Saturday, August 9, 2008

Day 7 and 8, Konya




Konya adalah kota yang kabarnya paling agamis di Turki. Tak salah memang, karena ketika aku menginjakkan di kota ini, jumlah orang yang berkerudung sungguh banyak, yang sholat di mesjid juga banyak.Kota ini menurutku agak gersang, apalagi di stasiunnya. Tapi setelah berada di pusat kota, dimana mesjid Sultan Semi berada, barulah terasa agak rimbun karena ada taman besar dan banyak pohon. Dan yang rada ajaib di kota ini, hotelnya murah banget! Tapi kalau di bulan Desember hotel-hotel sering penuh dan harga naik karena selalu ada acara memperingati kelahiran atau kematian Rumi ya lupa deh. Jadi semua pengagumnya dari seluruh dunia biasanya datang berkunjung.

Mevlana Museum
Di kota inilah makam Jalaludin Rumi berada, tepatnya di bawah kubah hijau dalam Mevlana museum. Mevlana museum ini menjadi atraksi paling menarik di Turki. Kebanyakan pengunjung datang ke Konya selain ingin melihat tarian Rumi yang terkenal (Whirling dervhishes) juga ingin mengetahui sejarah Rumi dan berziarah ke makamnya. Semua orang mengadahkan tangan berdoa ketika tiba di depan makam Rumi. Sebelum masuk area makam, semua orang harus pake 'kaos kaki' plastik warna biru, jadi ga boleh pake sepatu. Bule-bule dan turis yang ga berkerudung pun mendadak harus beli kerudung diluar karena untuk masuk ke dalam museum ini harus pake baju sopan. Di dalam museum ga boleh foto, tapi yang jelas sejak masuk sampe keluar ruangan, iringan suasana musik yang shahdu dipadu cahaya remang artistik membuat pengunjung larut dalam suasana.

Selain ke Mevlana museum kami juga istirahat sejenak di mesjid Sultan Selim, yang letaknya persis di sebelah Mevlana museum. Sore-sore pas baru aja datang, kami juga menyempatkan diri untuk pergi ke Alaadin mosque di Alaettin Hill, mesjid ini dulunya dibangun saat Sultan Seljuk era, usianya sudah lebih dari 1000 tahun. Di mesjid ini dulu Rumi juga suka sholat.

Jalan sedikit di sekitar Alaadin Mosque ini ada Ince Minare madrese, yang dulunya merupakan sekolah agama di abad 13, tapi sekarang sudah berubah jadi museum batu dan wooden inscriptions. Lucunya di tempat ini karena sudah tutup, kami cuma foto-foto di depannya, lalu satpam ngeliat kami. Akhirnya kami diajak ngobrol dan disuguhin teh. Salah seorang dari mereka bilang,"Cariin aku jodoh orang Indonesia dong," katanya hihi. Dia serius ngasih nama dan alamat email.

No comments:

Post a Comment