Tuesday, August 12, 2008

Day 4, Stockholm: Skansen Open Air Museum dan Museum di sekitarnya




Day 4: Minggu, 3 Agustus 2008

Skansen Open Air Museum

Walaupun harus bayar per orang dewasa sekira 10 euro dan anak-anak separuh harga, tapi ga rugi deh pergi ke tempat ini. Mungkin bisa dibilang belum ke Stockholm kalo belum ke Skansen. Museum di udara terbuka ini menawarkan keunikan tersendiri yang bisa membuat kita serasa benar-benar berada di abad ke-18 atau 19. Apalagi di sepanjang jalan tampak beberapa perempuan berbaju Sweden lalu lalang dengan membawa keranjang di tangan. Rasanya kita benar-benar diajak untuk kembali ke masa lalu. Skansen adalah open air museum pertama di dunia yang dibangun pada tahun 1891 oleh Arthur Harzelius. Rumah tempat ia lahir pun bisa kita liat di museum ini. Pergi ke tempat ini ga bisa sebentar, minimal harus setengah harian mengingat areanya yang sangat luas.

Disini kita bisa melihat kehidupan orang Sweden jaman dulu yang memperlihatkan juga bagaimana mereka dulu bekerja. Skansen menjadi semakin menarik karena perpaduan unsur masa lalu dan masa sekarang. Setelah membayar ticket dan masuk ke dalamnya, kita akan menemui eskalator tinggi sekali yang menembus bukit. Setelah keluar dari eskalator, tempat-tempat menarik telah menanti kita. Intinya, tempat ini terdiri dari berbagai jenis taman, rumah-rumah bersejarah berikut cara bekerjanya, centrum desa masa lalu, peternakan, dan kebun binatang dengan normadic animalnya. Tentu saja di dalamnya juga tersedia restaurant beserta toko-toko makanan khas sweden masa lalu.Di jam-jam tertentu malah ada folk dance dan musik khas Sweden.

Berikut ini beberapa atraksi yang ada di dalam skansen open air museum yang sempat kami lewati:

- Ada sekira 150 model rumah jaman dulu yang betul-betul asli dan memang dikumpulkan oleh tuan Arthur. Kalau tidak salah hanya dua buah rumah yang tidak asli.
- Ada rumah yang digunakan sebagai pabrik pembuatan gelas. Kami sempat menonton bagaimana cara mereka membuat gelas sehingga menjadi lucu-lucu bentuknya, malah ada yang berbentuk moose dan jamur segala. Tapi hmh…si peraga meuni jutek pisan, berikut lamaa bener sampe penonton kecewa dan bosen dan akhirnya kami pun satu persatu meninggalkannya.
- Ada pabrik mesin, yang didalamnya segala rupa mesin jadul ada, berikut mesin tik jadul banget juga ada. Oya diluar pabrik mesin ini ada sepeda jadul banget.
- Ada apothek yang menyediakan ramuan obat, salah satunya obat yang bau banget, yang katanya berasal dari setan?. Di seberang apothek ini ada café yang menjual cake. French Cake coklatnya enak!
- Saat perempuan-perempuan berbaju Swedia lalu lalang, langsung deh kami berebutan minta difoto bareng, norak ya J.
- Ada kereta api mini yang keliling skansen, tapi harus bayar lagi. Funicular juga ada, tapi harus bayar lagi juga.
- Aku paling suka berada di centrum desanya, duuh betul-betul serasa berada di masa lalu. Di centrum itu ada batu monumen di tengahnya. Lalu di pinggir jalannya ada warung penjual makanan, permen-permen khas Sweden. Warungnya unik dengan atap rumput. Penjualnya juga pake baju khas Sweden. Dan tentu aja, ada gereja disana, yang sebelahnya ada kuburan. Di depan gereja itu ada lahan buat naro jerami. Dan di dekat monumen batu ada juga restaurant yang modelnya juga khas warung sweden masa lalu. Kalo ga inget waktu, betah deh berlama-lama disini.
- Anak-anak seneng banget berada di kebun binatang. Aik apalagi, seneng banget pas ada di kandang pus. Kandangnya lucu, ada banyak banget dot warna-warni dihias lucu. Malah ada sumur dot segala. Tapi dot nya bauuu. Sepertinya itu dot bekas kucing-kucing.
- Di kandang kambing anak-anak bisa kasih makan kambing pake daun-daun yang ada rantingnya. Amira malah kambingnya dinaekin segala. Sedangkan Aik takut-takut saat ngelus kambing
- Ada normadic animal juga disini, moose dan reindeer adalah binatang yang paling spesial. Selain itu ada beruang dan patung beruang menghadap ke atas, anjing laut dan aquarium juga ada. Sayangnya kami harus bayar lagi kalau mau masuk.
- Dari kebun binatang, kami memasuki area peternakan. Di salah satu rumahnya yang remang-remang ada perempuan Sweden menunggui ‘warung kejunya’. Dia menjelaskan bagaimana proses keju dibuat. Naa di belakang rumah keju itu ada lahan miring yang ujungnya terbuat dari kayu, enak banget buat tempat loncat. Langsung deh kami bergaya loncat disana. Anak-anak hebat berani loncat semua. Tapi ibu-ibu ga ada yang berani, Cuma aku doang hehe. Ternyata difoto dengan gaya lompat itu asik walaupun rada sakit. Tapi aku serasa kembali ke masa anak-anak lagi. Dan saat itu kami puas ketawa-ketawa, menyegarkan hari deh pokoknya.
- Sami camp, unik banget tempat ini. Tempat ini seperti tenda segitiga tapi terbuat dari kayu. Ada nenek-nenek berkepang dan berbaju Sweden di dalamnya yang menjelaskan tentang tempat campingnya orang Sami kalo summer ini. Di dalam tenda ini ada kulit binatang tebel yang dijadikan alas seperti karpet dan ada tempat tidur bayi berbentuk sepatu dari kulit, unik banget.
- Ada rumah tempat lahirnya Arthur, penemu Skansen. Di dalamnya ada ruang tamu, ruang kerja, kamar dan dapur juga. Dapurnya bener-bener jadul banget!
- Ada rumah di atas panggung yang didalamnya kami mendapat penjelasan tentang cara membuat kain/karung dari jerami.
- Ada taman bermain lucu banget dengan 3 ekor domba yang dari jauh bener-bener mirip domba. Kruil-kruil lucu banget bulunya. Disana juga ada jamur-jamur raksasa buat main. Wah orang dewasa aja betah main di tempat ini.
- Rombongan sempet terpisah gara-gara aku dan teman-teman keasikan foto sama patung beruang hehe. Untung akhirnya kami bisa ketemuan lagi di Rose garden.

Begitulah kira-kira gambaran tentang Skansen Open Air Museum. Setelah itu kami sempat ke area Djurjangen lainnya. Sebuah komplek museum dipinggir sungai. Tempatnya indah banget. Ada café di pinggir sungai dekat jembatan yang cafenya didekorasi oleh bunga-bunga merah. Ada kapal-kapal parkir di tepi sungai. Wah cantik banget pokoknya. Karena waktu terbatas kami Cuma foto-foto sejenak disana. Ternyata di tempat itu ada Nordic museum, Vasaat museum alias viking museum (yang didalamnya ada kapal viking besar banget), lalu ada juga Junibanken, tempat kalau mau ikut tour cerita anak-anak terkenal ‘Pipi si Kaus Kaki panjang’. Sayang tempat itu sudah tutup karena ketika kami tiba disana sudah jam 6 sore. Alhasil kami cuma foto-foto aja, padahal penasaran juga sebetulnya. Duuh Stockholm memang ga cukup dijelajah dalam 1,5 hari!

22 comments:

  1. hihihi:D...foto yang ini bagus hasilnya:D...cerah ceria...*padahal hati lagi berdebar-debar tuh*

    ReplyDelete
  2. hanya teh Agnes yang berani loncat...hebat euuuyy!!:D

    ReplyDelete
  3. kalau pake SLR bisa euy menangkap foto sejauh ini, pake kameraku sih cuma keliatan dua titik hitam saja:P

    ReplyDelete
  4. lho kok??? saya gak fokus gitu sama kamera??:P

    ReplyDelete
  5. Akhirnya kalaksanakeun oge Nes gaya ngapung hehehe....

    ReplyDelete
  6. swiit swiiiiw...nuhun ah potona OI :)

    ReplyDelete
  7. tipikal jendela favorit ku nih untuk raw foto, old-fashioned banget ya
    cakep !

    ReplyDelete
  8. jarang-jarang ya formasi lengkap begini :-)

    ReplyDelete
  9. sapa yang berdebar-debar, yang mau loncat tp ga jadi ya xixixi

    ReplyDelete
  10. padahal geus loba gaya ta teh, eeh ga jadi, penonton kecewaaa hihi

    ReplyDelete
  11. hayo udah sampe mana nabungnya, aku siap jadi model jepretan SLRnya uyung bulan depan ya hihi

    ReplyDelete
  12. sigana mah keur ngalamunkan anu di bandung xixixi *kabuur*

    ReplyDelete
  13. sampe layak dapat award sigana mba urang teh xixixi

    ReplyDelete
  14. ehm...cik atuh gayana ulah ngajejer wae hehe

    ReplyDelete
  15. murid mencontek guru nih mba judulnya :-)

    ReplyDelete