

    ReplyDelete
  12. Hehehe iya ya mbaa segitunya daku, ya ini berdasarkan proses pengalaman pencarian batinku masa lalu juga si ya mba sehingga sampe segitunya :-) Nanti kalo britanya ga bener kuralat lagi deh mba dan kutulis permintaan maaf sama aagym khusus hehe

    ReplyDelete
  13. Amin-amin mba inci :-) Aku sih mbak selalu ngerasa, bahwa apa yang dihadirkan Allah di depanku dan hatiku pasti ada pesan buatku. Nanti kalo ternyata aku yang salah, ternyata aku cuma bergunjing, ya berarti ada pesan lain buatku dari Allah, nanti pasti bakal kuralat. Yang jelas saat ini, ini lah yang kurasakan, smoga mba segera dpt hikmahnya yaa :-)

    ReplyDelete
  14. Bener banget mbaa, kesimpulannya jangan terlalu ngefands sama seorang tokoh, tapi harus ngefands berat sama Sang pembuat tokoh hehe, tos mba :-)

    ReplyDelete
  15. Ohh my God.. kuciwa nih kuciwa. Memang ga dosa sih.. tapi kok ada perasaan gak rela ya.. :( setuju deh sama mbak Agnes :). Aduh jangan sampe deh aku diduakan hiiii ngeriii

    ReplyDelete
  16. iya... aku juga kaget banget pas baca di detik.com ttg berita ini...
    hiks..hiks... ngerasa sedih aja, ngebayangin gimana rasanya dimadu..
    huhuhuhuw :((

    ReplyDelete
  17. nikahnya sama siapa Nes? barangkali saja nikahnya memang dengan niat membantu?
    seorang tetanggaku di Cimahi dimadu (baca: menjadi istri kedua), tetangga lain mencibir dan sebagian memusuhi, berpapasan tidak mau menyapa. tapi mereka lupa keadaan si tetangga ini, lebih tua (jauh lebih tua dari aku) dari istri pertama secara umur dan secara penampilan (gigi depannya ompong), plus ... secara finansial betul-betul kekurangan sejak suaminya meninggal. kalau begitu bagaimana?
    kalau aku sih, lebih baik kita tidak menempatkan/memasangkan kerangka kita pada orang lain, sehingga kita tidak perlu kecewa saat orang lain tidak sesuai dengan kerangka kita itu.

    ReplyDelete
  18. Mmm iya sih mbaa, tapi kalo baca detik istrinyanya ga seperti itu, pinter deh wartawannya menggambarkan hehe.

    Barangkali masalahnya disitu ya, selama ini aku memasang kerangkaku pada blio seperti kerangkaku, gara-gara dia seorang figur yg dlm asumsiku nyambung sama apa yang kucari, makanya aku jadi kecewa, jadinya hikmahnya ya disitu kali ya mbaak, mestinnya aku ga boleh begitu, aku ya aku dengan prosesku, orang laen ya orang laen, sekalipun dia sosok seperti blio. Ya ini lebih ke peringatan buat aku sih mbaa biar bener-bener balik ke dalam diri, ga usah liat orang laen.Orang laen punya jalannya sendiri punya rambu-rambu sendiri, gitu barangkali ya hehe...

    ReplyDelete
  19. Haduuuh apalagi ini penganten baru, mendingan baca yang asik-asik aja tin menikmati masa honeymoon hehe

    ReplyDelete
  20. poligami itu,menurut ku hanya menyebar dendam marah di perlakukan tidak adil
    dan memilih kasih!....kalo emang sudah tidak sayang dan cinta lagi...
    bilang lah secara terbuka,pilih salah satu itu lebih baek dari pada mendua
    meyiksa bathin bagi yg tidak di perlakukan adil.
    aku engga/mau percaya akan ada nya hidup poligamie itu adem ayem saja....
    bohong itu......!!!...isi nya pologamie itu hanya setan saja.keinginan mempunyai
    wanita laen itu normaal,sangat normaal itu yg aku bisa hargai,tapi berlaku lah jujur saja.berterus terang....apa ada nya.ambil keputusan,jangan mendua.
    dari kecil aku engga pernah nama nya mengagum kan pesiar agama...
    mereka cuman manusia seperti diri ku.tidak ada istimewa nya.kalo ingin tau tentang agama
    lebih baek membaca kitab suci.ambil kesimpulan yg berarti.itu pendapat ku...
    sorry neh! rada panas......heheheh! maap ye....

    ReplyDelete
  21. Hehehe iya nih kita musti mandi pake aer dingin biar adem hehe. Kesimpulanku (dalam konteks poligaminya Aagym yaa) soal sosok/figur kita tos mba :-), kita ga usah terlalu gimana gitu sama seorang tokoh siapapun dia dan sebaik apapun dia, percaya diri aja, asal kita juga rajin bersih-bersih hati hehe.

    Tapi kalo soal poligami dalam konteks lain diluar Aagym, pendapatku beda yaa, karena musti diliat kasus perkasus, tiap orang ga sama. Yuk yuk kita berendam mba biar adem hehe

    ReplyDelete
  22. engga ah! gw engga mau berendam air dingin kan brrrrrrr!
    mending juga si Gym yg di cemplungin biar adem...hihihhi!
    ! thanx ya......

    ReplyDelete
  23. Oh, Bunda! Heboooh seluruh dunia!
    Jadi capek sendiri komentar sana-sini hehehe...pekerjaan jadi macet! Kalau mo komentar, panjaaang deh...

    Edit tambahan : :)
    Saya tidak total anti-poligami. Dalam kasus tertentu poligami sangat diperlukan. Sebagai contoh kasus Terry Schiavo di US. Dalam keadaan seperti itu sangat bagus jika ada poligami (sayang Christianity tidak ada poligami), dari pada suaminya punya anak di luar nikah gitu loh, yang nota bene zina (setelah Terry bertahun-tahun koma). Atau jika ibunya sakit jiwa (abuse parent dsb), demi kepentingan anak-anaknya.
    Juga seperti diceritakan Mbak Eva. Cumaaan...sebenarnya kalau niat menolong secara lahir, bisa dengan harta hibah toh, tidak perlu poligami. Kalau berniat menolong secara batin, hmm...ini mungkin perbedaan kaca mata kita. Buat sebagian besar laki-laki, nafsu itu nomor satu. Sementara buat wanita, harmony itu yang utama. Jadi nggak heran kalau Aa rela merusak harmony demi nafsu (soalnya Aa menyebut-nyebut soal nafsu dalam siaran radionya, jadi inget Pangeran Charles yang bersedia turun "tahta" demi menikah sama Camilla...oh nafsu...).
    Bener kata Mbak Agnes, kok ya Aa gitu loh...kalau tuan tanah di mana gitu kali saya nggak gitu pusing hehehe...oh, brother!

    ReplyDelete
  24. Hahaha tos mbak mamiek! Bener banget pekerjaan jadi macet hihi

    Idem mbaak, aku juga ga total anti poligami koq. Anti poligami itu kuperuntukkan buat diriku sendiri, orang-orang terdekatku dan buat orang-orang yang kukagumi. Jadi ketika orang yang kukagumi itu melakukan poligami gimana ga patah hati seh. Dan ini juga ga bisa digeneralisir trus bilang bahwa artinya aku ga mengagumi rosul kan, konteksnya rosul sama jaman sekarang kan bedaa banget. Dan seperti yang kukutip diatas, sunah rosul poligami itu kan bukan berarti anjuran dan baik dilakukan, tapi kalo kondisinya emergensy bangeed. Ah emang ngomongin ini ga ada abisnya mbaa hehe

    ReplyDelete
  25. Aku juga sempat berlinang-linang baca "gossipan" itu, mak deggg... rasanya. Tapi baca komentarnya istri Aa Gym aku lebih nggak terima lagi. Kalau aku jadi Teh Nini, lebih baik dicerai daripada dimadu. Toh cerai sama halnya dengan poligami, sama-sama tidak dilarang atau haram dalam Islam. Tapi ya aku sadar ini karena karena taraf keikhlasanku sangat lain dengan wanita pilihan Allah. Moga-moga cepat ada klarifikasi jangan membuat resah umat. Kalau iya iya, kalau nggak ya nggak.

    ReplyDelete
  26. Mbaak emang teh ninih bilang apa? koq aku ketinggalan berita ya, hmm...penasaran hehe.. Eeh mbak lagian bukannya udah jelas-jelas iya mbak, kalo baca didetik sih, memang blum ada klarifikasi, tapi semua kalo ditanya ga ada yg nyangkal, trus td pagi di radio, Aa jg ga nyangkal koq. Wah berarti aku dianggap bergosip nih kalo ga bener beritanya hehe, tapi aku yakin mba bener soalnya aku mantau terus berita detik, haha ketauan deh :-)

    ReplyDelete
  27. berita nya di detik toch! ......www.detik.com...gitu???

    ReplyDelete
  28. Iya mba di detik, cuma yg bagian teh ninih bilang sesuatu seperti yang mba ari bilang aku ga ngeh, ya deh ntar musti update lagi brita nih haha segitunya dah :-) Tx ya mba infonya :-)

    ReplyDelete
  29. aih nes..sini sini aku peluk biar ga sedih lagi *peluuukkk*. na ja nes, sayangnya kita ga tau apa yang benar benar terjadi dan apa yang ada di dalam hati beliau nes...yang bisa aku lakukan, aku pribadi berdoa aja semoga apapun alasan tindakannya benar benar berasal dari hati dan niat yang bersih...have a nice weekend ya nes....:)

    ReplyDelete
  30. Hehehe thanks ya say, sekarang dah ga sedih lagi koq, justru tambah ingin selalu melihat ke dalam diri. Ya aku memang ga tau niatan di hati belio In, Dan aku sih yakin lah beliau org yg dekat dengan Allah,. Cuma masalahnya karna kerangka ku kupakaikan kedia seperti yg dibilang mba eva, itu yg bikin kecewa, jd ya aku ga bakal gitu lagi deh.

    Ya gitu deh in panjang critanya, karna berhub sama pencarian batinku. met weekend jg yaa n thanks buat pelukannya :-)

    ReplyDelete
  31. Mbak Agnes jangan panik yaaaa... Insya Allah mbak Agnes nggak ketinggalan berita 'kan Mbak Agnes memantau dengan dekat. Yang saya tulis "gossip" tadi juga dengan tanda kutip dan saya nggak menuduh Mbak Agnes bergossip. Aa nggak nyangkal berarti benar blio berpoligami? Wallahu'alam 'kan belum ada "klarifikasi"nya dari si Aa... wah saya nggak memantau cuma asal click aja nih hehehe... Sumber berita yang jadi pikiran saya tentang komentarnya Teh Ninih itu nggak ketemu waaaaaks... *dasar* soalnya kemarin cuma click-click-click beritanya berjejeran... kirain sama dengan yang dibaca oleh Mbak Agnes. Persisnya apa nggak ingat - hanya yang tertinggal di hati saya adalah rasa nggak enak begitu saja (kira-kira dalam bahasa saya sendiri sih, point-nya bahwa tidak semua orang bisa atau mampu berpoligami - merefer ke Aa berarti sama seperti naik Haji, poligami hanya untuk yang mampu saja). Nggak salah sih... Tapi saya jadi penasaran untuk cari balik info-nya nih. Nanti kalau kebetulan ketemu berita yang saya baca itu saya teruskan ke Mbak Agnes deh. Tapi bukan hanya itu saja, Mbak Agnes, di berita lain juga kata-kata "perintah Allah" ini juga bikin saya penasaran karena bisa ditafsirkan macam-macam,
    baca di Pikiran Rakyat "kalau kita ingat bahwa poligami adalah ajaran Islam, perintah Allah SWT, dan hal itu bisa membawa kemaslahatan, saya rasa tidak masalah," jawab Teh Ninih.
    Saya obrak-abrik lagi history dari yang saya baca kemarin, malah nemu video porno-nya pejabat dpr kita dari fraksi Golkar yang ada main dengan penyanyi dangdut Maria Eva yang lagi naik daun... arrrrrrghhhh....

    ReplyDelete
  32. Iya sama Nes waktu dengar di radio yang hari jumat pagi (canada Kamis malam) ada ibu-ibu yang nanyakan kebenarannya sambil nangis tersedu2, lelynya ikutan nangis, yach....... apalagi kalo bukan senada dengan Agnes dan ibu itu. Kuciwa ....
    semoga saja kita semua bisa mengambil hikmahh di balik itu semua.

    ReplyDelete
  33. asli baru tau waktu baca ini...
    masih inget waktu dulu banyak "penggemar" kecewa waktu pa Aam Amirudin nikah lagi.. eh sekarang Aa Gym juga?? ckckck
    Sampai2 teh Ninih shock dan sakit gitu...zhalim dong..

    ReplyDelete
  34. ihik...sama...:-( apapun alasannya, sebagai public figure, belio harusnya tahu bahwa dia akan jadi panutan & akan jadi banyak yg ikut2an tanpa tahu alasan/bgmnya. Bukannya poligami gak boleh, cuma, ya jangan diada2in aja sih. Kan banyak tuh yg make alasan 'nyunnah'. Bukannya cuma mempertimbangkan perasaan istri 1 aja, tapi juga anak2. Kalau anak2 sakit hati, bukannya jadi minus tuh tabungan akhiratnya. Doa anak sholeh kan salah satu yg tersisa saat ortu meninggal. Kalau anak sakit hati, siapa yg mau doain lagi?

    ReplyDelete
  35. ah, begitu ya ceritanya...barusan saya bilang ama tmn cowo yg wartawan. Kenapa sih ga ditanyain Teh Ninih-nya, apakah beliau benar2 yakin dan ikhlas? soale kita jangan hanya dengar dr Aa Gym aja (kalo Beliau emang bener berpoligami, tentu Beliau akan menyatakan terkait dengan kepentingannya sendiri)

    ReplyDelete
  36. setuuujjj sama mbak agnes... poligami itu dibolehkan dengan syarat2 yg sangat ketat, tapi bukan anjuran. aku juga nggak percaya kalo Teh Ninih itu nggak sakit hatinya. Teh Ninih boleh bilang ridho atau apalah, demi apalah, pertimbangan apalah, tapi aku yakin, jauh di sudut hatinya hancuuurrr leburrr...

    ReplyDelete
  37. mba agnes saya jg tdk mau di poligami tp klo ada yg mau di poligami saya sendiri malah mengacungkan jempol heheh sbb bisa gitu membagi perasaannya...kemaren sempet jg ngobrol ma suami ktnya , insya ALlah klo kita sikapi secara proporsional tdk akan kecewa sbborang yg menjalankannya ikhlas knp kita tdk ikhlas? gitu ktnya jd saya rasa bener jg gitu kt suami ....

    ReplyDelete
  38. Tx ya mbaa infonya :-) Barusan saya dah denger ceramah Aagym yang hari ini, betul koq ada klarifikasih bahwa Aa memang sudah menikah. Setelah mendengarkan dengan kerangka yang berbeda, kaya penonton liat film aja deh gitu mbaa, jadi saya lebih bisa melihat dgn jelas, berusaha untuk ga melibatkan emosi lagi, saya hargai aja blio dengan segala pilihannya. Begitu juga teh ninihnya, yang saya tangkap sih memang si teteh bilang ga mudah. Yah saya udah melepaskan diri dari kerangka blio jadi sekarang mah lebih cueks lah mau gimana juga . Saya punya prinsip sendiri, klo blio mau begitu ya monggo aja deh hehe.

    ReplyDelete
  39. Iya mbaa setelah dengerin ceramah di radio yang hari ini dengan kerangka berbeda tea, saya dah ga mau kuciwa lagi deh mbak :-) Hikmahnya, saya ga mau tergantung sama orang lain, saya punya prinsip sendiri orang laen mau gimana ya itu pilihan blio smoga aja yang terbaik :-)

    ReplyDelete
  40. Wah dy, baru tau aku kalo pa Aam merid lagi, hmm... aku bersyukur aja lah ga jadi istrinya pada dai itu, kalo enggak siap2 dimadu pan berabe haha, btw, itu ttg si teteh 'shock' baca di republika ya di, kayanya wartawannya berlebihan deh tuh, hehe.

    ReplyDelete
  41. pada dasarnya kita-kita pada sepakat ya, bahwa poligami itu memang boleh, dengan strict condition. dan rata-rata pada sama-sama nggak mau juga mengalaminya. ya kan? agnes, beby, mbak mamiek, mbak dimyati dll... tos-an yok. :D

    (tapi aku nggak terima alasan libido lo Nes. beristri empat atau lebih pun nggak akan menjadi solusi, apalagi kalo semua istrinya dapat haid bareng. atau sebaliknya, nanti boleh poliandri juga dong bagi perempuan yang berlibido tinggi. nah lho!)

    yang agak beda mungkin dalam hal menyikapi "peristiwa terbaru" ini. exaggerate gitu lho, kesannya si dai melakukan perbuatan yang nista banget. mungkin justru sang dai (yang mestinya lebih paham agama) lebih dapat diharapkan akan berpoligami dengan adil, tidak berat sebelah dst. maybe...

    whatever, dia menjalani hidupnya, kita menjalani hidup kita. tak bisa kita paksakan orang lain memakai kaca mata kita. :)

    ReplyDelete
  42. Iya mbaa saya juga mikirnya gitu, tapi ya sudah lah blio punya pertimbangan sendiri kali, saya ga mau kuciwa lagi deh mba, walopun pikiran iseng suka muncul sih, iya oke emergency but kenapa harus sama yg cantik dan mantan model pula hehe ini kalo bener berita di republikanya ya, yg jelas sih lebih muda hehe

    ReplyDelete
  43. Hehehe iya mbaa, hancur lebur itu pasti, normal dan alamiah banget, namanya juga manusia, tapi bedanya si teteh bisa melewati masa-masa itu kali mba, kalo aku mah ga deh makasih hehe

    ReplyDelete
  44. sama seperti yang aku rasain mba.. kemaren aku ko rasanya kecewwwaaaa banget.. pdhl kenal kagak, dulur bukan, istri apalagi hehe. Tapi ya itu, mungkin ekspektasi aku yang berlebihan terhadap Aa Gym.. Jadi kekecewaannya sedemikian dalam..Sebagai "role model" ustadz dengan keluarga harmonis.. aku pernah ketemu Aa di mall dengan seluruh "kurcaci"nya dan teh ninih (tanpa assistant!!), aduh meni seneeenggg banget. Sampe aku bilang ama sumi, "Tuh, Aa Gym yang rrruarrr biasa sibuknya aja masih merlo'ke ngeluangin waktu ama keluarga..". Makanya aku rasanya ga percaya.. tadi malem aku sama suami juga ngebahas soal ini, yah kita liat aja hikmahnya.. Sebenernya aku pingiiiiiiiinnnn banget bisa ngobrol ama teh ninih, gimana sih yang dirasain?? apa ga ada rasa gimana sedikit aja? adakah yang bisa ngebuka link-nya???? Aduh Aa.. semoga keputusan yang diambil ini untuk kebaikan semua umat.. tapi aku belum nemu celahnya nih... hiks...

    ReplyDelete
  45. Iya mbaa saya dah ga mo kecewa lagi, masalahnya lebih karena mestinya saya ga memaksakan kacamata saya untuk orang lain aja sih, seperti yang dibilang mba eva, itu kesalahan saya, saya punya prinsip sendiri dan ga perlu dipaksain ke orang laen sekalipun dia sosok yang dikagumi :-)

    ReplyDelete
  46. Haha soal libido,, selama ini bayanganku yang doyan merid tuh asosiasinya kesana je mba jahat ya hehe, but ya memang ga pas sih.

    Menjadi exaggerate karena dia tokoh langka mba menurutku diantara sekian banyak dai, banyak yang sudah terlibat secara emosional sama blio krn kata-katanya yang selalu sejuk, seperti aku ini contohnya yg akhirnya tanpa sadar jadi memaksakan kacamataku padanya hehe

    Ya kalo denger ceramah hari ini si mbak, dia memang punya alasan kuat untuk berpoligami, kalo yg aku tangkep niy karena alasan moral umat, karena mencari solusi buat umat yang moralnya dah makin ga keruan, karena kalo ga praktek ga mungkin kan, jdnya omdo, dan salah satunya juga karna selama ini poligami dianggap nista, but ini mah cuma kesimpulanku dari hasil ceramah ya Ya maybe, moga-moga aja begitu mba, walopun kadang aku masih suka jail, "oke deh emergensy dan demi umat, but kenapa harus lebih muda dan cantik malah mantan model pula kalo kata koran hehe"

    Sekarang mah jd lebih hati-hati lah dlm urusan kacamata ini, yang penting aku tambah mensyukuri aja hidupku, bersyukur karna aku bukan istrinya dai haha

    ReplyDelete
  47. Mbaa tadi aku dengerin ceramahnya, teh ninih bilang awalnya memang ga mudah, tapi kemudian dimudahkan sama Allah ceunah, lagian udah disiapin sejak 5 thn yll mbaa. Yaa semoga aja keputusan mereka itu nanti banyak hikmahnya deh. Aku mah sekarang mau nonton dari jauh aja, aku dah pake kacamata sendiri mba hehe

    ReplyDelete
  48. Dengerin ceramahnya hari ini aja li :-) kalo yg kutangkep mereka memang dah ngerencanain ini sejak 5 thn lalu, dan kata tetehnya si awalnya ga mudah, tapi kemudian dimudahkan. Hebat lah, kalo aku mah apapun alasannya, udah jelas-jelas pasti minta cerai haha dasar emang kurang iman nih gw hehe

    ReplyDelete
  49. Yup, beneran, teh ninihnya dah bilang koq, dengerin aja ceramah kuliah subuhnya :-) kalo disini aku dengerin dari radio ini
    http://radio.degromiest.nl

    Dengerin aja, barangkali habis itu bisa lebih memahami pilihan mereka :-)

    ReplyDelete
  50. ah tetep aja.. hikks.. ko tega.. ko tega.. ko tega sih aa gym

    ReplyDelete
  51. betull banget mba.. inshallah setiap tetesan yg sudah mengalir merupakan sebuah perjuangan proses pencarian yg mba maksud kan ;) Aq jg termasuk salah seorang yg blom bs menerima poligami, soalnya trauma di keluarga jg.. hehehehe (ssstttt). Pdhal baru aja kemarin aku dsikusi ttg poligami sama calonku, setelah itu dpt kbr ttg aagym ..qqwwakkkkk jd kaget jg alias reuwas pisan.. hehehe

    Tetep semangat ya mba dan tetep berkarya untuk umat. Slm untuk semua. ;)

    ReplyDelete
  52. baru kemaren temen2 ngobrolin soal "eh.. aa gym merit lagi lho..", waktu itu sih aku gak percaya, tak pikir cuman gosip, apalagi sampe jum'at sore gak ada berita apa2 di detik.. eeehhh... mampir sini baru tau kebenarannya...
    sedih juga sih, nggak nyangka aja biarpun aku nggak meng-idola-kan aa gym tp suka denger ceramahnya... kuciwa.. kuciwa.. kuciwa.. huh deh..!!!
    tp yaaaa... kita kan nggak bisa menghakimi orang laen toh mbak, insya Allah ini yg terbaik di mata-Nya.. amieennn...

    ReplyDelete
  53. Hehehe iya sih ya, tapi sudah pilihannya begitu demi umat mba katanya, yo wis kepriben hehe

    ReplyDelete
  54. Sudah ada konfrensi persnya..
    Belio ternyata da nikah 3 bulan yang lalu...
    Mmmm... no comment...

    ReplyDelete
  55. Iya In, tiap hari ada kuliah subuhnya diputer 3 kali sehari sesuai jam Eropa :-)

    ReplyDelete
  56. Iya bener ienk, kalo terlibat secara emosional sama orang lain memang cenderung jadi menghakimi ya :-) Ya smoga yang terbaik deh, dan smoga ga berdampak negatif buat masyarakat :-)

    ReplyDelete
  57. hehehe kalo aku mah malah kebanyakan komen nih hehe

    ReplyDelete
  58. ga pa pa nes..kalo ada komen agnes, jadi terobati kan kangennya aku ama agnes :)..huhuhu kangen!!!

    ReplyDelete
  59. Hwaaa aku dong lebih kangen ma Iin, wong tiap dateng ke MP iin ga diupdate hehe ayo update dong say, biar jadi obat kangen juga :-)

    ReplyDelete
  60. Awalnya juga kayak terpana pas denger berita Aa Gym menikah lagi.. Tapi karena memang poligami itu ada dan karena itu Aa Gym so daripada pusing (awalnya ga rela hikkss, tapi siapa sayah hehehe) mending mendoakan dalam hati mudah2an niat Aa Gym memang bersih dan tulus seperti ceramah2nya hehehe...

    Tapi tadi liat berita + baca di koran, melihat istri Aa Gym yang pertama alias Teh Ninih ikhlas dan tetap bahagia gitu yahh istrinya aja meridhoi jadi mending ikutan senyum aja deh hehehe....

    Itu pendapat saya lo mba...maaf kalo berbeda :-)

    KIo kata Aa Gym mah..jangan liat bedanya hehehe....

    Tapi setuju mba, panutan mah bukan Aa Gym tapi Rasulullah...

    ReplyDelete
  61. Whuaaaaaaaaa, asli kaget geeeeeeeet :-(
    *pingsan, ntar bangun buru2 baca detik.com deh*

    ReplyDelete
  62. Kan gak buka MP seminggu Mba, ini baru sampe dari Venice, alhamdulillah...
    *makasih banyak atas seluruh infonya ya Mba* benar2 manfaat sekali :-) Jazakillah khairul jazaa... :-)

    ReplyDelete
  63. Terlepas hal2 dr halal ato dalil agama, or panutan kita hrsnya sang Pencipta & Rasullullah....

    Bangsa ini siapa lg yg bisa diharapkan? disaat keadaan makin ga tentu kita bth figur yg bs menentramkan hati.
    apa salah Aa Gym menjadi panutan tiap keluarga muslimah or Non-muslim?

    apa tidak dipikirkan dampak negatif dr Poligami ini dr segala sudut?

    Aa Gym itu panutan masyaraakaaaaaat buanyaaaak ....
    rasanya dampaknya bukan dr keluarga aja deh bundaagnes...dampaknya luas...
    yaah Tanggung jawab Moral.....
    apa banyak masyarkat yg berpikiran positif dr hikmah ini??

    kita (laki2) ini bisa 'jatuh' dr 3 hal :
    1.Kedudukan (politik dll),
    2.Harta,
    3.Wanita

    apakah mungkin skr kita sudah tidak percaya lagi dgn panutan masyarakat yaitu ustad (spt yg sdh dijelaskan diatas) ...

    katanya mantan model pula, berarti kan cantik yaa...dan msh punya peluang mendapatkan laki2 yg sholeh yg juga mamu menikahinya kan bun???

    kenapa tdk janda2 miskin dan (maaf) yg mempunyai wajah tdk cantik tp sholehah,
    banyak kaan bun?? bagaimana nasib mereka?? bukannya poligami utk menyelamatkan mereka?? jaman skr poligami dgn jaman dahulu sdh keluar jalur dr hikmah poligami itu sendiri .....

    aduuuh dah ga bs jelasin lagi deh dgn kata2 perasaan ini...
    sampe ngaco ngomongnya bunda agnes...
    setuju dgn yg ditulis bunda agnes...apapun hikmah dr semua ini....
    apakah masyarakat semua bs menyadari hikmahnya, rasanya gak deh...
    rata2 skr pandangan ke AA gym udah beda lagi bunda....
    sedih...sedihh...

    ALLAH memberikan kelebihan kepada AA gym utk menjadi panutan masyarakat...

    *sedih ,kecewa, marah, kesel, YA ALLAH mau jd apa bangsa ini klo panutannya saja sdh banyak mengecewakan. lagi memikirkan nasib2 janda2/istri2 yg teraniaya krn di madu/anak2 yg tdk mengerti knp ayahnya bisa punya 2 wanita selain ibunya*

    ReplyDelete
  64. Wah mo merid ya, selamat ya :-) jgn lupa undangannya hehe. Ya ga ngerti deh say, yg bisa kita lakukan cuma ambil hikmah dan jadi penonton aja ya, kita liat aja nanti bakal gimana, siapa tau yang blio omongin bakal kejadian wallahualam deh katanya kan kita disuruh berbaik sangka ya, walaupun memang susah :-) Tetep semangat juga yaa, salam buat calonnya hehe

    ReplyDelete
  65. Hwaa surprise ima jadi ke venice, asiik ditunggu critanya yaa :-) Eh hasil honeymoon nya kalo jadi bilang2 ya, wah jadi made ini venice dong hihihi

    ReplyDelete
  66. Hehehe aku bisa ngerti, aku jg ngalami pas baru denger. Tapi setelah sekarang jadi penonton aja jdnya aku ga terlibat secara emosional lagi, dan ga kuciwa lagi :-) Ya berdoa aja moga-moga suatu hari Allah mengungkapkan yang benar, kalo memang niatan blio terpeleset Allah pasti buka, tapi kalo ternyata kata2 blio nanti bakal terbukti benar seperti yg dia ucapkan dan bakal bermanfaat ya alhamdulilah, kita tonton aja ya sama2 :-)

    ReplyDelete
  67. Bunda, bukannya kebahagiaan, harta, kedudukan itu cobaan?
    tergantung bagaimana kita menyikapinya kan bun?
    sedih jg looh...
    teman2 ku dr kalangan biasa spt office boy kantor dan karyawan2 bawah laennya...salah satunya mengatakan spt ini :
    "koq bekas model jg, knp ga janda2 tua?, saya jg mau klo dikasih yg lbh muda"
    (ini yg berbicara wlpn orang biasa tingkat keimanannya lumayan sholeh)
    "yaah ternyata Aa Gym sama aja spt saya, sama2 punya nafsu gede, bayangin aja udah punya anak 7...(maaf) wajar aja cari yg lbh muda dan gresh"
    astagfirullah....dampaknya luar biasa kan bun? ....
    sedih...krn mereka yg hanya berpikiran sedderhana dan dr kalangan biasa aja,
    berpikirannya spt itu, itu dr beberapa orang bun, bgamana yg bnr2 mengagumi dan menteladani Aa Gym bun? apakah bs berpikiran luas/wawasan luas menyikapi mslh ini?
    laen soal jika dia BUKAN siapa2...Bukan Panutan masyarakat...

    *saya bukan pengagum dan bukan fans berat*

    ReplyDelete
  68. Iya da, bener banget, harta kedudukan itu emang cobaan, dan yg membedakan itu dr Allah ato dari nafsu semata cuma hati msg2 ya, dan kita ga tau hati Aa gimana, cuma Allah yg tau. Kalo liat masyarakat aku juga ikut prihatin, kayaknya jd kehilangan pegangan gitu, tapi biar pelajaran juga kali ya bahwa pegangan itu cuma Allah bukan makhluknya. Mungkin sekarang masyarakat masih emosional karena shock sih, tp moga2 lama-lama bosen dan hikmahnya muncul belakangan, wallahualam da :-)

    ReplyDelete
  69. ayat yang membolehkan poligami? Aku dak masalah sama ayat itu, tapi kan ada terusannya....na itu dia yang nggak pernah ikut disosialisasikan.... yang membicarakan soal adil itu lho.....

    Don't cry, Nes.....jangan sia siakan air matamu

    ReplyDelete