Wednesday, August 18, 2010

East Europe Trip, Day 6-7: Vienna:Old town, Bratislava: Bibiana,Brno: Old Town, 22-23 Juli 2010




Kamis, 22 Juli 2010

Old Town Vienna-Austria

Karena Bratislava yang mungil, dan kota Wina Austria yang cuma satu jam perjalanan dari Bratislava akhirnya kami putuskan untuk menghabiskan satu hari ini di kota Wina. Sebetulnya dulu kami sudah pernah ke Wina, tapi anak-anak masih kecil. Jadi kami ulangi lagi pergi ke old town Wina.
Old town Wina sungguh luaaas dan megah, mirip di Paris. Karena susah cari tempat parkir, kami lalu parkir di Radhuis dan leyeh-leyeh sejenak di parknya. Kebetulan sedang ada festival rakyat disana, jadi ada layar lebar dan kursi-kursi di tempat terbuka beserta café-café dadakan untuk menonton film atau tari balet dari layar yang sudah disediakan.

Kami lalu berjalan ke arah old town, Graben Hoff dan St Stephens Catedral Wina yang terkenal itu. Tempat ini sungguh berbeda dengan Budapest maupun Bratislava. Turis-turis banyaak banget tumplek blek terutama di Graben Hoff, pedestrian street utama yang berujung ke catedral. Bedanya lagi banyak turis Arab dengan wanitanya yang berjubah hitam bahkan bercadar berseliweran di tempat ini. Kabarnya orang-orang kaya Arab itu memang senang menghabiskan liburan di Wina dan Munchen.

Yang paling menarik buat anak-anak di Wina ini karena banyak atraksi di dekat catedral. Ada atraksi musik klasik, badut dan yang paling seru adalah pertunjukan boneka maryonet. Beberapa maryonet di pegang oleh seorang lelaki. Lalu dengan musik rock sebuah maryonet beraksi memainkan terompetnya sambil berjalan-jalan mendekati penonton yang kebanyakan anak-anak. Satelah musik rock, boneka lain ganti beraksi dengan musik pop. Kalau ada yang memberi uang, si maryonet ini akan berhenti sejenak lalu mendekati si pemberi uang. Anak-anak pun kesenangan dan tertawa-tawa dibuatnya.

Jumat, 23 Juli 2010

Bibiana-Bratislava

Sebelum check out dari apartement Bratislava, kami menyempatkan dulu ke Bibiana, the International of Art for Children, kalo kata website sih. Kami bela-belain kesini karena bayarnya murah banget cuma 3 euro satu keluarga dan supaya anak-anak ga bosen lah liat kota tua melulu. Bagaimanapun tempat favorit anak-anak adalah taman bermain, berenang, atau ke tempat-tempat yang berbau anak-anak soalnya.

Sebenarnya tempat ini ya biasa aja, kecil dua tingkat ruangan agak besar ada display-display karya buat anak-anak. Tapi menuruku ya kreatif, dan anak-anak lumayan seneng karena bisa memainkan beberapa mainannya seperti sepak bola catur dan bisa gerak-gerakin kursi naga besar. Ada display lautan yang terbuat dari selimut, ada gua naga, tempat peri dan tempat main puzzle buat balita. Kami Cuma butuh satu jam di tempat ini, tapi lumayan lah anak-anak juga bilang tempat ini lumayan.

Brno-Czech Republic

Brno adalah tempat yang paling membosankan menurut anak-anak hehe. Tapi memang iya sih karena kami cuma pergi ke old town nya aja dan memang biasa aja. Yang paling disukai anak-anak di tempat ini cuma main air di air mancur di freedom square. Sejarah Dragon yang bentuknya buaya juga ga terlalu menarik buat mereka. Waktu diceritain tentang sclupture berbentuk unik yang miring di town hall nya Brno, dengan si dragon menggantung di bawah ruangannya, barulah anak-anak rada tertarik. Ternyata si sclupture yang bentuknya memanjang ke atas kaya pilar-pilar lancip berduri itu bagian tengahnya tadinya lurus. Tapi karena si pembuatnya ga dibayar sesuai janji yang telah disepakati, maka bete lah dia dan dibengkokkannya lah si pilar tengah itu.

Sebenarnya, kami hanya berniat sebentar saja berada di tempat ini. Tapi waktu aku sedang berada di information centre aku bertemu dengan pak Jan, yang sangat tertarik dengan orang Indonesia. Rupanya pak Jan yang ahli kupu-kupu ini menikah dengan orang Indonesia dan sangat cinta dengan Indonesia. Kami pun ngobrol panjang dan pak Jan sempat menjadi tourist guide kami sejenak.

Di Brno ini, kami hanya jalan-jalan di Zelny trh (vegetable market), lalu ke old town hall, dan ke freedom square nya. Di freedom square ini banyak orang-orang tua bergaya dan berbaju modern ala preman kongkow-kongkow. Lalu di salah satu sudutnya dipasang bak pasir di sebuah café dengan kursi dan payung ala pantai. Jadi lucu aja pemandangannya, di tengah kota ada orang berjemur serasa di pantai he.

Sebelum pulang kami sempat melihat folk dance. Lucu juga para lelakinya jago banget dan luwes banget menari khas Cheko dengan baju khas putih berompi warna-warni berbordir. Mereka menggerak-gerakkan kaki dan tangan dengan cepat dan bertepuk tangan dengan cepat pula. Pokoknya unik deh, lumayan lah jadi tau tarian khas orang Checko.

Berhubung kami baru cabut sekira jam 9 malam dari Brno, akhirnya kami baru tiba di Dresden jam 2 malam, mana hujan deres pulak, untung perjalanan lancar.

No comments:

Post a Comment