Thursday, July 24, 2008

Day 5, Cappadocia: Goreme Village, desa ala Flinstone




Pertama kali menapakkan kaki dan melihat pemandangan di desa ini, aku merasa seperti berada di dunia lain. Serasa ada di dunia antah berantah yang indah! Suasana hati pun jadi adem, dan nyaman banget rasanya berada di desa ini. Bayangin aja, setelah melihat hiruk pikuk Istanbul yang padat, tiba-tiba di depan mataku terhampar formasi batu-batuan yang kebanyakan berbentuk chimney (sering disebut a fairy chimney), tanpa gedung-gedung tinggi menjulang. Mungkin seperti berada di bulan kah? Walaa hiperbol amat yak hehe. Tapi di bulan juga ga bakal senyaman disini. Karena disini banyak resto dan toko suvenir kesukaanku, yang ga bakal ada di bulan hehe.

Daerah Cappadocia memang antik, kabarnya hanya satu-satunya di dunia. Berada di daerah ini seperti kembali ke jaman batu, serasa ada dalam film Flinstone dah ceile. Untung aja penduduknya ga pake baju dari kulit binatang, dan mobilnya ga terbuat dari kayu hehe.

Disini banyak cave hotel dan pension, rumah-rumah di dalam gua, dan ga ada pemandangan yang merusak keindahan alamnya, karena memang disini orang dilarang membangun rumah atau bangunan tinggi-tinggi. Kami juga mencoba menginap di kamar hotel yang memang dari batu, lalu dibuat pensiyon. Ternyata tinggal di dalam gua pengap euy, ga seenak yang dibayangkan. Terus dingin banget ternyata. Untungnya pemilik pension yang kami tempati sangat baik hati. Walaupun sarapannya ala Turkish, yang ngebosenin banget (roti, selai, telor, timun, tomat dan semangka, ituuu aja tiap hari), tapi bapak Faruk pemilik pensiun itu sangat welcome dan bisa ngobrol apapun dengan kami.

Ada beberapa tempat yang bisa dijadikan base kalau ke Cappadocia. Untung pilihanku jatuh pada desa kecil Goreme. Karena desanya betul-betul kecil, hommy dan cozzy. Penduduknya sangat ramah dan hangat. Kami selalu disapa dan sering disuguhi apple tea gratis oleh mereka. Centrum Goreme betul-betul ga kaya centrum, karena kecilnya. Hanya ada satu mesjid di tengah-tengah centrum yang disekitarnya dikelilingi oleh toko-toko suvenir, toko karpet dan resto. Supermarket besar ga ada. Toko buah ada beberapa. Letak Goreme agak berbentuk lembah, sehingga kalau kita memandang ke atas, kita bisa menikmati pemandangan formasi batu-batuan berbentuk chimney yang spektakuler.

Setelah mencoba sholat di mesjidnya, orang-orang langsung menyapa suamiku dengan ramah,”Aku tadi melihat kamu di mesjid,” kata mereka. Lalu obrolan pun mengalir jadi panjang. Malik dan Lala dibelikan anggur oleh pemilik hotel Yuskel yang bertemu dengan suamiku di Mesjid. Melihat kami yang sedang asik foto-foto, kami disuruh naik oleh seorang pemilih resto yang cukup mewah. Malah kami disuguhi apple tea pulak. Kirain bakal disuruh bayar, eeh ternyata kami malah difoto dan di shoot, rupanya kami dijadikan model promo resto mereka. Weleeh…ga nyangka di Turkey bakal bisa jadi model xixixi.

Waktu sedang melihat-lihat toko karpet, kami diajak ngobrol panjang lebar oleh pemilik tokonya. Dia bilang, dia melihat suamiku sholat di mesjid. Kami pun berdiskusi tentang Islam, bahkan dipinjami buku dan disuguhi apple tea yang seger. Di tempat itu pula hatiku tersentuh saat melihat pelayan toko yang menyuguhi kami apple tea. Lelaki muda itu berasal dari Afghanistan. Mmh..tubuhnya penuh panu. Dua bulan dia berjalan kaki( bayangkan, dua bulan!) dari Afghanistan hingga sampai ke Turkey karena melarikan diri dari kekejaman perang Afghanistan. Dia tinggalkan sanak familynya, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Duh perang memang selalu menyisakan kepedihan. Aku mencoba mengajaknya ngobrok, ingin menggali lebih jauh tentang pengalamannya. Sayang seribu sayang, dia sama sekali ga bisa bahasa Inggris.

Yang spesial dari Cappadocia:
- Banyak pohon apricot dimana-mana. Buahnya yang berwarna kuning menggemaskan sekali untuk di petik. Malik pun mencicipi buah yang berjatuhan. Ternyata rasanya manis! Apricot ini biasanya dikeringkan dan dijadikan manisan buah untuk teman sarapan, atau dijadikan selai.
- Kalau di daerah Turkey lain susah sekali menemukan orang yang bisa berbahasa Inggris, di tempat ini lumayan banyak yang bisa berbahasa Inggris. Selain pemilik hotel, penjaga toko suvenir dan penjaga resto pun bisa berbahasa Inggris. Tak heran karena ternyata beberapa diantara mereka adalah guru di kota lain yang kemudian pergi ke Goreme, cari tambahan penghasilan saat liburan.
- Pottery Kebab! Ini makanan khas Cappadoccia. Cara makannya unik. Kebab panas yang masih berada dalam pottery tertutup harus kita ketok pake palu atau kapak kecil di bagian tengahnya. Kalau sukses, kita akan makan kebab berkuah tanpa rasa keramik. Tapi kalo ga sukses, siap-siap aja mengunyah butiran keramik dalam mulut kita :-).

69 comments:

  1. asikkkkkkkkkkk.....beli karpet ga mba??
    hari ke 5 :merah :)

    ReplyDelete
  2. huaaaaaaaaaa meni ngiler ..enak sigana teh :)

    ReplyDelete
  3. Iiiiiiiiiiih gemez, keluarga pinter bergaya! Gak kebayang berapa lama ngatur gaya dan berapa ratus shot di setiap objek wisata, hehehe...

    ReplyDelete
  4. Ene niy yg menarik utk dikisahkan :-)

    ReplyDelete
  5. Ene niy yg menarik utk dikisahkan :-)

    ReplyDelete
  6. Subhanallah! *speechless*

    >__<

    Jadi, Mba berkomunikasi dengan bahasa Tarzan kah?

    ReplyDelete
  7. Wah rumah dalam gunung batu, unik banget !

    ReplyDelete
  8. sayang banget yah potnya dipecahin hehe ada2 ajah nih ide masakan nya , gak ada roti kebab nya yah

    ReplyDelete
  9. Subhanalloh.... Agnes.... udah travelling lagi yeuh....:D
    jadi dong keliling dunia teh....
    souvernir tasnya terbuat dari apa tuh...kain apa manik2 ya?

    ReplyDelete
  10. Lelaki muda dari afghanistan itu berpanu ...?
    Jgn2 panu itu timbul akibat perang yg berkepanjangan di afghanistan mbak... ?

    ReplyDelete
  11. di semua tempat pasti ada gaya begini ya Nes..:))
    Lucu!!

    ReplyDelete
  12. unik banget desanya mbak.. serasa di jaman batu

    ReplyDelete
  13. beureum euy...kompak...Alhamdulillah teteh bener bener menikmati syurga dunia..

    ReplyDelete
  14. unik ya makanannya..yang mba Agnes makan berasa keramik ga?

    ReplyDelete
  15. Eh, putranya siapa, nih??? Ganteng èn charmeur. Uwak-Delfzijl sampai pangkling, hoor.

    ReplyDelete
  16. Jeng Agnes, mereka-mereka ini mengobrol memakai bahasa apa, ya, Jeng??? Het Engels, Het Arabisch of berbahasa Indonesia?

    ReplyDelete
  17. Aduh nikmatnya. Kok ada gudeg-jogya segala, nih, Jeng Agnes, dinegara tst.

    ReplyDelete
  18. Wah, ini, de potten - air kendi, ingat jaman kecil-ku. Jeng Agnes bawa ke Nederland enggak???

    ReplyDelete
  19. Elegant èn charmant sekali seragamnya familie Doctor Ismail, ini, hoor. Rancangannya siapa, nih, Jeng Agnes? Merah hati ---- berkobar-kobarnya-lambang percinta'an yang tak terputuskan. Amin.

    ReplyDelete
  20. Berat dan ringannya dipikul bersama.

    ReplyDelete
  21. Sepertinya melihat villa's in Panda'an (Surabaya-Malang). Hawanya bagaimana, Jeng disana? Panas atau dingin?

    ReplyDelete
  22. Jeng Agnes, bangunan apa, ya, itu? Een Monument of een Candi/Heiligdom --- het CARABAS??? Bangunan buatan of bangunan alam (cipta'an Alloh swt)?

    ReplyDelete
  23. Megah, indah dan sedap dipandang mata.

    ReplyDelete
  24. waaaah....unik banget yaaah...itu di dalamnya panas banget kali yah gak ada ventilasinya kayaknya dikit.

    ReplyDelete
  25. ini makanannya apaan teh Agnes? kayak nanas dalamnya:P

    ReplyDelete
  26. cieee..iya euy. meuni bereum:D...Aik...ik kok rambutnya gondrong?:D jadi mirip ka Lala deh:D

    ReplyDelete
  27. ooo pottery kebab namanya:D...mahal di keramiknya dong teh harga makannya??

    ReplyDelete
  28. waa teu boga duit, marahal karpet mah :-). Hehe diabsen nih tiap hari ama nisa dress codenya hihi

    ReplyDelete
  29. bener enak da, siga sup tomat pake daging :-)

    ReplyDelete
  30. emang nis kereen...tempat yg paling berkesan buatku selama di turki deh pkknya.

    ReplyDelete
  31. hihihi Ima, ga usah dibayangin Ma bakal cape hehe. Tapi berhubung anak2 udah kebiasa kali ya, jadi langsung in action aja deh ga pake lama :-)

    ReplyDelete
  32. Iya ma bener, dan bagian ini emang yang paling menyisakan kenangan manis tak terlupakan ceile :-)

    ReplyDelete
  33. Aku dicritain sama majikannya yg bisa bahasa Inggris Ma, cuma pan si majikan mah ga tau detil juga ya, padahal aku pengen eksplore banget biar bisa jadi bahan tulisan xixixi ketauan dah niatnya :-). Tapi bener ko nelongso banget liat tuh pemuda, padahal lumayan ganteng, lho maksudnya? hihi

    ReplyDelete
  34. Ini mah pension mba, ga gitu bagus, yg cave hotel berbintang lebih eksotis lagi, sok geura cobaan ku E-travel nya hehe

    ReplyDelete
  35. setelah mengorek2 warna baju yang sama di lemari niy mba hihi

    ReplyDelete
  36. pkknya jd next destination E travel ya :-)

    ReplyDelete
  37. roti kebab buat mereka ga khas kali ya mba, mereka cari yg spesial2 buat turis kayanya :-)

    ReplyDelete
  38. Hehe pan udah setaon teh, tadinya pengen mudik, tapi duit ga cukup, ya sudah yang deket aja deh. Amin teh doakeunnya keliling dunia, pengeen :-).
    Itu tas dari kain teh, di indo juga banyak kayanya ya model gini :-)

    ReplyDelete
  39. hmm iya jg kali ya, ato kebayang jalan kaki selama dua bulan, ga pake mandi kali, wong duit juga ga punya, kesian ya, untung ketemu sama bos penjual karpet.

    ReplyDelete
  40. tangkep tante, dilempar tuh sama Aik hehe.

    ReplyDelete
  41. Ini gaya fave nya anak2, gaya sherina katanya, yg pas di album sherina masih kecil tea mba :-)

    ReplyDelete
  42. Iya emang unik banget, makanya kami milih kesini :-)

    ReplyDelete
  43. Iya ta alhamdulillah :-) Tapi sebenernya setelah dikasih kesempatan nyicip2 pergi ke beberapa tempat sama Allah, ternyata surga dunia sebenernya ga jauh2 ko Ta, ada di hati kita, beneran deh :-). da tempat seindah apapun ari hati gundah gelisah bete mah tetep we siga di neraka :-)

    ReplyDelete
  44. sholeh na kalo lagi mau aja tuh tante. Sholat aja masih suka dikorting ko hehe

    ReplyDelete
  45. Bagaimanapun kayanya tetep bakal ngerasain keramik deh hehe, mesti ada beberapa butir yang jatoh soalnya :-)

    ReplyDelete
  46. Bahasa Engels wak, bahasa internasional :-)

    ReplyDelete
  47. hehehe emang kaya gudeg ya wak, tapi rasanya kaya sup tomat wak :-)

    ReplyDelete
  48. ini tuh sampah sebenernya wak, bekas makannya orang2 hehe

    ReplyDelete
  49. ini sih pkknya ngubek2 baju yg ada di lemari aja wak hehe

    ReplyDelete
  50. Disini agak panas wak klo summer, tapi anginnya adem, jadi tetep enak hawanya, kaya di bandung gitu kali ya wak.

    ReplyDelete
  51. Iya itu batu berbentuk cerobong asap ciptaan Allah wak, subhanallah ya wak :-)

    ReplyDelete
  52. justru dingin yung, kumaha we dalam gua :-)

    ReplyDelete
  53. dalemnya bisa ayam, daging or udang, tapi yg jelas mah bumbuna tomat, bawang bombay jeung jamur hehe meuni apal :-)

    ReplyDelete
  54. ceritanya mo jadi Aik bing slamet gitu lo tante uyung, mirip ga mirip ga hehe maksa nih bunda :-)

    ReplyDelete
  55. waa duka atuh teu terang harga keramikna mah hehe, yg jelas mun di eurokeun saporsi teh 6 euro an lah, dimakan ku opat tan tah ngirit pan hehe

    ReplyDelete
  56. ya ampuuunnn....itu malik yang dulu baby? ya iyalah..masa' brojol langsung gede... :) k'raniw nih bu agnes... salaam!

    ReplyDelete