Saturday, December 2, 2006

'Kacamataku' (Summary Air Mata Untuk Seorang Dai)








Aku merasa perlu untuk mengikat proses belajarku dalam kejadian poligaminya Aagym yang kemaren bikin aku kecewa. Ternyata betul, pasti ada pesan Allah dari kejadian ini buatku. Aku menangis, aku tertawa, aku kecewa, aku bahagia semua dari Allah. Ternyata betul, tidak sia-sia air mata yang kukeluarkan, aku dapat banyak sekali pelajaran. Karena itu lah aku ingin mencatatnya.

Pertama, tentang kacamata, (thanks to mbak eva yang sudah dengan tepat menggambarkan apa penyebab kekecewaanku :-)), ya rupanya si kacamata ini penyebabnya. Tanpa sadar aku sudah memaksakan kacamataku untuk dipakai orang lain, (dalam hal ini Aa Gym sebagai tokoh yang kukagumi). Dan akibat dari pemaksaan kacamata ini, aku jadi terlibat secara emosional. Pelajarannya, aku jadi ingin lebih menyelam ke dalam diri. Ternyata, apapun itu, lebih baik aku menjadi penonton saja untuk kejadian-kejadian manusia di luar diriku.

Terbukti, kalau aku masih saja memaksakan kacamataku untuk dipakai orang lain, saat baca-baca berita seputar beliau, aku masih tetap kecewa dan masih terus saja ngomel-ngomel.Padahal sang dai sudah kasih klarifikasi ya, dan sudah menjelaskan duduk perkaranya( walaupun masih diplomatis). Mbok yao mulutku ini diem aja, memaklumi pilihan belio saja, wong belio ya nggak melakukan dosa koq, wong memang nggak dilarang agama koq. Tapi ya begitu lah, teuteup ini mulut ga bisa dikunci hehe. Contohnya dan yang paling hobi kusebut-sebut hehe,"Kalau gitu, kenapa harus sama mantan model cantik dan lebih muda? Kenapa harus poligami yang jadi solusi untuk kehancuran moral? Kenapa bukan akarnya yang diberantas? Memangnya kalo udah poligami, trus orang yang pada dasarnya 'doyan gituan' nggak bakal selingkuh lagi? Emergensi exit itu kan bisa diada-adain, siapa yang bisa mengukur emergensi ato bukan? Walaupun istrinya ikhlas dan anak-anaknya ikhlas, tapi kan teteup mereka harus melewati proses sakit, padahal menyakiti hati itu kan ga boleh,"...dst..dst... Kesian deh suamiku musti jadi keranjang sampah menampung omelanku hehe.

Tapi untungnya, suamiku selalu mengingatkan untuk cukup menonton saja kejadian di luar sana.Pelajaran yang lebih pentingnya adalah soal menyelam ke dalam diri. Aku dan suamiku jadi mengevaluasi lagi, apa sih sebetulnya kacamata kami dalam soal poligami dan keluarga? Aku lagi-lagi diskusi sama suamiku, dan minta masukan juga dari seorang sahabat. 'Kacamata' kami akhirnya berbicara begini:

- Meskipun tidak dilarang, dan bukan anjuran, poligami bagi kami adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa. Rosulullah adalah manusia yang luar biasa. Beliau adalah manusia yang sudah dimaksum, segala ucap, langkah dan laku beliau semua sudah disetir oleh Allah. Soal keadilan, tentu saja Rosulullah sangat bisa berlaku adil baik fisik dan jiwa, karena Allah sudah memberikan banyak kelebihan pada beliau. Soal poligami, istri-istri beliau pun diberi kemampuan lebih, bukan sembarang manusia pula.Tapi manusia biasa? Hmm... wallahualam. Jadi, poligami bukan pilihan kami.

-Agama diciptakan justru untuk mengekang hawa nafsu. Jadi bagi kami poligami tidak bisa dijadikan solusi untuk mengekang hawa nafsu. Mestinya agama lah yang bisa mengekang hawa nafsu itu. Sehingga keinginan untuk punya TTM atau keinginan untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan libido mestinya tidak diikuti, karena sudah berusaha baik-baik mengikuti jalan agama (seperti sholat, puasa, zikir, shodaqoh, zakat, dll).

-Keluarga adalah inti dari masyarakat. Keluarga yang baik akan melahirkan masyarakat yang baik pula. Dari sini lah kerusakan moral bisa dicegah. Dan dalam keluarga, cinta adalah intinya, cinta dari Allah yang telah dianugrahkan kepada hati-hati kami. Bila kami membersihkan hati-hati kami, maka cinta Allah itu akan semakin memancar kepada kami. Karena itu kami ingin memelihara cinta itu sebaik-baiknya, menggalinya lagi dan lagi. Menggosok kerak-kerak dalam hati kami lagi dan lagi. Kami ingin membangun cinta, cinta dan cinta itu dalam keluarga. Karena kami yakin dari sanalah cinta itu akan menyebar ke sekitar dan alam semesta.

-Kami merasa, dengan poligami, cinta yang telah dititipkan kepada kami itu tak akan lagi bisa kami jaga baik-baik. Contohnya, semalam aku menatap anak-anakku yang tertawa dengan riangnya karena digelitiki suamiku. Ah sungguh betapa bahagianya aku melihatnya. Dan aku membayangkan seandainya saat itu ada istri lain dan anak-anak lain dalam rumah itu, akankah aku sebahagia itu? Duh membayangkannya saja sudah ngilu. Bisakah aku menjaga cinta dengan hati yang ngilu? Sungguh, aku tak mampu!

-Bagi kami cara termudah untuk membersihkan hati adalah dengan bersyukur dan bersyukur. Karena hanya dengan selalu bersyukur, jalan menuju keikhlasan itu terbuka lebar. Cara lainnya tentu dengan ibadah-ibadah yang sudah dianjurkan oleh agama. Tapi yang sangat membantu rasanya dengan banyak-banyak berpuasa, karena puasa bisa membersihkan hati dan mengendalikan diri. (Semoga kami dijauhkan dari rasa malas untuk melakukannya).
Insya Allah kami yakin, asalkan kami selalu meluruskan niat untuk selalu membersihkan hati seperti ini, Allah akan memudahkan.

-Nafsu dan cinta bedanya tipiiiis sekali. Karena itu membersihkan hati sebersih-bersihnya ini menjadi tugas yang teramat penting. Disanalah 'rumah' Allah bersemayam. Badan ini hanya wadah. Ketika wadah dan hati sudah bersih, Sang Empunya wadah lah yang akan bekerja.

-Kami hanya ingin menyaksikan saja episode-episode manusia di luar diri kami sebagai jalan munculnya pesan dan petunjuk bagi perjalanan diri kami. Biarlah orang lain yang melakukan poligami itu menjadi urusan Allah. Di dalam Allah, diluar pun Allah, dimana-mana Allah. Allah sudah atur semua, tugas kami hanya bersih-bersih.

Kira-kira begitu kesimpulan kami. Kalau dari suamiku, bahasanya begini:

Keluarga itu seperti masyarakat kecil.
Kebahagiaan dalam penerbangannya,
hanya akan terasa jika Allah memberikan anugerah
berupa rasa cinta di dalamnya.


Rasa cinta yang dari Allah ini bersemayam di dalam hati
seperti mutiara yang tersembunyi dalam kerang.
Rasa cinta itu bersinar ke luar, ke sekitar,
seperti cahaya lampu
yang menerobos bola kaca yang jernih.


Tugas kita hanyalah membersihkan hati,
sebersih-bersihnya,
agar mutiara itu nampak,
agar cahaya itu menyemburat ke luar.

Dan untuk membersihkan hati,
tugas kita hanyalah BERSYUKUR.
Mensyukuri segala yang ada,

karena itulah pemberian dari Allah.
Dia Yang Maha Tahu kebutuhan kita,
dan jangan sekali-kali kita jahil
dalam memanipulasi keadaan keluarga dan diri kita.

Hanya dalam hati yang bersih saja,
cinta suci dari Allah akan keluar membuat bahagia keluarga.


Dan pada gilirannya,
sebuah keluarga yang penuh cinta dari Allah,
akan dipersembahkan olehNya
kepada masyarakat, bangsa, dunia, dan alam semesta
sebagai rahmat.

Namun, cinta dan nafsu itu tipis sekali batasnya.

Cukuplah kita berusaha membersihkan hati, sebersih-bersihnya.
Dan Allahlah yang akan membimbing
perjalanan orang-orang yang ingin membersihkan hatinya.

Biarlah orang-orang yagn melakukan poligami
itu menjadi urusan Allah.

Itu juga dari Allah, karena Dia punya maksud tertentu,
untuk memperlihatkan kepada kita hikmah.

Dan cukuplah buat kami,
melihat ke dalam diri dan membersihkannya.
Semoga cinta dari Allah semakin bersemi.


Amin...amin ya Robal alamin....Ya Allah mampukan kami....semoga ini bukan hanya menjadi sekedar ucapan dan tulisan belaka...










43 comments:

  1. amiiin. aku berdoa semoga agnes dan mas ismail dapat mampu menjalani komitmen ini...semoga cinta selalu berbunga dan bersemi..amiin.

    ReplyDelete
  2. amin..
    pelajaran juga, jangan sampai kita mengidolakan mahluk ciptaan Allah, krn mereka tidaklah sempurna.

    ReplyDelete
  3. Ingin jalan berduaan bergandengan tangan di sebuah taman, saat usia 70 tahun. Itu impian kami:). Amin...
    Impian kami lainnya? Masuk jannah berdua:).

    Hmmm...terbayang nggak? Istri yang iklas dipoligami memang masuk surga. Eh, suaminya malah masuk neraka karena nggak adil, zhalim, dsb. Akhirnya istrinya dapat pasangan lain di surga, and live happily ever after hehehe...the end.

    ReplyDelete
  4. salam kenal mbak agnes,
    trainer saya pernah bilang, you cannot change the landscape, but you can change your glasses...

    ReplyDelete
  5. Tapi jangan sampe jd benci Aa karena masalah ini jg loh mbak..

    ReplyDelete
  6. Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah laksana berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya. Mereka itu orang-orang yang berlaku adil dalam menetapkan hukum baik itu kepada rakyat maupun kepada KELUARGA...

    Thks Bunda Agnes...atas share nya :)

    ReplyDelete
  7. Iya mbak Me bener banget, bisa-bisa malah musyrik ya mbak kalo mengidolakan makhluk :-)

    ReplyDelete
  8. Hahaha mbak mamiek nih emang paling bisa deh kalo urusan lucu-lucuan, tapi dipikir-pikir bener juga ya mbak, who nows hehe adil kan memang susah banget.

    Amin mbak mamiek, aku doakan semoga mbak mamiek dan masnya bergandengan tangan di taman dunia dan surga yaa :-)

    ReplyDelete
  9. Salam kenal juga mbak :-), yup bener banget dan hidup jadi lebih indah hehe

    ReplyDelete
  10. Kalo malah jadi benci artinya itu masih memaksakan kacamata kita ke Aa ya, lupa lagi sama kacamata sendiri hehe, artinya proses pembersihan hatinya gagal,ya ga say :-) Justru hikmahnya semoga dengan kejadian ini, kita semakin terpacu buat menghilangkan perasaan-perasaan negatif dalam hati, kita sama-sama berusaha yaa :-)

    ReplyDelete
  11. Tx juga shrie buat kalimat indahnya, semoga kita termasuk orang-orang yang bisa berlaku adil itu yaa :-)

    ReplyDelete
  12. setuju bgt mba Agnes, tapi kok setelah baca detiknews wawancara dengan Teh Ninih 'Teh Ninih Sempet Klenger, Belum Kenal Teh Rini' ...kok Lia jadi memahaminya menjadi "Aa sempet berbuat zalim thd istri pertama dengan menikahi perempuan yang belum dikenali oleh istri pertama, dan Teh Ninih sempet klenger saat mengetahui Aa menikah lagi, berarti prosedur permintaan persetujuan Istri pertama untuk menikah lagi belum dipenuhi dengan baik oleh Aa". semoga lia salah memahami kalimat dalam detiknews berikut karena keterbatasan pengetahuan.

    ReplyDelete
  13. Iya Li, aku juga bacanya begitu. Aku sampe sejauh ini baca beritanya sebetulnya tetep ga bisa memahami urgensy dari pilihan Aa tersebut. Cuma ya seperti diskusi sebelumnya, dia yang menjalankan hidupnya, aku hargai sajalah pilihan dia. No bodys perfect hehe. Cuma yang kutahu, ada riwayat nabi, dulu sewaktu Fatimah putri Rosulullah yang sangat dicintainya mau dimadu sama Ali, Rosulullah sangat tidak berkenan, its hurts kata Rosul. Dan akhirnya Ali tetap beristrikan fatimah kan. Artinya kan memang Rosulullah sangat tidak ingin ada yang terluka, dan soal teh ninih hmm aku no coment deh.

    Yang jelas kalo aku nih, aku ga setuju, kalo ada suami yang melakukan poligami dengan iming-iming supaya keikhlasannya dibayar surga dan diancam neraka karena dianggap melanggar ketentuan Allah. Iya kalo syarat-syarat poligaminya dah dipenuhi, la kalo enggak apa bukannya cuma menakut-nakuti dengan dalih ketentuan Allah padahal bukan.

    Aku yakin Aa bakal bisa membuktikan bahwa dengan poligami, keluarga dan anak-anaknya akan baik-baik saja, tapi trus so what gitu loh hehe, apakah akan dibuat formulasi bagaimana cara poligami yang benar, dan rumus-rumus poligami? Hmm wallahualam deh li hehe, yg jelas ga ada sesuatu pun didunia ini terjadi tanpa skenario Allah, kita liat aja nanti kedepannya...Yg ptg sekarang mah dah ga kuciwa lagi, eh maap jadi panjang soalnya lagi belajar soal poligami hehe

    ReplyDelete
  14. Wallahualam yah mba alasan dibalik itu..ga mungkin juga Allah bikin sesuatu sia-sia....mudah2an aja keluarga Aa Gym baik2 saja terutama Teh Ninih dan anak2nya...

    Btw klo boleh berkomentar sedikit memangnya kenapa klo Aa Gym memilih istri yang lebih muda dan cantik hehehe...Kita kan ga tahu alasan dibalik itu semua...Mungkinnn yah mba (mungkin loh mba jangan marah ama aq ) mungkinn aja justru si Teh Rini ini yang memang lebih rumit permasalahannya atau mungkin doi yang lebih harus di tolong dengan dinikahi Aa Gym..btw klo kemudian dia cantik mungkin Allah emang kasih Aa Gym jodoh yang cantik2 hehehe....

    Tapi swear...klo baca tentang Teh Ninih satu sisi duhhh ikutan sedihh menangis melihat tegarnya Teh Ninih padahal 5 tahun dipersiapkan (klo saya mah ampe tua mungkin ga siap2 hehehe)...satu sisi lainnya wallahu'alam teh Ninih gimana menghadapinya jadi saya sih doain aja mudah2an keluarga idola ku dulu yang mesra dan 'contoh' itu tetap bisa memberikan contoh yang baik juga....

    Maaf yah mba..klo ada kata2 yang kurang disukai :-)
    Peace

    *g ada maksud membela Aa Gym hehe...

    ReplyDelete
  15. Hehehe its oke koq mba, komentarku soal cantik dan lebih muda, karena lebih muda dan cantik itu identiknya dengan nafsu mba, menurutku lo. Tapi kan tiap orang berhak berbeda ya, jadi ga masalah koq, kalo mbak Weende berbeda pendapatnya sama aku, malah jd masukan buatku :-) Aku sepakat kalo sudah terjadi itu memang sudah takdir Allah kan, dan ga ada yang sia-sia. Hikmahnya banyak, dan semua orang tentu punya hikmah masing-masing :-)

    ReplyDelete
  16. lia nonton streaming gosip di sctv.co.id (maap nih cari source dr situs gosip heheheh), sedih bgt denger pernyataan Teh Ninih (dlm hati sih msh mrasa kok ya perempuan msh sprti warga 'kelas dua'). After all, salut buat Teh Ninih,meski dlm hatinya hancur tapi Beliau tetap hrs berjuang agar menjadi contoh yg baik buat masyarakat ***klo lia mana sanggup mba...mending cerai saja deh drpd dimadu hikssss***

    ReplyDelete
  17. hihihi syukurlah kirain bakalan dimarahin nih hehe...

    tapi malah beda malah saling kasih masukan ooo gitu dari mba agnes, klo dari aq begini malah seru diskusinya..eh diskusi ga sih mungkin reply2an ehhehe...

    btw aq dah beli lo kitchen table melody, sedikit membantu utk menyemangati aq mba, karena sekarang baru aja 3 bulan full time mother (blom jd mother ding, baru merit hehe)...

    ReplyDelete
  18. namanya Een betalen Twee halen....itulah poligami

    ReplyDelete
  19. hayo, hayo, balik lagi ke proyek nulisnya nes. banyak hal lain yang perlu dipikirin *penonton yang gak habis pikir*

    ReplyDelete
  20. Wah kalo soal itu sih idem dito Li, aku jg mending cerai lah yaw hehe. Dan idem dito jg soal perempuan masih seperti warga kelas dua, but yaa itu mah pilihan dan jalan hidup masing-masing kali ya, kalo aku jadi teh ninih, pasti sulit juga untuk minta cerai karna dah terlanjur jd public figur, kalo nekat minta cerai juga pan bisa bikin geger gonjang-ganjing hehe

    ReplyDelete
  21. Hahaha jadi pengen buru-buru musim diskon bu denger een betalen twee halen hehe. Bener banget bu, koq enak yo hehe

    ReplyDelete
  22. Hihihi nggih mbak manut deh manut, dah kebanyakan ngomong nih hehe

    ReplyDelete
  23. Laah moso iyo dimarahi wong namanya diskusi hehe, menurutku reply2an jg termasuk diskusi lah ya :-)

    Oh baru merit toh Win, klo gitu selamat yaa, moga-moga tetap semangat :-) Tx lho dah mau baca bukuku hehe

    ReplyDelete
  24. Mbak Agnes....jadi ikutan baca sharingnya mbak Agnes nih...:) makasih yah mbak...

    Kalo saya sendiri Aa gym nikah lagi..gak gitu kaget sih..tapi impack dari kejadian ini malah bikin saya terkaget-kaget, terutama dengan banyaknya ibu2 kecewa dengan Aa gym....

    Kalau saya sendiri, alhamdulillah, dengan kejadian ini malah tambah baik komunikasi dengan suami..apalagi baru ikutan acara silaturahim warga muslim jepang sabtu kemaren, tema nya kebetulan soal cinta dan hubungan antara suami dan istri juga dengan anak2. Jadi pulang dari silaturahim tambah berbunga2 dan lengket ajaa kayak perangko....(ups..maaff..) dan ketika kita berdiskusi soal poligami pun (yang sekarang sedang booming poligami Aa gym..) bisa dikatakan lancar aja.....Alhamdulillah

    Mudah2an kalopun misalnya suamiku pengen "nolong" wanita lain dan menjadikannya sebagai istri...mudah2an dengan kejadian ini bisa mencontoh teh Ninih yang tegar dan sabar....

    pssstt..suamiku malah ketakutan ditawarin poligami....hehehe...takut gak bisa adil katanya...:D

    Turut mengaminkan do'anya mbak Agnes....:) salam cinta dari jepun...:x (tuti desu...)

    ReplyDelete
  25. Bunda agnes,
    wajar laah klo bunda ikutan merasa kuciwa...
    laah aku aja yg kadar keagamaanku msh minim aja ikutan kuciwa...
    aku lbh turut mendalami dampak dr semua ini di masyarakat...

    Mungkin kita bs mengerti dan ambil hikmahnya....
    tp apa orang2 yg berpendidikan (maaf)rendah ato yg memang ga berpikiran luas bisa memahami hikmah dr semua ini?

    well, ini wujud rasa empaty ku tuk janda2/anak2 yatim/kaum dhuafa yg mungkin saja sdang menangisi dan kecewa dr kejadian ini...
    Smoga mereka diberi cahaya hati tuk bs menerima hikmah dr semua ini....dan ALLAH makin mencintai mereka...amiiien....

    ReplyDelete
  26. Maaf ya bundaagnes, klo kata2ku tll terus terang...
    hanya pemikiranku yg sederhana ... ga muluk2 koq ....

    Big hug dr Indo ya ... :))

    ReplyDelete
  27. Waah ternyata Aagym menebar hikmah dimana-mana ya, malah bikin pasangan jadi tambah mesra hehe, alhamdulillah mbak ikut seneng, idem koq aku juga jadi malah lebih introspeksi ke dalam dan semakin solid. Tapi bedanya aku ga pernah berpikir mau dimadu, karena kami udah sepakat nggak ada itu dalam kamus perkawinan kami, dgn pertimbangan seperti yang dah kutulis di atas. Tapi aku dukung mbak kalo mbak mau jadi seperti teh ninih hebat :-) karna tiap orang punya pilihan dan jalan hidup sendiri ya mbak, smoga yg terbaik buat kita amin. Tx udah berbagi mbak :-)

    ReplyDelete
  28. Waa ya gpp to malah seneng dpt masukan da :-) Memang orang beda-beda ya, aku cuma bisa berdoa deh buat mereka siapa tau hikmahnya ga sekarang ato siapa tau Allah menolong mereka dengan cara lain. Asli karena semua di luaran sana masih misteri, maksud sang Dai dan dampak kedepannya jg masih misteri buatku jadi yg bisa kulakukan hanyalah melihat kedalam diriku aja dan berusaha lebih baik :-) Tapi yakinnya, sejelek apapun itu ujung2nya juga dari skenario Allah kan ya, mesti Allah punya rencana yg kita blum tau, smoga berakhir baik buat semua yaa :-)

    Bighug jg dari Groni yg mendung melulu :-)

    ReplyDelete
  29. iya euy.. sampe sekarang saya masih speechless..

    ReplyDelete
  30. Kalo gitu ga usah diinget2 mba :-) wajar kali ya semua pada shock, tp nanti lama2 mesti pada bosen hehe

    ReplyDelete
  31. Akhirnye...Aa Gym...poligami!, bagi para "pencinta" Aa Gym (saya juga termasuk diantaranya) ini adalah pukulan terberat...tapi lagi-lagi...aku berpikir inilah saatnya...aku harus berpikir bahwa Aa Gym adalah manusia biasa...ketauladan yang diberikannya tidak mesti diikuti... dan bagaimana pun juga "cinta sejati" harus untuk Allah bukan untuk manusia...
    weleh..weleh..komentar apa ini....he..he..., ternyata bundaagnes ngefans juga ma ustadz ini.....toh

    ReplyDelete
  32. Yang ini gimana nih?Yang protes apalagi yang kuciwa bisa dibilang kurang ilmu...heheheh

    "Berpoligami adalah ajaran Allah SWT. Kaum Muslimin dibolehkan mengamalkannya. Karenanya, ini momentum yang tepat bagi dakwah Aa dan Teh Ninih, serta para pendakwah lainnya, karena sudah terlalu lama ajaran Allah SWT --ihwal berpoligami-- itu dilecehkan oleh mereka yang kurang ilmu".
    http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/122006/04/0105.htm

    ReplyDelete
  33. Bunda agnes, kalau menurut Kompas, Senin 12 Mei 2003 :
    "Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama bermonogami daripada
    berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang
    menganggap poligami adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri
    tunggalnya, Khadijah binti Khuwalid RA, berlangsung selama 28 tahun. Baru
    kemudian, dua tahun sepeninggal Khadijah, Nabi berpoligami. Itu pun
    dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidup beliau. Dari
    kalkulasi ini, sebenarnya tidak beralasan pernyataan "poligami itu sunah".

    Sunah, seperti yang didefinisikan Imam Syafi'i (w. 204 H), adalah
    penerapan Nabi SAW terhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami
    Nabi sedang mengejawantahkan Ayat An-Nisa 2-3 mengenai perlindungan
    terhadap janda mati dan anak-anak yatim. Dengan menelusuri kitab Jami' al-
    Ushul (kompilasi dari enam kitab hadis ternama) karya Imam Ibn al-Atsir
    (544-606H), kita dapat menemukan bukti bahwa poligami Nabi adalah media
    untuk menyelesaikan persoalan sosial saat itu, ketika lembaga sosial yang
    ada belum cukup kukuh untuk solusi."
    Aku sendiri nggak berani komentar karena merasa ilmuku belum cukup untuk mengomentari seorang dai seperti A Agym, yang pasti aku bisa merasakan perasaan teh ninih .....hik hik

    ReplyDelete
  34. Nah... yang repot kalo yang kurang ilmu itu trus ikut-ikutan Aa Gym berpoligami gimana? Itu aja sih yang membuat cemas banyak ibu-ibu, soalnya khawatir akan terjadi banyak poligami yang tidak dilakukan dengan benar.

    Ah...memang orang indonesia blom bisa belajar mandiri sih.... smack down bikin jatuh korban karena gak semua or-tu ngerti mana yang boleh sama mana yang nggak boleh ditonton sama anak mereka

    Trus...contoh poligami di televisi juga bisa2 bikin jatuh korban lagi, karena ada yang ngikut2 kawin lagi tanpa ilmu yang cukup...

    Eh...Nes...kok aku jadi ngelantur....
    Dirimu sih enak...nun jauh di sana....lha...di sini mah rame terus.... sampe aku nggak nonton tv, abis berita sekelas liputan 6 ato buletin siang aja ada terus tuh muka AA gym , ME dan YZ setiap ada pembahasan tentang UU yang mengatur poligami...hehehe

    ReplyDelete
  35. Ngefands iya, tapi nggak amat-amat benernya, suka karena isi ceramahnya slalu sejuk dan karna istrinnya satu, padahal ustad laen mah pada banyak, jd ketika jadi dua istrinya, kuciwa :-) Tp sekarang dah ambil hikmahnya aja ya mas, kita tos :-) cinta sejati hanya untuk Allah ya :-)

    ReplyDelete
  36. Biarin aja bu, emang manusia kalo dikuciwain sama orang laen kan musti ngebela diri hehehe

    ReplyDelete
  37. "Eh...Nes...kok aku jadi ngelantur....
    Dirimu sih enak...nun jauh di sana....lha...di sini mah rame terus.... sampe aku nggak nonton tv, abis berita sekelas liputan 6 ato buletin siang aja ada terus tuh muka AA gym , ME dan YZ setiap ada pembahasan tentang UU yang mengatur poligami...hehehe"

    Wah disana masih rame terus ya sus, yo wis iitung-itung mengistirahatkan mata hehe. Moga-moga biar kata ilmu suami kita cukup, tetep ga pengen poligami ya hehe

    ReplyDelete
  38. Naa itu dia mbak, makanya banyak yang kuciwa karna merasa yg blio lakukan itu ga emergensi dan ga cocok sama yg dicontohkan rosul. Apalagi dulu blio pernah ngomong bhw mau satu aja kan, ya wajar deh kalo trus blio ditinggalkan, kalo aku ngerasanya, gimana kita bisa percaya lagi sama orang yg kata-kata dan lakunya ga cucok, udah ga match tuh hehe, ya kan :-) Tx udah sharing ya mbaa :-)

    ReplyDelete
  39. Berpoligami,???ya sah sah saja,lagian enggak di larang ma Allah,asal kita nya bisa bersikap adil terhadap segala sesuatu hal,baik lahir maupun bathin,dah yang pasti sudah berkecukupan,segala kebutuhan bisa terpenuhi,jangan menelantarkan istri,klo seperti saya,kerja jadi kuli pabrik,mana bisa berpoligami,gaji aja pas-pasan buat anak istri saja Alhamdulillah dah cukup,kadang belum akhir bulan dah clossing,pinjem sana pinjem sini,apalagi punya istri dua,lieur mereun moal ka pasihan emam,kanggo abdi mah mending hiji weh cekap,istri yang setia yang sholehah,selamanya sampe mati tetep satu istriku tercinta yang ada di indonesia,hidup istriku,,,,,,,Ayah kangen banget ma Ibu pengen pulang,,,,,,,,,,4 bulan lagi Ayah pulang,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,thanks......,untuk para suami yang ingin berpoligami supaya tidak menyakiti istri,supaya tidak bikin kaget istri,supaya tidak mengecewakan istri walaupun istri itu ridho,buatlah perjanjian sebelum nikah sama istri pertama,klo dia ridho untuk di poligami nikahilah istri tersebut,tapi klo enggak ridho,jangan di nikahi,ya mungkin Aa Gym dah bikin perjanjian ma teh ninih,sebelum nikah,makanya teh ninih ridho di poligami,,,,,,,,,.segala sesuatu tergantung orangnya lah,,,,,,,,,,,,sekali satu tetep satu hidup istriku tersayang,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    ReplyDelete
  40. ya itu saran dari saya,,,mohon maaf apabila banyak salah kata,,,da rumasa abdi mah teu nyakola,,,,cuma damel janten kuli pabrik,,,,,,,,,,,,,,,,,(enggak tahu masalah agama)yang penting bagiku yang 5waktu jangan lupa,jangan punya rasa jelek ma orang lain,berbuat baiklah pada semua orang lain,seperti tadi klo berpoligami buat menyenangkan istri mengapa tidak??justru dengan adanya poligami istri yg pertama jadi enggak cape kan di jadwal,kecuali berpoligami hanya ingin menyakiti istri itu jangan,,

    ReplyDelete
  41. pokonamah hijlah,aki saya ge hiji istrina nini saya,,,,,,sampe aki2 sampe nini2,bapak saya hiji istrina emma saya nepi nini2 aki2,Insya Allah saya ge hiji,,,Istiku bagiku lebih dari segalanya dialah malaikatku,,tapi tong poho ka kolot angger kolotmah nomor hiji indung jeung bapak,,,,,,Ridho Allah teh aya di ridho kolot,,,,,,,,InsyaAllah,pamajikan mah nomor dua,buat para suami,,awas terlena sama rayuan istri atau terpengaruhi,,,soalnya di jaman sekarang banyak suami yang terpengaruhi sama istrinya,kisah nyata,,,,dulu dia suka bantu orang tua,dulu dia anak yang soleh,,,tapi sedsudah nikah terpengaruhi ma istrinya,,,,dia enggak pernah berbuat baik lagi ma orang tuanya,,Subhanallah,,,,eta budak,,,,inget orang tua kita yang membesarkan kita,,ingat ibu kita,jangan lupakan beliau,,,,,,,sungguh besar jasanya,,Ibu adalah malaikat di saat kita masih bayi,inget perjuangan seorang ibu di saat melahirkan kita,,,,,,inget teu??wah maaf jadi enggak nyambung nichhh sorry hapunten da abdi mah teu sakola,,

    ya kesimpulannya mah itu tadi,klo berpoligami bikin senang istri mengapa tidak?kan meringankan beban istri,seperti klo cucian banyak bisa di kerjakan berdua,sama istri yang kedua,,,,tapi klo bikin sakit istri mah atuh jangan,,,,abdi ti bandung,terus terang abdi resep ka AaGym,tapi biasa aja,enggak begitu ngefans,di mataku AaGym sosok manusia biasa seperti kita apa yang beda sich,,,cuma dia mah udah masuk TV doank saya mah belum,,,,,,,,sama seperti ustad2 di kampung,,,,,,,

    ReplyDelete