Monday, August 11, 2008

Day 2, Oslo: Aker Brygge Wharf dan Vigeland Park




Day 2: Jumat, 1 Agustus 2008

Jam 2 pagi kami sampe di Larvik-Norway. Kami ga mungkin mau lanjut jalan ke Oslo, kagok karena udah malem, tapi mau nginep di hotel tentu aja kagok juga. Akhirnya menggelandang lah kami tidur di jalan somewhere outthere. Para wanita dan anak-anak tidur di mobil, alhasil, tidur ga lelap dan pas bangun badan pegel-pegelnya minta ampun. Sedangkan bapak-bapak tidur pake sleeping bag di jalan (yup! asli di atas jalan bo!) Untung aja ga hujan. Kata mereka tidur pake sleeping bag di atas jalan tuh enak dan pules, cuma bau pesing, halaaah mana tahaan.


Setelah cuci-cuci muka di tempat istirahat itu, berikut sarapan roti dan gosok gigi, anak-anak maen sebentar di tempat bermainnya. Aku dan nisa malah sempet pipis jongkok di semak-semak berhubung WC nya jorok. Duh ternyata di luar negeri begini, diriku ngalamin juga pipis di semak-semak, serasa di rumah mbah di kampung pedalaman Jawa sono dah. Sebab saat itu tukang bersih-bersih WC nya belum dateng, makanya jorok, dan pas dateng, ternyata doi cantik bener! Kalo di Indo mesti dah maen film deh :-). Lalu setelah semua beres, kami pun cabut ke Oslo.

Oslo

Pertama kali melihat kota Oslo, penonton langsung kecewa…”Yaa..gariing,” begitu kira-kira komentar penonton. Rasanya dari beberapa kota Skandinavia yang kami kunjungi, kota Oslo memang yang paling biasa (untuk ukuran ibu kota), tidak seindah yang aku bayangkan sebelumnya. Selain karena hari itu cuaca juga panas bangeet dan kami juga dalam keadaan kurang tidur, jadi kurang semangat menikmati kota itu barangkali. Tapi sebagai ibu kota Norway, yang kota-kota lainnya menawarkan pemandangan nan cantik, Oslo memang garing. Walaupun di Karl’s Johans Gate, pedestrian streetnya lumayan menarik juga sih. Mungkin karena ga banyak bangunan-bangunan tua yang biasanya bikin kota jadi cantik ya. Kota Oslo rasanya lebih banyak campuran antara bangunan modern dan bangunan tua. Tapi bagi yang suka museum, Oslo mungkin akan menampilkan inner beauty nya karena di kota ini banyak sekali museum, seperti Viking Museum, Norsk Folk Museum, Oslo City Museum dan juga museum noble.

Tujuan utama kami sebetulnya ke Aker brygge wharf, alias pelabuhan yang katanya jadi ‘Oslo’s number one meeting place’ dan salah satu atraksi utama di Oslo. Tapi kami sempat nyasar-nyasar, karena mobil kami banyak melewati terowongan dan si Tomtom salah kasih petunjuk. Jadilah akhirnya kami berfoto-foto sejenak di pelabuhan kecil yang namanya entah apa.

Aker Brygge wharf

Siang hari kami tiba di Aker Brygge Wharf. Seperti biasa, mobil kami harus keliling-keliling dulu cari tempat parkir. Dan ternyata bayar parkirnya per jam bikin melongo, 7 euro per jam! Aje gilee di Amsterdam aja Cuma 3 euro/jam. Wah Norway memang negara mahal! Setelah kebutuhan ibu-ibu belanja souvenir (yang juga muahal ihiks) dan perut juga sudah diisi, kami mulai menikmati kota. Ga heran kalau aker Brygge disebut sebagai tempat meeting point, karena selain pelabuhan, disini juga ada shopping mall besar, café, restaurant, dan beberapa museum. City hall dan museum noble juga ada di sekitar area ini. Di dalam city hall ada ruangan luas yang dindingnya dipenuhi dengan lukisan. Disitu lah rupanya setiap tanggal 5 Desember nobel perdamaian diberikan. Anak-anak malah asyik membaca buku kisah Troll. Lala bahkan ga mau pergi dari tempat itu sebelum menamatkan buku kisah Troll, legenda makhluk aneh dari Norwey. Si pemilik toko sampe mengingatkan supaya bukunya ga ditaro di bawah.

Di Aker brygge wharf ini ada pelabuhan tempat kapal-kapal yang menawarkan tour boat berlabuh. Di ujung sebelah kiri kalau kita memandang dari arah city hall, kita bisa melihat Akershus Castle, yang dibangun pada abad ke-12 oleh King Haakon Magnusson sebagai benteng pertahanan Oslo. Di akershus ini sebetulnya ada museum perang, dan juga gereja. Tapi karena panas dan lelah kami hanya masuk sebentar saja ke castle ini. Pemandangan dari atas Akershus ke pelabuhan lumayan indah. Anak-anak juga sempat bermain-main dibawah pohon yang rindang. Saat sedang berteduh di bawah pohon kami melihat sepasang pengantin yang baru menikah dan seorang penjaga dengan pakaian unik khas tentara Oslo. Ya begitulah hasil sight seeing Oslo setengah hari ini. Kesimpulannya Oslo tidak seindah yang dibayangkan deh.

Vigeland Sculpture Park

Walaupun dari website-website tentang Oslo yang kubaca katanya Vigeland Park ini merupakan ‘highlight’ yang tidak boleh terlewat, tapi kami sempat membatalkan acara ke tempat ini. Sebab setelah liat di websitenya, weleh isinya patung nudis semua! Tetapi berhubung penasaran, ya sudah lah mampir sebentaar aja, ga sampe satu jam. Untungnya di depan taman ada taman bermain anak-anak yang lumayan besar. Jadi aman deh, anak-anak ga perlu ikut melihat taman ini.

Taman ini dibuat oleh Gustav Vigeland. Konsepnya jadi tahun 1907, tapi baru mulai dibikin tahun 1924. Kalau melihat dari sisi sebuah karya, mengapa tempat ini jadi highligt mungkin karena idenya memang unik. Taman ini seluruhnya berisi patung nudis dengan berbagai tema. Ada ibu sedang menggendong anaknya, ada kakek-kakek, bapak menggendong banyak bayi sampe ke kaki-kakinya, ada patung orang pegangan tangan dibuat berbentuk lingkaran yang katanya menunjukkan ying dan yang, ada patung anak dengan muka marah kaya monster, ganjil deh. Tapi rupanya patung anak yang disebut ‘The little hot-head’ ini terkenal lho. Dan katanya lagi yang terkenal banget di tempat ini adalah ‘monolith’, tumpukan patung manusia yang menjulang hingga sekira 14 meter.

Setelah dengan kilat jalan ke atas dan melihat-lihat kami segera balik ke mobil. Hmm lumayan lah udah ga penasaran lagi. Rupanya ide kreatifitas manusia memang aneh-aneh ya. Lalu kami langsung cabut ke hotel Ibis di Karstad, kota diantara Oslo dan Stockholm dengan perjalanan sekira 3,5 jam dari Oslo. Sampe hotel langsung deh ibu-ibu masak Kimchi pake timun, sambil takut ketahuan sama pihak hotel. Untung Everything is under controle. Duuh si kimchi seger bangeet, enaak! Setelah itu tidurlah kami dengan pulas, tidur balas dendam!

15 comments:

  1. hihihihihi... objek yang sama... ama yang aku ambil... abis lucu yah... anak2 yg lagi kesel...

    ReplyDelete
  2. hahahaha:d..itu Lala kok tampak tidak senang? kepanasan atau gak mau disuruh pose seperti itu??

    ReplyDelete
  3. lucuuu ih foto ini, menyesal gak foto ama si boneka moose:(

    ReplyDelete
  4. iya daku ge nyeseellllllllllll pengen di poto disini :(

    ReplyDelete
  5. pengalaman tak terlupakan..hihi :))
    untung weh ga ada nu ngintip ge

    ReplyDelete
  6. makin seru nih serial liburannya..aku senang bacanya...

    ReplyDelete
  7. Mbak , seneng ya jalan2, ikut bahagia , mbak. Klo dari EU ke skandinavia perlu pake visa gak? gak perlu ya kayaknya klo cuman buat jalan2?

    ReplyDelete
  8. iya Fe, kayanay smua turis ambil foto ni patung deh, soale kaya monster dan emang terkenal pula ini patung kan :-)

    ReplyDelete
  9. bener nis, pidongengeun ieu teh. Wah saha nu rek ngintip, paling ge bapa2 maenya weh hehe

    ReplyDelete
  10. wah syukur deh mba kalo seneng, sebenernya ini catatan pribadi aja biar ga hilang begitu aja, dan sapa tau bermanfaat kalo ada yg mau ke Norway :-)

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah ga perlu pake visa, jd lumayan mengurangi budget mba :-)

    ReplyDelete
  12. iya lucu ya, sayang euy ga bisa dibawa ke groni hehe

    ReplyDelete