Wednesday, July 23, 2008

Day 3, Istanbul: Topkapi Palace, Hagia Sophia, Basilica Sistern, Blue mosque dan Bosphorus Bridge at night




Topkapi Palace:
Tempat ini termasuk ‘highlight’ yang harus dikunjungi kalau pergi ke Istanbul. Aku pribadi ingin sekali melihat ‘The sacred Relics’, ruangan tempat menyimpan peninggalan nabi-nabi, termasuk rambut jenggotnya nabi Muhammad. Selama 4 abad, dari tahun 1400-1860, Sultan-sultan Ottoman tinggal di istana ini. Setelah Ottoman jatuh, istana raja pindah ke Dolmabahce Palace. Topkapi palace sekarang dijadikan museum. Daerahnya luaas banget, 5 jam kami keliling juga masih ada tempat yang belum sempat kami kunjungi, misalnya Harem (selain memang ga pengen masuk karena kudu bayar lagi). Mungkin bisa dibilang Topkapi Palace aga-aga mirip sama Alhambra di Granada. Ada pavilyun-pavilyun khusus untuk raja terima tamu, untuk istri-istri raja, ada pavilyun untuk raja-raja kalau berbuka puasa dengan pemandangan kota istanbul dari atas, bahkan ada ruang khusus untuk sunat.

Berhubung di hampir semua ruangan tidak diijinkan foto maupun merekam gambar, Lala dan Malik aku suruh gambar. Eeh ternyata mereka mau! Terutama di dalam ruang sacred relics, anak-anak menggambar sampai dimarahin sama yang jaga karena mengganggu lalu-lintas yang padat hehe. Malik menggambar tongkat nabi musa, lukisan nabi musa yang sedang membelah laut karena dikejar tentara Firaun, jejak kaki nabi Muhammad, rambut jenggot nabi Muhammad yang ada di dalam kotak, pedang nabi Daud, kunci ka’bah, panah milik nabi Muhamad dan ornamen case Al Quran. Sedangkan Lala Cuma mau menggambar jejak kaki nabi Muhammad (karena itu adalah misinya) dan pedang nabi Muhammad. Di ruang ini juga kita bisa melihat panci yang digunakan oleh nabi Ibrahim, turban nya nabi Yusuf, pedang-pedang sabahat nabi, batu hajar Aswad, dan katanya ada ‘the chest holy mantle’ nya nabi Muhammad. Tapi tempatnya tersembunyi di dalam ruangan lagi.

Oya di tempat ini kami bertemu dengan rombongan bapak-bapak dan ibu-ibu yang berbaju batik ria! Siapa lagi kalau bukan rombongan dari Indonesia. Mereka serombongan ada 40 orang, habis umroh lalu mampir ke Istanbul katanya.

Hagia Sophia
Tempat ini mirip Mezquita di Cordoba. Tapi menurutku Hagia Sophia lebih kusam dan agak kurang terawat dibanding Mezquita. Tahun 532 Hagia Sophia merupakan gereja yang sempat menjadi gereja terbesar di dunia. Lalu pada tahun 1453, Sultan Mehmet II merubahnya menjadi mesjid, dengan menambahkan 4 minaret dan kaligrafi-kaligrafi dalam dekorasinya. Yang unik jadinya terlihat ada gambar lukisan-lukisan agama Kristen, tapi di kanan kiri ada tulisan Allah-Muhammad. Tahun 1935, Ataturk merubah tempat ini menjadi museum. Untuk naik ke lantai dua, kita musti melewati lorong kaya mau masuk ke gua. Lalu, kalau mau ke toilet, jangan heran kalau toiletnya, toilet jongkok!

Basilica Sistern
Di tempat ini anak-anakku ingin melihat kepalanya Medusa yang terkenal itu. Aik ketakutan saat memasuki tempat ini karena memang letaknya di bawah tanah dan gelap. Saat menuruni tangga pintu masuk ke bawah, hawa dingin langsung menyergap, sejuk dan adem banget. Iringan musik klasik dan lampu remang-remang di sekitar column membuat suasana tambah adem, tapi juga membuat Malik tambah ketakutan :-). Ada 336 buah column di tempat ini yang dulu merupakan sumber penyimpanan air waktu jaman Constantinople. Di abad ke-6 raja Justinian memperluas area ini. Tapi di jaman Ottoman, area ini tak terawat. Tempat ini baru dibuka, setelah dibersihkan pada tahun 1987.

Dua buah patung kepala medusa menjadi dasar dua buah column di ujung sebelah Selatan. Aku baru tahu cerita tentang Medusa karena anak-anak terus tanya siapa itu Medusa. Rupanya Medusa adalah anaknya dewa bulan dalam mitologi Yunani. Katanya Medusa ini dulunya sangat cantik, sampai ada yang iri dan kemudian dia dikutuk jadi ‘monster’. Rambutnya berubah jadi ular dan kalau dia memandang, orang yang dipandangnya akan berubah menjadi batu. Cerita yang menarik bukan? Makanya anak-anak penasaran banget pengen liat ular di kepala Medusa. Di dasar column-colum ini banyak ikan berenang, lama-lama takutnya Aik hilang, bahkan dia berani sendiri melihat kepala Medusa.

Blue Mosque

Siapa yang tak kenal dengan mesjid Sultan Ahmet di Istanbul ini. Kompleks Blue Mosque, Hagia Sofia dan Hamam Bath, masuk dalam katagori world heritage nya Unesco karena memang penataannya unik dan decorasi bangunannya cantik. Blue mosque adalah nama yang diberikan oleh orang Barat untuk Sultan Ahmet Mosque lantaran dekorasi keramik di mesjid ini banyak didominasi oleh warna biru. Ciri Blue Mosque adalah minaretnya yang berjumlah 6 buah.

Pemandangan yang unik menurutku adalah ketika memasuki mesjid ini wanita harus menutupi kepala dan bahunya, dan untuk laki-laki celana harus dibawah lutut. Melihat bule-bule cantik yang menutupi kepalanya dengan kerudung biru (pinjaman dari pihak mesjid), juga laki-laki memakai kain seperti sarung warna biru tua untuk menutupi paha, aku hanya membayangkan, apa ya yang ada dalam pikiran mereka. Tampaknya mereka juga merasa aneh ketika harus membuka sepatu dan memasukkannya ke dalam plastik. Bau-bau kaki memang kadang menyengat di area buka sepatu ini. Tapi petugas mesjid selalu siap dengan semprotan pewangi. Ada bau sedikit saja, si petugas langsung sigap ‘srat srot srat srot’ semprot sana semprot sini.

Di halaman mesjid, ada air mancur yang menyegarkan dengan bangku-bangku panjang di sekelilingnya. Banyak orang duduk sekedar menikmati cantiknya pemandangan. Pedagang kacang, jagung, apel, suiker spin banyak menjajakan makanannya. Kerudung banyak dijual di jalan setapak menuju mesjid. Harganya sangat miring, mulai dari 1 hingga 5 YTL saja.

Kami pun ikut duduk di bangku taman menunggu pemandangan Blue mosque di malam hari. Wow ternyata di malam hari Blue mosque menjadi tambah cantik. Setiap beberapa menit warna mesjid berubah-rubah. Kadang menjadi biru, kadang kuning dan kadang warna-warni. Subhanallah.


Bosphorus Bridge
Malamnya, karena janji sama Lala yang keukeuh pengen cari speeltuin kami pergi ke Findik, daerah pantai dekat kabatas. Dipinggir pantai banyak terdapat taman bermain dan untungnya, dari sana pemandangan bosphorus bridge di malam hari sangat indah. Saat anak-anak main, kesempatan dong buat ayah bunda foto-foto :-).

Bosphorus bridge katanya adalah mutiaranya Istanbul. Orang dari seluruh penjuru datang hanya ingin melihat jembatan yang menghubungkan benua Eropa dan Asia ini. Ini memang yang menjadi keunikan bosphorus bridge, walau penampakan jembatannya sih ga terlalu istimewa. Tapi kebanyakan orang ingin menyebrang lalu merasakan berada sejenak di Asia. Jembatan bosphorus ini dulunya dibuka untuk pejalan kaki. Tapi berhubung banyak yang bunuh diri, akhirnya jembatan ini ditutup untuk pejalan kaki. Cerita soal bunuh diri ini sangat menarik perhatian Lala dan Malik. Mereka terus terusan tanya, kenapa bunuh diri? Kenapa ditutup? Kesempatan deh untuk menjelaskan pada mereka tentang hukumnya bunuh diri.

Info-info:
- Keempat area ini (kecuali bosphorus bridge) ada di Sultanahmet area, tinggal jalan kaki aja untuk mengitari area ini. Tapi perhatikan jam tutup tempatnya. Yang jelas kalau Blue Mosque terbuka untuk turis sampai malam, jadi bisa didatangi terakhir.
- Untuk mengitari Topkapi Palace minimal butuh waktu 3 jam karena luas banget kaya Alhambra.
- Di Area Sultanahmet ini banyak pengemis tua pake kerudung panjang bo!
- Turis,buanyaak banget, kebanyakan dari Cina, Jepang, Korea, Spain, USA dan turis lokal.
- Di Blue Mosque ga ada tempat wudhu khusus untuk perempuan, adanya yang terbuka gitu :(.
- Sejak jalan dari Istanbul sampe pulang, kami selalu dibilang,”Malaysia ya?” Ga pernah ada yang bener nyebut kami dari Indonesia. Kalo ga Malaysia, disangka Philipine. Suamiku disangka turis Korea, Jepang or China. Tapi nama Indonesia blas ga pernah disebut. Padahal yang nanya banyaak. Huaduuh sediiih, mereka ga kenal sama Indonesia hiks.
- Orang Turkey seneng banget bilang ‘Masya Allah’. Tiap nanya,”Malaysia ya?” dan kami jawab,”Bukan, kami dari Indonesia.” Lalu mereka lanjut bilang,”Muslim? Muslimah?” Aku ngangguk,”Alhamdulillah.” Dan mereka akan balas lagi menjawab,”Masya Allah…” sambil geleng-geleng kepala hehe.
- Enaknya di Turkey, kemana-mana anak-anak gratis, masuk tempat wisata gratis (kecuali Topkapi Palace, diatas 8 tahun bayar full). Kalau mau naik tram, naik bis juga gratis.
- Di Istanbul banyak banget kucing berkeliaran. Aik seneeeng banget sama kucing sampe dihitung jumlahnya dan dikejar-kejar terus.

82 comments:

  1. hehehe asli Indonesia ...........

    ReplyDelete
  2. berasa niyyyy jadi raja .........

    ReplyDelete
  3. wowwww aku suka foto yang ini ...........

    ReplyDelete
  4. kek film India aja......meluk-meluk tiang ......

    ReplyDelete
  5. serasa di Indo, Mbak... ada yg jualan minum pinggir jalan :D

    ReplyDelete
  6. gayanya meni begini... pegel gak ya?? :D

    ReplyDelete
  7. setelah pose dinding, sekarang pose tiang :)

    ReplyDelete
  8. adaa aja idenyaa....
    hari ke 3 seragam merah hati:)

    ReplyDelete
  9. hehe sengaja mba, biar klo dipasang di album ga tabrakan warnanya hehe

    ReplyDelete
  10. dengan model batik yang modis modis tea pulak :-)

    ReplyDelete
  11. thankyou, jepretan fotografer amatir nih hehe

    ReplyDelete
  12. Circumcicion pavilyun maksute mba, diterjemahin jd sunat kan ya hehe

    ReplyDelete
  13. seru mba, ayo maen kesana, mumpung deket ya ga mba :-)

    ReplyDelete
  14. Iya ya sampe lupa, biasa disini minum air keran hehe

    ReplyDelete
  15. wah ga ngerti ya itu para istri atau istri satu dan anaknya, maksute, yang pake cadar mayan banyak gituh :-)

    ReplyDelete
  16. Di Turki militer emang berkuasa banget, kayanya kalo gerak bakal dipecat tuh penjaga hehe

    ReplyDelete
  17. haha sebenernya mati gaya judulnya mba hehe

    ReplyDelete
  18. hihihi duuh tante nisa perhatian euy. Tunggu warna warni selanjutnya di hari lainnya ya hehehe meuni niat pisan, atuh da daripada ngewa, bener teu hehe

    ReplyDelete
  19. wah iri kita, kita lama di Jerman belum sempet ke Cordoba dan Istanbul, kalian malah udah! Hehehe

    ReplyDelete
  20. Siapa mereka-mereka itu, Jeng Agnes??? Pelancong juga dari Indonesia, ataukah karyawan-karyawati in Museum dikota tsb?!

    ReplyDelete
  21. Wah, jeng Agnes, indah sekali kunstwerk dari "glas in lood"-nya, nih. Idaman-idaman sewaktu Uwak masih kanak-kanak.

    ReplyDelete
  22. Wah, seru sekali, pendekatan Alloh SWT antara Muhammad èn Jezus, sejak abad keberapa, nih?.

    ReplyDelete
  23. Jeng Agnes, ini, sang suami calon Hoogleraar/Guru Besar ataukah hendak menjadi calon Foto-Model yang sangat menggiurkan bagi para ibu-ibu yang kaya-raya, hoor???????! Siiiiiiip, dèh!

    ReplyDelete
  24. Wah, ini sepertinya main film nii-hiik-nii-hiik. Jangan marah, ya, sayang?

    ReplyDelete
  25. Jeng Agnes, gayanya boleh, nih. Lebih-lebih si-ayah, Doctor Ismail. Apa itu bahasa sundanya: imut-imut???!

    ReplyDelete
  26. Wah, ini Jeng Agnes, yang membikin hatiku hendak ber-immigratie ke Istambul/Turkey, dihari tuaku. Uwak-Delfzijl enggak bakalan lagi kembali ke Indonesia, walaupun daku akan cinta tanah-airku.

    ReplyDelete
  27. Jeng, ini asli pengemis, ataukah penyamar? Ah, ngeri, dèh, berjubah lagi!!!

    ReplyDelete
  28. Foto yang ini (64) seperti in Nederland, speeltuin, tempat ber-recreatie buat setiap umur.

    ReplyDelete
  29. emang top deh keluarga satu ini klo soal foto & gaya :)

    ReplyDelete
  30. ditanya nggak nes, batiknya beli dimana bu ? hihihi

    ReplyDelete
  31. Uhuuuy...si bunda gaya barunya cicak menclok euy :))

    ReplyDelete
  32. Subhanallah keindahan arsitektur Islam !

    ReplyDelete
  33. taela, gayanya ! boleh-boleh hehehe...

    ReplyDelete
  34. Mbaaaaaaaaaaa, koleksi potonya ciamikkkkkkkkkkkkkkkk! Diterbitkan aja Mba, photo bercerita, kisah suka duka keluarga backpackers! Cool! :-D

    ReplyDelete
  35. Mbaaaaaaaaaaaa, as usual, mau dong itinerarynya, hehehehe :-)
    *entar kucontek lagi kek di Italy dulu itu, hehehe* :-D

    ReplyDelete
  36. Luar biasa, universalitas dalam media seni! Skr ini masjid apa gereja, Mba???

    ReplyDelete
  37. Wah, ini sapa yg motret, Mba? Tripod kah???

    ReplyDelete
  38. Mba berarti pindah lokasi setiap hari ya? Objek wisata di Turkey kan banyak Mba, ck ck ck, stamina Mba sekeluarga luar biasa yaaaaaaaaaaa :-D

    ReplyDelete
  39. Emang kita yang doyan banget jalan ni mas nano jd ga berhubungan dengan lama ato enggaknya hehe. Btw turis cina jg banyak yg ke sana, ayoo tinggal terbang mas :-)

    ReplyDelete
  40. hehehe itu pelancong dari Indonesia wak, abis umroh, ada 40 org, trus sekalian ke Istanbul gituh.

    ReplyDelete
  41. Iya Wak memang indah sekali, subhanallah...

    ReplyDelete
  42. Ini dibangun abad ke-5 Wak gerejanya, lalu abad ke-14 dirubah jadi mesjid, tapi dekorasi gerejanya ga dihilangkan.

    ReplyDelete
  43. hehehe, iya Wak suamiku emang disuruh jadi apa aja oke, jadi foto model juga oke kalo ada yang mau bayar hehe

    ReplyDelete
  44. hehehe ga marah lah Wak, emang kita hobi foto2 sih Wak :-)

    ReplyDelete
  45. hehehe iya mas mail emang imut sejak dulu wak :-)

    ReplyDelete
  46. gampang wak tinggal beli rumah aja disana dan pindah kewarganegaraan Turki hehe

    ReplyDelete
  47. Ini pengemis Wak, emang serem ya wak ngeliatnya :-)

    ReplyDelete
  48. hehehe bisa aja nih Wit, abis kalo berjejer mulu bosen :-)

    ReplyDelete
  49. aku ga tanya soalnya dah tau belinya dimana Teh, pasti belinya online lewat MP xixixi

    ReplyDelete
  50. hahaha mati gaya mba jadi gaya binatang juga ditiru dah hehe

    ReplyDelete
  51. boleh apa nih, boleh ditiru ya? boleee banget hehe

    ReplyDelete
  52. Iya emang indah banget, ayo mba destination berikutnya E travel nih, ya ga :-)

    ReplyDelete
  53. Waa emang bisa Ma? Kalo bisa mau banget deh, gimana caranya tuh? duuh daku ga gaul kaya Ima euy jadi mati ide nih hehe

    ReplyDelete
  54. Bole bangeet, pkknya yg spain ama Turkey nih kumplit banget Ma, udah kubuat tabel gituh, tinggal di copy paste mesti bisa jalan deh hihihi hiperbol mode on

    ReplyDelete
  55. Dari abad 14 sp tahun 1935 masih mesjid Ma, sebelumnya gereja. Naa sejak Ataturk thn '35 itu dijadiin museum begituh :-)

    ReplyDelete
  56. Iya Say, sapa lagi klo bukan om tripod, nunggu orang lewat lama hehe

    ReplyDelete
  57. Alhamdulillah Ma, aku juga takjub sama anak-anak yang energinya ga ada matinya, seneng aja mereka mah segitu jalan turun naik jauh jauh juga ga ngeluh. Klo ortunya tepar sih sebenernya, cuma jogging sebelum liburan cukup membantu stamina juga ternyata :-)

    ReplyDelete
  58. Ya ampyunnnnnnnn, ini berarti naruh tripodnya jauhhhhhhhh banget! Gak takut diembat orang, Mbaaaaaaaaa??? Duuuuuuuuh, deg2an euy!

    ReplyDelete
  59. travelling lagi? ke Turki? Asyiiik...! Duuh pengen...

    ReplyDelete
  60. Duuh masa siy ada yang ngembat Ma, semua orang bakal pada ngejar itu malilng kali kalo ada yang ngembat hehe

    ReplyDelete
  61. Hwaa teteeh sonoo! Duuh jadi malu nih sama teh Ida, iya teh pan udah setaun yang lalu travelling terakhir, ga kerasa ya :-). Btw, teteh masih mau nerima ga ya klo projek yang dulu tea aku terusin, sebab wkt itu banyak kendala shg aku ga bisa melanjutkannya teh, moga2 sekarang bisa, tp udah basi kali ya teh :(

    ReplyDelete
  62. hihihi.. kirain.. ternyata mungkin cuma di Muenchen yang banyak berkeliaran orang berbaju hitam begini. Soalnya ada temen dr Nuernberg, pas jalan2 di Muenchen, aneh, katanya, gak berasa di Jerman. Tapi buat yg tinggal di Muenchen mah udah biasa.. :D Mungkin di Groningen juga jarang ya, Mbak?!

    ReplyDelete
  63. Permisi Agnes, mampir di sini mau liat2 foto Istanbul, dapat info postingan ini dari Vitri.

    Salam,
    Atik di Manchester, UK

    ReplyDelete
  64. wah dulu tempat buat sholat sekarang jadi museum

    ReplyDelete
  65. wah kalau mau ada keperluan gimana nih

    ReplyDelete