Tuesday, August 12, 2008

Day 6: Geilo-Finse-Bergen




Day 6: Selasa, 5 Agustus 2008

Geilo-Bergen, melewati daerah dekat Finse

Perjalanan Geilo-Bergen masih sekira 4 jam lagi, padahal kami berangkat dari camping park jam 9.00 pagi. Ditambah foto-foto di tengah jalan karena banyak pemandangan yang aduhai, ga heran dong kalau akhirnya kami sampai di Bergen hari sudah sore.

Dari Geilo ke arah Bergen, ternyata pemandangannya semakin cantik. Rasanya ga mungkin untuk ga berhenti dan melewatkan pemandangan indah itu. Tapi karena perjalanan makin mendaki, semakin lama pepohonan tinggi makin jarang. Mungkin karena ga bisa hidup lagi. Makin ke atas yang ada tinggal tumbuhan tundra yang menempel di atas gunung batu. Dan asyiknya kami melihat banyak salju! Padahal ini kan summer, gimana kalo winter ya. Tapi saljunya hanya seperti taburan kapas di atas rumput hijau, ga terlalu banyak.

Tak lama kemudian kami melewati daerah unik. Ada toko souvenir berbentuk rumah Iglo, tapi seluruh atapnya terbuat dari rumput. “Berhentiii!” Langsung deh kami minta berhenti. Ada beberapa rumah iglo beratap rumput disana. Semakin mendekati Bergen, di gunung-gunungnya memang banyak banget rumah beratap rumput, kereen banget. Dan sebelum kami memasuki toko souvenir itu, kami melihat beberapa tanduk rusa terpasang di atas meja. Wah rupanya ini suvenir tanduk rusa. Harganya 350 an NOK, mahal bo!. Kami tak lupa foto dong sama si tanduk rusa dan rumah iglo berumput itu, unik banget deh! Anehnya di area bebatuan, selalu tampak batu disusun ke atas seperti menara. Entah maksudnya apa.

Rupanya area tempat kami berhenti ini adalah area yang dekat dengan daerah Finse. Finse tempat yang antik karena tidak ada kendaraan yang bisa kesana selain kereta api. Dan stasiun kereta api di Finse adalah stasiun kereta api tertinggi di Norway. Saat summer, selain dengan kereta api, kita bisa mencapai daerah itu dengan jalan kaki atau naik sepeda. Di saat winter, Finse juga menjadi tempat pilihan bagi turis untuk bermain ski.

Setelah melewati Finse, jalan kembali turun, tapi pemandangan mulai luar biasa indah. Fyord dengan tebing-tebing curam dan gunung-gunung mulai tampak. Lembah di kaki gunung dengan hamparan rumput hijau beserta rumah-rumah kayu berwarna merah membuat mata semakin dimanja rasanya. Tomtom di mobil kami sempat berkata,”Take the ferry,”. Rupanya kami harus naik ferry untuk menyeberangi fyord. Dengan biaya sekitar 30 euro untuk mobil dan 11 penumpang, kami menyebrang fyord sekira 10 menit. Setelah itu di sepanjang perjalanan, kami banyak melewati lorong-lorong menembus gunung. Jadi, tak heran kalau Bergen dikatakan sebagai ‘kota diantara tujuh gunung.’ Karena memang dimana-mana ada gunung!

Bergen: Bryggen

Hari sudah sore ketika kami tiba di Bergen. Bangunan di kota Bergen tampak biasa-biasa saja, lebih indah Stockholm malah. Tapi kelebihan kota Bergen adalah pemandangan alam di sekeliling kotanya. Pantas saja dulu Bergen dijadikan ibu kota Norway, mungkin karena kecantikan alam di sekitarnya.

Kami langsung mencari Bryggen, jejeran rumah kayu warna-warni di dekat danau yang masuk dalam daftar Unesco World heritage. Ternyata rumah-rumah itu dipenuhi dengan toko souvenir. Ya sudah langsung deh ibu-ibu berburu souvenir dulu.

Di sebelah kiri dan kanan rumah-rumah kayu itu ada sepasang tugu berwarna hitam, yang menjelaskan bahwa daerah itu termasuk dalam list Unesco world heritage. Di bagian tengah ada gang yang bisa dilewati. Turis-turis memasuki jalan itu. Ternyata rumah yang ada gang nya itu adalah rumah yang sudah akan runtuh. Tapi rumah itu sedang direnovasi dan dipertahankan oleh Unesco supaya ga rusak. Disitu terlihat bahwa umur rumah kayu itu memang sudah tua karena dibangun di abad ke-18. Tampak warna hitam bekas kebakaran di sudut-sudut rumah, karena memang bangunan itu pernah terbakar. Rumah kayu memang gampang terbakar kan.

Setelah itu kami berjalan ke arah Torget, dimana fish market berada. Pasar ikan yang dulunya menjadi pusat perdagangan ikan di Norway itu masih buka hingga pukul 19.00. Anak-anak dan pak Eko beli makan dulu di Mc Donald. Aku langsung ‘tour de pasar’ dong. Liat-liat apa yang unik dan yang lucu di pasar itu. Ada lobster guede banget, ada kerang besar dengan isinya yang mungil, ada penjual cumi dan seafood mateng juga, tapi mahal euy. Hmm apa sih yang ga mahal di Norway. Selain ikan, lapak buah dan lapak suvenir juga ada di pasar itu. Ada juga lapak yang menjual kulit-kulit binatang untuk souvenir.

Dari Torget, belok ke arah kanan kita bisa melihat pemandangan Bryggen dari seberang danau. Cantik banget! Persis kaya yang ada di post card-post card. Kapal-kapal yang berlabuh di pinggir danau menambah indah pemandangan.

Karena laper akhirnya kami ikutan makan di Mc D. Perputaran uang diantara kami udah makin ga jelas. Masing-masing berhutang pada yang lain tapi dengan mata uang yang berbeda. Wis mbulet dan njelimet deh pokoknya J.

Malamnya kami cabut ke Bergen camping park, yang letaknya beberapa km dari Bryggen. Bergen kota yang tak terlalu besar. Tempat terindah kota itu tampaknya ada di area Bryggen dan Torget. Sebetulnya kalau ke atas sedikit pemandangan kota dan danau juga cantik. Sayangnya karena waktu yang singkat kami ga sempat naik Floei Bann alias funicular ke mount Floein. Dari situ sebetulnya kita bisa melihat kota Bergen dan sekitarnya tampak atas yang mesti cantik tentunya.

Di Bergen camping park ada taman bermain untuk anak-anak. Mereka langsung loncat dan berlari ke tempat itu. Disana mereka bertemu kenalan baru, namanya Floris. “Dia mau ke Oslo, Dia dari Belanda Bun,” kata Malik mengulang-ngulang ceritanya. Entah kenapa Floris begitu berkesan buat anak-anak. Sampai-sampai waktu aku tanya,”Aik seneng ga di Bergen?” Aik pun menjawab,”Seneng karena di Bergen Aik ketemu Floris.” Weleeh jauh-jauh ke Bergen yang disenengin Cuma si Floris hehe.

20 comments:

  1. kudanya cakep dan jinaaaaaaaaak.....menyenangkan:D

    ReplyDelete
  2. kayaknya semenjak saya kos di rumah ibu Intan...berat badan saya memang naik secara significant:(..siiiggggh:(

    ReplyDelete
  3. ceilee..gaya sampul kaset:P...*haduuuuh...kenapa kita ini begitu narsis???*

    ReplyDelete
  4. cieleee....kagak ada matinya kite ini...hihihi:P

    ReplyDelete
  5. Eleeeuh meuni ngerakeun-nya gaya si Emak, jiga ABG or masa remaja kurang kecentilan? :D

    ReplyDelete
  6. asik nih gaya yang ini mirip gaya vocal group kali ya :)))

    ReplyDelete
  7. bagus nih yang ini gayanya...sayang fotonya over saturation nih Om I ?

    ReplyDelete
  8. suka juga gaya kalem ini ...taela kalem ni hayy cuma terlalu kecil ya penampakannya :D

    ReplyDelete
  9. sayang kurang kontras dan saturasi :) at least semua anggota keluarga siap gak kayak biasanya yang satu merem atau yang satu gaya mematung :)))

    ReplyDelete
  10. btw berapa kali take teh mpe bisa dapet "ngapung" barengan? he...

    ReplyDelete
  11. Waah Agnes ngapungna pang luhurna pang sumangetna :))

    ReplyDelete
  12. Mbak.. tiap hari bajunya kompakan terus ya? Jadi penasaran hari ke-7 dan 8 pake baju warna apa ya?? Setelah pink, coklat, kuning, hm.. hijau?? orange?? hitam?? atau putih?? atau biru?? *dibahas lagi*

    ReplyDelete
  13. Wah...waaah....huebat!!! tinggi bgt loncatnya

    ReplyDelete